Rabu, 10 Juni 2009

PELUKLAH DAKU

Salah Satu Terapi
12 Pelukan Sehari, Dijamin Tak Sakit-Sakitan Lagi .... ! ! !

"Untuk bertahan hidup, kita membutuhkan 4 pelukan sehari. Untuk kesehatan, kita
butuh 8 pelukan perhari. Untuk pertumbuhan, awet muda, kebahagiaan, kita perlu
12 pelukan perhari," kata Virginia Satir, terapis keluarga.

Mungkin, Anda sedikit heran, benarkah pelukan memiliki kekuatan yang begitu
hebat, hingga bisa membuat sehat, panjang umur, dan awet muda?

Kapan terakhir kali Anda memeluk seseorang atau seseorang memeluk Anda?
Jika jawabannya jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali, coba ingat-ingat,
apa yang belakangan ini Anda rasakan? Bisa jadi Anda sering sakit-sakitan, depresi,
stres, sakit kepala, dan emosional.

Berbagai penelitian menunjukkan terapi pelukan bisa menyembuhkan penyakit fisik
dan psikis. Bisa mengatasi stres, depresi dan lain- lain. Orang yang dipeluk,
ataupun memeluk, merasakan adanya kekuatan cinta yang mengelilingi mereka.
Kekuatan ini yang membuat kekebalan tubuh kita semakin meningkat.

Pelukan Damai Saat berpelukan, tubuh melepaskan oxytocin , hormon yang berhubungan
dengan perasaan damai dan cinta. Hormon oxytocin ini membuat jantung dan pikiran sehat.
Hormon oxytocin ini baru bisa keluar jika manusia memiliki kehidupan sehat,
merasa damai dan tentram..

Terapi pelukan hampir sama dengan terapi jalan kaki. Terapi pelukan meningkatkan keseimbangan tubuh, kesehatan, dan mengurangi tingkat stres, khususnya para profesional muda yang bekerja di kota metropolitan.

Pelukan bukan berarti Anda harus mencari suami atau kekasih untuk melakukan hal ini.
Pelukan dapat dilakukan pada siapa saja dengan penuh kasih dan damai.
Tentu saja pelukan ini bukan berkonotasi negatif apalagi mengikutsertakan gairah.

Pelukan ini juga bukan `pelukan sosial', seperti berjabat tangan, mencium pipi kiri
dan kanan, seperti yang dilakukan oleh budaya masyarakat beberapa Negara pada saat
pesta atau pertama kali bertemu.

Pelukan yang dimaksud adalah pelukan saling menyentuh, tubuh dengan tubuh
saling mengikat dan menyentuh. Ketika saling berpelukan, akan terasa perasaan
nyaman dan damai.

Di Indonesia juga beberapa negara lainnya berpelukan hanya dilakukan pada
pasangan suami istri, saudara, orang tua ke anaknya. Di Amerika sebuah lembaga
ada yang mengkoordinir untuk mengadakan Free Hug di jalanan. Jangan kaget jika
suatu hari, saat Anda berkunjung ke Amerika dan Eropa, melihat beberapa orang
dengan papan besar di dada, bertuliskan Free Hug. Mereka adalah para relawan yang memberikan terapi pelukan pada setiap orang yang membutuhkan.

Anak Tumbuh Sehat
"Tapi, kita harus ingat. Walau sekadar jabat tangan dan menyentuh pipi dengan
pipi, ini juga ada manfaatnya. Ada rasa kehangatan ketika kita saling berjabat
tangan. Namun bila ini dilakukan lebih dari ini, yaitu dengan pelukan erat.
Tentu lebih bermanfaat, unsur terapinya lebih tinggi," ujar Dr. Bhagat,
salah satu doktor yang meneliti pengaruh pelukan di India .

Diharapkan masyarakat mengerti akan manfaat sentuhan dan pelukan.
Sehingga pasangan suami istri, semakin sering berpelukan dan
bersentuhan. Juga makin sering memeluk anak-anaknya.

Seluruh bagian di kulit kita memiliki organ perasa.. Dari ujung kaki
hingga kepala adalah area yang sensitif bila disentuh. Bahkan
ketika bayi masih di dalam kandungan walau dilindungi air
ketuban, ia sangat menyukai sentuhan kasih sayang dari ke dua
orang tuanya. Jika sering disentuh, bayi dalam kandungan akan tumbuh
menjadi bayi yang sehat dengan pertumbuhan yang bagus. Selain itu secara psikis bayi
akan tumbuh menjadi seorang yang penyayang.

Anak-anak yang sering disentuh, dibelai dan dipeluk oleh orang tuanya juga akan
tumbuh menjadi anak yang sehat. Mereka akan merasa nyaman dan memiliki
kepercayaan diri. Pertumbuhan dan kesehatan pun lebih bagus dibanding dengan
anak-anak yang jarang disentuh, dibelai dan dipeluk.

Pada orang tua pun, sentuhan dan pelukan sangat berarti. Apalagi pada saat
kehilangan seseorang, depresi, stres. Dengan berpelukan, orang dewasa
merasa ada orang yang memperhatikan, ada orang yang mencintainya, membutuhkannya.
Seluruh kulit kita, sangat peka dengan pelukan, dan sangat membutuhkan sentuhan
hangat dan erat.

Transformasi Rasa Nyaman Seorang master reiki di Mumbai , India , berkata," pelukan
salah satu alat untuk bertransformasi. Dengan pelukan satu pribadi dengan
pribadi lain semakin dekat. Jika hubungan Anda dengan orang lain
renggang. Salah satu cara agar hubungan itu menghangat dengan memeluknya.
Jika rumah tangga Anda diambang kehancuran, cobalah memeluk pasangan Anda 20
kali sehari. Saya yakin Anda berdua tak akan bercerai. Selain itu, hidup Anda berdua
akan lebih bahagia, sehat, dan awet muda. Serta Anda akan terhindar dari stress dan
depresi."

Dr. Harold Voth, senior psikiater di Kansas, Amerika Serikat telah melakukan riset
dengan beberapa ratus orang. Hasilnya, mereka yang berpelukan mampu mengusir
depresi, meningkatkan kekebalan tubuh, awet muda, tidur lebih nyenyak, lebih sehat.

Jika Bayi atau anak-anak rewel atau sakit. Jangan biarkan mereka sendirian.
Peluklah. Dengan memeluk, mereka akan merasa nyaman.
Sehingga kekebalan tubuhnya lebih baik, dan kesehatan mereka pun akan jauh
lebih baik. Anda sebagai orang tua pun mendapatkan efek baik dari terapi pelukan
ini. Anda akan jauh lebih sehat, muda, terbebas dari depresi. Pelukan dapat menyembukan sakit fisik dan psikis. Sentuhan yang dihasilkan dari pelukan membantu mengurangi rasa sakit.

Beberapa penyakit parah sering kali membuat penderitanya merasa prustasi,
marah, tak mungkin penyakitnya bisa disembuhkan. Dengan pelukan, pasien yang
prustasi ini merasa nyaman. Pelukan memberikan energi positif pada emosi pasien.
Sehingga mengubah emosi negatifnya menjadi emosi positif. Apalagi bila pasien
mendapatkan pelukan dari orang yang dicintainya. Bukankah cinta itu adalah kekuatan
yang maha dahsyat, dan pelukan adalah salah satu cara untuk menyatakan cinta, atau
suatu bentuk cinta.

Jadi tunggu apa lagi ya?¦. ?? (Diambil dari berbagai sumber di internet