A.
air mata: tekanan hidrolis yang dengannya kekuatan tekad yang maskulin dikalahkan oleh kekuatan air yang feminin.
amputasi: cara mudah menghilangkan penyakit oleh dokter yang bodoh
antik: sesuatu yang telah dibeli oleh kakekmu, lalu dibuang oleh ayahmu, tapi oleh kamu dibeli lagi.
ayam: satu-satunya hewan selain bebek yang dimakan sebelum lahirnya dan setelah matinya.
B
bom atom: penemuan yang mengakhiri semua penemuan.
boss: seorang yang datang cepat ketika kamu terlambat, dan datang terlambat ketika kamu datang lebih pagi.
buku pintar: beberapa fakta yang dikumpulkan agar membuat orang menjadi bodoh untuk terus membuka-bukanya.
C
cerai: bentuk future tense dari kata menikah
ciuman: dua orang yang begitu dekat sehingga tidak melihat lagi apa pun kesalahan pada diri mereka masing-masing.
D
daftar belanja: anda habiskan setengah jam untuk menulisnya, untuk kemudian dilupakan ketika sudah berada di dalam toko.
diplomat: seseorang yang mengatakan kepadamu 'Go to hell!' dengan cara sedemikian memikatnya hingga kamu benar-benar merasa ingin ke sana.
dokter: seseorang yang membunuh sakitmu dengan pil, kemudian membunuh dirimu dengan tagihan.
dst...: sebuah singkatan yang membuat orang lain percaya bahwa anda tahu lebih banyak daripada yang sebenarnya.
E
ekosistem: sekumpulan makhluk hidup dengan manusia sebagai pembunuh semuanya.
ekonomi: orang kaya menghambur-hamburkan uang, sementara orang miskin diminta berhemat.
F
filsuf: orang bodoh yang menyiksa dirinya selama hidup, hanya untuk dibicarakan setelah kematiannya.
filsafat: ilmu yang mengajarkan kepada kita bahwa kehidupan ini tidak perlu dipikirkan, karena sudah ada orang yang menghabiskan hidupnya untuk memikirkannya (yakni si filsuf tadi).
G
guru: orang yang merasa sedih, karena dia pikir anak-anak menyukainya, padahal tidak.
gaji: dihitung berulang-ulang hasil akhirnya tetap negatif.
gadis: dibuang-buang ketika bujangan, dicari-cari ketika menikah.
H
hari esok: salah satu dari alat keselamatan kerja yang terbaik saat ini.
hamil: kata paling menakutkan para orangtua gadis remaja.
I
inflasi: memotong separoh uang tanpa merusakkan kertasnya.
internet: dunia tidak jelas (maya) yang dipenuhi oleh orang-orang yang tidak jelas (identitasnya).
J
jambret: panggilan untuk seseorang yang sudah dipastikan tidak akan mau datang.
jaksa: teman polisi yang sering ditangkap polisi.
jerawat: dibenci ketika dipandang, disayang ketika dipegang.
K
kampanye: perumusan janji-janji untuk disangkal di kemudian hari.
kamus: alat belajar berbicara untuk orang yang tidak bisu
kanibal: orang yang sudah bosan dengan manusia.
kantor: sebuah tempat dimana anda bisa rileks setelah menjalani hidup berumah tangga yang berat.
kerutan: sesuatu yang hanya dimiliki oleh orang lain, pada diri anda adalah garis-garis kepribadian.
komite: individu-individu yang tidak bisa melakukan apa-apa secara individu dan duduk untuk memutuskan bahwa tidak ada yang bisa dilakukan secara bersama-sama
kompromi: seni membagi kue dengan cara tertentu sehingga tiap orang percaya bagiannyalah yang paling besar.
konferensi: kebingungan seseorang dikalikan dengan jumlah peserta.
kriminal: seseorang yang tidak berbeda sama sekali dengan semua orang, kecuali bahwa dia sudah tertangkap.
kuliah: seni memindahkan informasi dari buku catatan dosen ke buku catatan mahasiswa tanpa melalui otak kedua belah pihak.
kulkas: kombinasi antara galeri seni dan penyejuk ruangan di dapur.
L
laptop: istri kedua bagi suami yang tidak mau berpoligami.
M
menguap: satu-satunya waktu dimana sebagian dari para suami bisa membuka mulutnya.
m.l.m: cara pintar menjadi kaya dengan mengumpulkan orang-orang yang ingin kaya untuk menyuruh mereka melakukan hal yang sama. Sementara mereka masih berusaha, anda sudah kaya.
musik: tujuh angka yang dikutak-katik bisa menjadi uang ratusan juta
N
nama lengkap: panggilan dari jauh kepada anak anda ketika anda sangat marah kepadanya.
nyamuk: jenis serangga yang membuat anda menganggap lalat lebih baik.
negara: tempat sedikit orang pintar yang membodohi banyak orang.
nenek: pengasuh bayi yang tidak suka bolak-balik menghabiskan isi lemari es.
O
oportunis: seseorang yang akan mulai mandi kalau dia tidak sengaja terjatuh ke dalam sungai.
optimis: seseorang yang ketika sedang melayang jatuh dari puncak Monas masih bisa bilang, “Lihat, khan. Aku masih belum terluka”.
dewasa: orang yang berhenti pertumbuhan badannya, baik ke atas maupun ke bawah, namun tetap tumbuh pada bagian tengahnya.
P
paranormal: orang yang paling dipercaya untuk menjelaskan hal-hal yang sulit dipercaya.
pelit: sifat yang membuat orang hidup miskin, tapi mati dalam keadaan kaya.
penata rambut: seseorang yang mampu menciptakan sebuah gaya yang tidak akan pernah bisa diulanginya lagi.
pengalaman: sebutan yang diberikan oleh para pria untuk kesalahan-kesalahannya.
politik: cara cerdas membujuk orang lalu mengambil hartanya dan menguasainya
politisi: seorang yang mgnguncang-guncang genggaman tanganmu sebelum pemilihan dan mengguncang-guncang keyakinanmu sesudahnya.
presiden: orang yang dianggap mampu untuk disuruh pusing kemudian disalahkan.
profesor: seseorang yang berbicara ketika orang lainnya tertidur.
psikolog: seseorang yang mengamati setiap orang, ketika ada seorang gadis cantik memasuki ruangan.
R
rangka: seonggok tulang-belulang bersama orang yang sedang membersihkan kotoran.
remaja: anak kecil berbadan besar yang kebingungan karena bermimpi basah.
rokok: tembakau yang digulung dengan kertas, dengan api di ujung yang satu dan seorang bodoh di ujung yang lain.
S
sapu tangan: penampung ingus.
sarjana: orang yang buang-buang uang jutaan rupiah hanya untuk memperpanjang nama.
selingkuh: poligami ala liberalisme
senyum: sebuah garis melengkung yang bisa meluruskan banyak hal.
T
telepon genggam: alat komunikasi yang mudah didapat, mudah dijual dan mudah dicolong.
televisi: teknologi canggih untuk membikin otak manusia berhenti bekerja.
U
umpan balik: hasil akhir yang tidak bisa dihindari ketika bayi anda menolak wortel yang keras di dalam bubur di mulutnya.
V
vegetarian: kosa kata purba untuk pemburu yang tidak pernah mendapatkan buruannya.
vulgar: banyak areal terbuka yang mudah diserang lawan.
W
wanita: istilah terhormat dan modern untuk perempuan tua keriput yang suka bersolek.
waria: keadaan transisi yang tidak pernah berakhir.
X
x (faktor eks): kata paling gampang yang digunakan oleh orang-orang sok tahu.
Y
yayasan: berbisnis yang bebas pajak dan bebas pengawasan.
yoyo: satu-satunya permainan yang dipopulerkan oleh politikus.
Sabtu, 22 Januari 2011
Jumat, 07 Januari 2011
Bolehkah Aku Bicara
Bolehkah Aku Bicara?
Oleh: Herwin
Apakah anda mengenalku? Seharusnyalah demikian, karena aku adalah komoditi yang paling banyak dicari di muka bumi. Aku dapat dikenali di hampir seluruh bagian dari dunia, tidak soal apa bahasanya. Jarang ada orang dari negeri manapun yang pergi ke suatu tempat tanpa membawaku serta. Peperangan dan lamanya peperangan sering kali juga ditentukan oleh banyaknya dan adanya aku.
Anak-anak direnggut dari orangtua demi tebusan yang aku bayar. Aku dirampas dengan todongan senjata atau dengan rela diberikan kepada orang-orang yang membuat janji-janji palsu. Ada wanita-wanita yang menikah karena aku, yang lain bercerai karena aku pula. Aku dapat membuat keluarga-keluarga berantakan dan mendatangkan banyak sekali kesengsaraan atas orang-orang yang mencintaiku. Pernah aku melihat seseorang menghianati teman terbaik yang pernah ia miliki demi 30 keping dari padaku. Maka benarlah apa yang dikatakan oleh seorang pengajar pada abad ke I, yang mengatakan bahwa "Cinta kepadaku merupakan akar segala kejahatan" (1 Timotius 6: 10)
Ya, aku adalah uang. Aku lahir pertama kali pada zaman Mesopotamia Purba (abad 18-16 SM). Aku dibuat dari perak dan digunakan secara reguler dalam transaksi bisnis waktu itu. Kemudian di Mesir aku dibuat dari tembaga, perak, dan emas. Aku pun mulai dikembangkan dalam bentuk kertas pada tahun 1024 di China sewaktu ekspansi perdagangan untuk pertama kalinya menyebabkan kehabisan koin.
Sepanjang sejarah sejak aku dilahirkan, aku begitu disanjung dan dipuja oleh banyak orang, sehingga seorang penulis Amerika, Washington Irvin pernah menggambarkan diriku sebagai dollar yang mahakuasa, objek besar kesayangan universal di seluruh negeri. Akan tetapi di negeri anda mungkin aku dikenal dengan sebutan Peso, Pound, Franc, Gulden, dan Rupiah. Apapun sebutan bagiku, aku tetap dicari secara gila-gilaan dan dapat dikatakan dengan sangat memuakkan. Bahkan bukan oleh orang biasa, dalam kitab Mika 3: 11 dikatakan "Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberikan pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang."
Sebutanku pun segera berubah sesuai dengan caranya aku dipergunakan. Ada yang menyebutku uang registrasi, uang administrasi, uang damai, ataupun uang suap. Ada lagi yang menyebutku uang kopi, uang rokok, uang tunjangan, dsb. Bagi beberapa orang aku adalah uang biaya hidup sehari-hari yang penting, namun sangat susah untuk dicari, sehingga ada yang menuduhku seakan-akan aku memiliki sayap lalu terbang. Mereka yang tak habis-habisnya mencintaiku merangsang diri sendiri dengan impian yang berkilauan untuk kekayaan dan kebahagiaan. Namun sayang, meskipun ada yang sudah menimbun aku dalam jumlah besar, ternyata mereka mendapati bahwa aku masih belum mendatangkan kebahagiaan sejati yang mereka bayangkan. Dalam keadaan ini aku jadi ingat kepada kata-kata orang yang berhikmat dan yang paling kaya yang hidup pada tahun 1000 SM. Dia pernah mengatakan bahwa "Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak, tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur" (Pengkotbah 5: 11)
Maka carilah aku dengan bijaksana, pergunakanlah aku dengan bersahaja, pasti engkau akan bahagia. Akan tetapi bila engkau mencariku dengan membabi-buta, berhati-hatilah engkau pasti akan celaka. Karena Raja Salomo yang sangat berhikmat pada zamannya pernah mencoba membandingkan aku dengan hikmat yang dapat dimiliki oleh orang-orang. Tapi pada akhirnya ia pun mengatakan bahwa "Bila dibandingkan dengan hikmat, aku adalah sama-sama sebagai perlindungan akan tetapi hikmat memiliki kelebihan tertentu yaitu dapat memberikan kehidupan kepada yang memilikinya" (Pengkotbah 7: 12)
Dan aku sadar akan kelemahanku ini. Bukti-bukti sejarah telah menunjukkan bahwa aku tidak akan bermanfaat kalau orang yang mengelolaku tidak berhikmat. Maka benar pula yang dikatakan oleh orang-orang yang rendah hati, bahwa aku bukanlah segala-galanya, sebab ada hal-hal yang jelas-jelas tidak dapat aku lakukan, seperti yang dikatakan oleh pepatah lama yang telah berkali-kali kubaca dan sangat menyakitkan hatiku, karena memperlihatkan kelemahanku :
What money can buy
A bed but no sleep
computer but not brains
food but not appetites
finery but not beauty
a house but not a home
medicine but not health
luxuries but not culture
amusement but not happines
sex but not love.
Maaf aku tidak sanggup menerjemahkannya ke dalam bahasa ibuku, karena aku hanya bisa meniru. Akan tetapi yang jelas, carilah aku dengan bijaksana, pergunakanlah aku dengan bersahaja dan berpadalah pada apa yang ada, maka pasti engkau akan bahagia. Aku rasa sekian dulu saja, aku tidak akan sanggup untuk membuka kelemahanku lebih banyak lagi.
Oleh: Herwin
Apakah anda mengenalku? Seharusnyalah demikian, karena aku adalah komoditi yang paling banyak dicari di muka bumi. Aku dapat dikenali di hampir seluruh bagian dari dunia, tidak soal apa bahasanya. Jarang ada orang dari negeri manapun yang pergi ke suatu tempat tanpa membawaku serta. Peperangan dan lamanya peperangan sering kali juga ditentukan oleh banyaknya dan adanya aku.
Anak-anak direnggut dari orangtua demi tebusan yang aku bayar. Aku dirampas dengan todongan senjata atau dengan rela diberikan kepada orang-orang yang membuat janji-janji palsu. Ada wanita-wanita yang menikah karena aku, yang lain bercerai karena aku pula. Aku dapat membuat keluarga-keluarga berantakan dan mendatangkan banyak sekali kesengsaraan atas orang-orang yang mencintaiku. Pernah aku melihat seseorang menghianati teman terbaik yang pernah ia miliki demi 30 keping dari padaku. Maka benarlah apa yang dikatakan oleh seorang pengajar pada abad ke I, yang mengatakan bahwa "Cinta kepadaku merupakan akar segala kejahatan" (1 Timotius 6: 10)
Ya, aku adalah uang. Aku lahir pertama kali pada zaman Mesopotamia Purba (abad 18-16 SM). Aku dibuat dari perak dan digunakan secara reguler dalam transaksi bisnis waktu itu. Kemudian di Mesir aku dibuat dari tembaga, perak, dan emas. Aku pun mulai dikembangkan dalam bentuk kertas pada tahun 1024 di China sewaktu ekspansi perdagangan untuk pertama kalinya menyebabkan kehabisan koin.
Sepanjang sejarah sejak aku dilahirkan, aku begitu disanjung dan dipuja oleh banyak orang, sehingga seorang penulis Amerika, Washington Irvin pernah menggambarkan diriku sebagai dollar yang mahakuasa, objek besar kesayangan universal di seluruh negeri. Akan tetapi di negeri anda mungkin aku dikenal dengan sebutan Peso, Pound, Franc, Gulden, dan Rupiah. Apapun sebutan bagiku, aku tetap dicari secara gila-gilaan dan dapat dikatakan dengan sangat memuakkan. Bahkan bukan oleh orang biasa, dalam kitab Mika 3: 11 dikatakan "Para kepalanya memutuskan hukum karena suap, dan para imamnya memberikan pengajaran karena bayaran, para nabinya menenung karena uang."
Sebutanku pun segera berubah sesuai dengan caranya aku dipergunakan. Ada yang menyebutku uang registrasi, uang administrasi, uang damai, ataupun uang suap. Ada lagi yang menyebutku uang kopi, uang rokok, uang tunjangan, dsb. Bagi beberapa orang aku adalah uang biaya hidup sehari-hari yang penting, namun sangat susah untuk dicari, sehingga ada yang menuduhku seakan-akan aku memiliki sayap lalu terbang. Mereka yang tak habis-habisnya mencintaiku merangsang diri sendiri dengan impian yang berkilauan untuk kekayaan dan kebahagiaan. Namun sayang, meskipun ada yang sudah menimbun aku dalam jumlah besar, ternyata mereka mendapati bahwa aku masih belum mendatangkan kebahagiaan sejati yang mereka bayangkan. Dalam keadaan ini aku jadi ingat kepada kata-kata orang yang berhikmat dan yang paling kaya yang hidup pada tahun 1000 SM. Dia pernah mengatakan bahwa "Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak, tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur" (Pengkotbah 5: 11)
Maka carilah aku dengan bijaksana, pergunakanlah aku dengan bersahaja, pasti engkau akan bahagia. Akan tetapi bila engkau mencariku dengan membabi-buta, berhati-hatilah engkau pasti akan celaka. Karena Raja Salomo yang sangat berhikmat pada zamannya pernah mencoba membandingkan aku dengan hikmat yang dapat dimiliki oleh orang-orang. Tapi pada akhirnya ia pun mengatakan bahwa "Bila dibandingkan dengan hikmat, aku adalah sama-sama sebagai perlindungan akan tetapi hikmat memiliki kelebihan tertentu yaitu dapat memberikan kehidupan kepada yang memilikinya" (Pengkotbah 7: 12)
Dan aku sadar akan kelemahanku ini. Bukti-bukti sejarah telah menunjukkan bahwa aku tidak akan bermanfaat kalau orang yang mengelolaku tidak berhikmat. Maka benar pula yang dikatakan oleh orang-orang yang rendah hati, bahwa aku bukanlah segala-galanya, sebab ada hal-hal yang jelas-jelas tidak dapat aku lakukan, seperti yang dikatakan oleh pepatah lama yang telah berkali-kali kubaca dan sangat menyakitkan hatiku, karena memperlihatkan kelemahanku :
What money can buy
A bed but no sleep
computer but not brains
food but not appetites
finery but not beauty
a house but not a home
medicine but not health
luxuries but not culture
amusement but not happines
sex but not love.
Maaf aku tidak sanggup menerjemahkannya ke dalam bahasa ibuku, karena aku hanya bisa meniru. Akan tetapi yang jelas, carilah aku dengan bijaksana, pergunakanlah aku dengan bersahaja dan berpadalah pada apa yang ada, maka pasti engkau akan bahagia. Aku rasa sekian dulu saja, aku tidak akan sanggup untuk membuka kelemahanku lebih banyak lagi.
Lucu tapi Nyata
Betapa Lucunya, Tapi Nyata...
Kadang terasa berat nya apabila dibawa ke gereja untuk disumbangkan; tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan! Betapa lamanya melayani Allah selama satu jam; namun betapa singkatnya kalau kita melihat film.
Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa(spontan); namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan teman tanpa harus berpikir panjang-panjang.
Betapa asyiknya apabila pertandingan basketball diperpanjang waktunya ekstra namun kita mengeluh ketika khotbah di gereja lebih lama sedikit daripada biasa.
Betapa sulitnya untuk membaca satu perikop dari Kitab Suci; namun betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.
Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun lebih senang duduk di bangku paling belakang di gereja.
Betapa sulitnya untuk menyesuaikan jadwal waktu kita, 2 atau 3 minggu sebelumnya untuk suatu acara gerejani; namun betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saat terakhir untuk event yang menyenangkan.
Betapa sulitnya untuk mempelajari suatu bab sederhana dari Injil untuk di sharingkan dengan orang lain; namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain itu.
Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran; namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci.
Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak perlu untuk percaya atau berpikir,atau mengatakan apa-apa,atau berbuat apa-apa.
Kadang terasa berat nya apabila dibawa ke gereja untuk disumbangkan; tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan! Betapa lamanya melayani Allah selama satu jam; namun betapa singkatnya kalau kita melihat film.
Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa(spontan); namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan teman tanpa harus berpikir panjang-panjang.
Betapa asyiknya apabila pertandingan basketball diperpanjang waktunya ekstra namun kita mengeluh ketika khotbah di gereja lebih lama sedikit daripada biasa.
Betapa sulitnya untuk membaca satu perikop dari Kitab Suci; namun betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.
Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun lebih senang duduk di bangku paling belakang di gereja.
Betapa sulitnya untuk menyesuaikan jadwal waktu kita, 2 atau 3 minggu sebelumnya untuk suatu acara gerejani; namun betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saat terakhir untuk event yang menyenangkan.
Betapa sulitnya untuk mempelajari suatu bab sederhana dari Injil untuk di sharingkan dengan orang lain; namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain itu.
Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran; namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci.
Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak perlu untuk percaya atau berpikir,atau mengatakan apa-apa,atau berbuat apa-apa.
Ada tawa dibalik Luka
Ada Tawa di Balik Luka
Penulis : Lesminingtyas
Mungkin ini adalah tulisan saya yang paling konyol. Tidak ada kata puitis di dalam judul dan tidak ada pesan tersembunyi di balik tulisan ini. Semuanya saya nyatakan secara vulgar, terus terang dan tanpa basa-basi. Ini sejalan dengan sikap saya yang apa adanya, tanpa tambahan pemanis dan penyedap rasa. Kalau orang bertanya siapakah saya? Ya, saya adalah apa yang ada dalam tulisan saya.
Tanpa tedeng aling-aling, saya paling tidak suka dengan sikap NATO (No Action, Talk Only) atau istilah gaulnya OMDO (Omong Doang). Saya paling tidak suka dengan orang yang dengan berapi-api mengajarkan kesucian, kalau dirinya sendiri masih kotor. Saya juga tidak suka dengan pembawa Firman yang mengajak orang damai sejahtera, sedangkan dirinya masih saja bersungut-sungut, tidak pandai bersyukur dan menderita "pauperism" yang selalu merasa dirinya kekurangan.
Dengan kata lain, saya hanya menulis dan bersaksi mengenai apa yang saya imani dan amini. Sebelum saya mengajak orang bersuka cita, saya harus terlebih dulu bersuka cita. Saya tidak akan berbicara kepada orang banyak tentang Yesus Sang Pengasih, kalau saya sendiri masih terus mengiba, meminta belas kasihan orang lain dan tidak bisa mengasihi orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Saja juga tidak akan menulis tentang pentingnya bersyukur, sebelum saya pandai bersyukur baik dalam suka maupun duka, baik dalam keadaan sehat maupun terluka. Saya juga tidak akan bersaksi tentang indahnya melayani Tuhan, kalau saya masih diperhamba uang dan memilih-milih pelayanan yang "basah" dan beramplop tebal.
Kata "Luka" dalam tulisan ini mengandung makna yang sebenarnya, yaitu luka fisik. Saya perlu bersaksi tentang luka fisik, karena sendiri sering bergumul dengan sakit penyakit yang saya alami. Saya sendiri tidak setuju dengan syair lagu dangdut lawas yang mengatakan "lebih baik sakit gigi dapi pada sakit hati..." Mungkin bagi kebanyakan orang syair itu cocok. Tapi bagi saya pribadi, sangat tidak masuk akal. Mengapa demikian? Kalau saya sakit hati, saya hanya cukup menangis, mengadu kepada Tuhan di dalam doa, membaca Firman dan menyanyikan kidung-kidung pujian bertempo riang. Jadi tanpa harus bergantung isi dompet, rasa sakit hati saya bisa sembuh dengan kekayaan maaf yang saya miliki dan pengampunan yang Tuhan janjikan untuk saya sejauh saya mengampuni orang lain.
Nah, kalau sakit gigi gimana dong? Saya bisa merang-raung 1-2 hari hanya gara-gara sakit gigi. Gigi dan kepala saya makin sakit kalau dompet lagi kosong. Sampai saat ini saya belum pernah berhasil mengatasi sakit gigi atau sakit fisik lainnya tanpa bantuan orang lain, dokter atau obat-obantan yang semuanya berujung pada isi dompet. Jadi, bagi saya sakit fisik lebih berat dan lebih mahal dari pada sakit hati yang kesembuhannya sangat tergantung pada jamahan Tuhan Yesus. Kalau seseorang berjumpa dan memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Tuhan Yesus, saya rasa tidak ada sikap dan perbuatan orang lain atau musuh yang bisa menyakitinya. Hati orang benar adalah tahta bagi Kristus dan Roh Kudus sendiri yang akan menangkal tombak dan pedang yang dihujamkan iblis. Dengan hikmat dan penyertaan Kristus kita akan mampu bertahan dan tidak goyah atau jatuh tersungkur ke dalam jurang dosa yang bernama sakit hati, dendam dan permusuhan.
Lagi pula kalau kita benar-benar kristiani, seharusnya tidak pernah ada kata musuh dalam hidup kita. Yang ada adalah orang yang memusuhi kita. Tetapi kita tetap tidak boleh menganggapnya sebagai musuh. Justru sebaliknya, kita harus berbelas kasihan terhadap orang-orang yang memusuhi kita atau sesamanya, karena dengan sikap memusuhi berarti mereka sedang berada jauh dengan Tuhannya.
Kembali ke soal sakit fisik, saya akui bahwa kadang-kadang saya KO karenanya. Saya setuju keselamatan dan kesehatan adalah mahal. Kalau soal keselamatan, saya anggap sudah beres karena sudah dibayar lunas oleh darah Kristus. Lha, kalau soal kesehatan, mau tidak mau saya harus merogoh kocek sendiri. Tuhan Yesus tidak pernah memberikan jaminan bahwa dengan mengikutNya, berarti saya akan terbebas dari sakit penyakit. Kalau saya sakit, Tuhan Yesus juga tidak pernah bermukjizat bim sala bim dan seketika itu juga penyakit saya lenyap. Tuhan Yesus juga tidak pernah memberi saya rejeki nomplok dari lotre, togel, kuis berhadiah berkedok SMS, arisan berantai atau penggandaan uang untuk berobat. Walaupun Tuhan Yesus sangat menyayangi saya, tetapi Ia belum pernah mengutus orang yang sekonyong-konyong datang dengan segepok uang untuk saya berobat. Tuhan Yesus justru berkali-kali mengingatkan saya harus bekerja keras walau harus menahan sakit.
Jadi kembali lagi, kesehatan bagi saya adalah sesuatu yang mahal. Untuk kesehatan saya, Tuhan Yesus hanya memberi saya kesadaran bahwa kesehatan lebih berharga dari pada sekedar materi. Ada kalanya Tuhan Yesus mengijinkan saya sakit supaya saya merasakan betapa Tuhan sangat mengasihi dan melawat saya melalui anak-anakNya. Tuhan Yesus mengijinkan saya sakit supaya ketika saya sehat, saya memiliki kepedulian, kasih sayang dan penghiburan untuk sesama yang menderita sakit.
Berbicara soal "Luka" saya justru tertawa dengan pengalaman konyol saya beberapa hari yang lalu. Tepatnya tanggal 12 Maret yang lalu, saya sungguh meraung-raung karena lutut saya terluka. Waktu itu kebetulan hari Sabtu, seperti biasa saya membeli koran Sinar Harapan tak jauh dari rumah. Sebelum ada kenaikan harga BBM, saya dan hampir seluruh tetangga sering menggunakan jasa ojek untuk keluar/masuk kompleks yang kira-kira 200m dari jalan yang dilalui angkot. Terlebih kalau hari sudah mulai gelap, banyak orang merasa ngeri berjalan sendiri melewati tanjakan terjal yang dipercaya orang masih angker.
Beberapa waktu yang lalu, saya menuliskan tentang bagaimana seharusnya kita menyikapi kenaikan harga BBM. Salah satunya saya menyarankan pembaca untuk berjalan kaki kalau hanya untuk jarak kurang dari 1 km. Saya tidak memusingkan apakah ada pembaca yang melakukannya atau tidak, tetapi saya harus tetap melakukannya sebagai saksi sekaligus teladan.
Waktu itu kira-kira jam 17.00 dan gelap sudah mulai mengusir senja. Saya memang sengaja berjalan kaki santai dengan tangan kiri menenteng koran dan tangan satunya menenteng duren (durian) pesanan anak saya. Selama perjalanan saya sedikit konflik dengan batin saya sendiri gara-gara dipanggil "teteh" oleh penjual durian. Saya tidak tahu apa sebabnya tapi panggilan itu kok rasanya aneh di telinga saya. Apalagi aksen bicara saya yang medok, penampilan saya yang "sudah tua" rasanya memang tidak pantas lagi dipanggil "teteh"oleh pedagang yang masih sangat belia itu.
Ketika saya menuruni jalan yang cukup menukik dan berbatu tajam, saya tergelincir dan sedetik kemudian saya sudah bersimpuh. Kejadiannya memang terlalu singkat dan saya sendiri kurang bisa menjaga keseimbangan. Jujur saja waktu itu saya lebih mengkuatirkan durian di tangan kanan dan celana panjang saya yang masih gres. Saya sempat blank beberapa detik dan tidak sadar di mana saya berada. Walaupun telapak tangan kanan saya tergores, saya masih lega ketika durian yang saya beli tidak mental jauh. Saya sering geli setiap mengingat "wajah kartun" saya yang bersuka cita dan bangga karena celana baru saya tidak robek, sedangkan rasa perih di lutut sudah tidak tertahankan. Saya juga geli mengingat nasehat saya yang sering saya pakai menghibur orang yang kira-kira demikian "Kalau kita mengerti seni jatuh, maka jatuhpun terasa nikmat dan indah". Sayang sekali, waktu jatuh saya sedang blank sehingga lupa menerapkan seni jatuh tanpa rasa sakit.
Sambil cengar-cengir saya memungut kembali duren yang telah melukai saya dan kembali berjalan dengan gagah, kembali ke rumah yang kira-kira masih berjarak 100m. Tapi begitu sampai di depan rumah, saya lemas sekali dan tiba-tiba ambruk. Tetangga saya yang melihat saya berlumuran darah, kontan panik karena menyangka saya blooding. Saya masih mendengar sayup-sayup suara para tetangga yang membagi tugas. Ada yang mengambil tanggung jawab menjaga anak-anak di rumah, ada yang bersedia mengontak RS dan ada juga yang menyalakan kendaraannya untuk mengatar saya ke rumah sakit.
Sebelum saya berangkat, saya masih sempat mengucapkan terima kasih untuk para tetangga dan menitipkan anak-anak kepada mereka. Karena dompet saya kebetulan kosong, saya pun menyerahkan ATM kepada salah seorang tetangga yang selama ini saya percaya dan saya ijinkan untuk tahu PIN saya.
Singkat cerita, saya harus telentang di RS. Hampir saja petugas salah membawa saya ke dokter kebidanan. Untung saja saya sadar dan berteriak "Oe, dengkul saya yang sakit, bukan ituannya". Tetangga saya pun menjadi malu karena ditertawakan petugas dan pasien lain.
Ketika dokter bedah memeriksa luka saya, langsung memerintahkan juru rawat untuk menyiapkan alat-alat operasi kecil. Dengan gaya instruksi, dokter itupun berkata "Kamu ambil gunting dan potong celananya! Kamu siapkan alkohol dan betadin untuk mencuci lukanya" Saya pun dengan cepat merespon "Lho, kok celana saya mau digunting, Dok?!" Dengan ketus dokter itu menjawab "Sekarang Ibu mau pilih celana atau dengkul?" 189ch, sadis man!" kata saya dalam hati, bernada cengengesan. Tetangga perempuan yang ikut mengantar saya tak kalah usilnya "Memangnya kredit celananya belum lunas, ya?" bisiknya sambil cekikikan. "Justru itu satu-satunya kenangan celana hasil keuntungan saya ngreditin celana, kok" kata saya melucu. Walaupun sudah dibius lokal, tetapi saya tetap berteriak-teriak ketika lutut saya mendapat 8 jahitan. Saya memang termasuk orang yang tidak tahan sakit. Saya pasti berteriak dan menangis begitu merasa sakit. Menyadari kelemahan tesebut, saya pun menggunakan telapak tangan saya untuk membekap mulut saya sendiri. Saya berharap walaupun saya berteriak, suara saya tidak sampai terdengar orang di luar ruangan.
Ketika dokter itu bertanya "Lho, tanganya kenapa?" Saya tetap mengaduh sambil berpura-pura tidak mendengar. Dalam hati saya bercanda-canda "Want to know aja! Udah tahu luka begitu, masih aja nanya! Kalau gua jawab jujur, memangnya lu mau ngapain? Memangnya beda tindakan untuk luka karena terjatuh dengan luka karena menahan durian? Gua minta diobatin, bukan pengin ditanya-tanya kenapa mengorbankan tangan untuk sebutir durian!"
Begitu selesai merawat dan menjahit luka saya, dokter itu menyarankan saya beristirahat dulu sambil menunggu radiolog datang untuk merontgen lutut saya. Dokter itu meminta saya untuk tidak terlalu banyak menggerakkan kaki kiri saya karena takut jahitannya akan jebol dan posisi tulang lutut dengan tempurungnya tidak pas. Waktu itu saya sempat protes "Lho, kalau belum jelas posisi tulang lutut dengan tempurungnya, kok sekarang sudah dijahit, dok? Nanti kalau lutut saya lepas dan harus dibetulkan, berarti jahitannya dibuka lagi, dok?" tanya saya was-was. Dokter jutek itu pun menjawab "Yang dokter saya apa situ?" Saya hanya menjawab dalam hati "Lha, jelas situ dong! Kalau situ bukan dokter, mana mungkin saya ngijinin situ nusuk-nusuk jarum di dengkul saya!"
Tidak cukup dengan hanya menasehati saya, dokter itu pun memerintahkan juru rawat untuk mengikat kaki saya dengan tempat tempa tidur. Saya hanya tersenyum sambil melucu di dalam hati "Lu orangnya nggak percayaan, ya? Gua nggak perlu gerak-gerakin kaki, cuma perlu gerak-gerakin jari tangan buat ngirim SMS ke atasan, sanak saudara dan kawan-kawan rohani. Lagian gua khan bukan orang yang bebal, kalau dinasehati untuk kebaikan nggak bakal ndableg"
Ketika tetangga menggoda "Mau makan apa? Durian ya?", saya pun hanya berkelakar "Kalau hanya ada satu permintaan yang boleh diajukan, saya minta lepasin ikatan kaki saya. Memangnya saya maling, pakai dikat-ikat segala?" Di tengah canda dan tawa, ada juga tetangga yang berseloroh "Lagian duren berduri saja dibela-belain, masih mending kalau durennya itu duda keren!". Saya pun berusaha membela diri dalam canda "Lho, duren yang itu juga penuh kenangan. Perlu perjuangan untuk mendapatkannya. Dari harga lima belas saya menawar dan menunggu lama untuk bisa mendapat harga sepuluh ribu. Untung saja, tangan ini tidak harus kena 10 jahitan!" Walaupun tangan saya sakit, saya masih menggunakan falsafah jawa "serba bejo". Maksudnya, masih bejo jatuh tertimpa durian, yang penting tidak terluka parah. Kalaupun terluka parah masih bejo, yang penting tidak tetanus. Kalaupun tetanus, masih bejo karena tidak mati. Kalaupun sampai mati masih tetap bejo karena bisa masuk surga.
Dari pada meratapi celanja baru yang sudah terpotong sebelah, saya mencoba bercanda ria dengan kawan-kawan rohani saya lewat SMS. Banyak SMS lucu dari adik-adik rohani saya, seperti "Mbak jangan lari-lari dulu ya.." Saya pun membalas dengan gurauan "Emangnya gw pesulap? Mo jalan aja gak bisa, gimana mo lari, oneng?!" Ada lagi pesan "Makanya Mbak jangan nakal, ha,ha,ha" dan saya pun membalas "Bawel ah!"
Walaupun lutut masih terasa nyeri dan perih, saya sempat menangis bahagia setelah mendapat SMS dari kakak kandung saya "Kamu layak mendapat bintang, karena penderitaan tidak membuatmu cengeng". Saya juga terharu ketika beberapa adik angkat saya menelpon dari Jakarta, Yogya dan Pontianak hanya karena mengkuatirkan keadaan saya. Saya juga terharu ketika orang terpenjara yang baru sekali saya lawat mengirim pesan lewat ponselnya "Ibu sakit apa? Bagaimana keadaan Ibu? Saya cuma bisa berdoa, semoga Ibu cepat sembuh, GBU" "Gila, baru sekali ini saya diberkati dengan �God bless you� sama nara pidana" kata saya heran bercampur harapan semoga orang itu pun percaya bahwa berkat Tuhan menjadi andalannya.
Ketika pulang ke rumah, gugatan pertama saya terima dari anak sulung saya yang duduk di kekas 6 SD."Makanya jangan nulis dan ngajarin orang jalan kaki, nanti disumpahin sama tukang ojek yang nggak dapat duit. Gara-gara Ibu nggak mau ngeluarin uang seribu untuk ojek, sekarang ibu harus mengeluarkan uang ratusan ribu" protes anak saya. "Bukan masalah jalan kaki atau naik ojek! Jalan kakinya sendiri memang bisa menghemat biaya dan membuat badan sehat. Kesalahan ibu adalah jalan sambil meleng. Jadi yang salah bukan tulisan ibu yang mengajak orang lain untuk jalan kaki. Toh ibu juga tidak mengajurkan orang berjalan sambil meleng!"
Ketika seorang tetangga menjenguk, ia pun membawa cerita kalau seminggu yang lalu anaknya jatuh dari ojek di tempat yang sama, sampai bengkak di sekujur tubuhnya. Dengan berapi-api ia membenarkan rumor yang mengatakan keangkeran tempat itu. Saya hanya tersenyum sambil berkata "Bukan salah tempatnya kok, tetapi saya yang meleng, nggak konsentrasi dan pikiran mengembara nggak karu-karuan"
Ketika saya berjalan tertatih-tatih ke kamar madi dan ke ruang makan, anak bungsu yang berumur 3 tahun berusaha menuntun saya. Ini sunguh suka cita yang luar biasa! Ketika saya memaksakan lutut kiri tidak tertekuk, anak saya tertawa geli dan berkata "Ibu kayak penguin!" Saya pun tertawa geli. Ketika saya mengenakan daster supaya lutut tidak tertekan, anak saya yang baru pertama kali melihat saya mengenakan baju spesifik untuk perempuan itu pun tertawa heran sambil nyeletuk "E.Ibu cantik!" Saya pun balik bertanya "Memangnya kemarin-kemarin ibu tidak cantik?". Dengan tawa lugu dan dengan sorot mata polos, anak saya menggelengkan kepala yakin. Saya pun menggelitiki perut anak saya sambil berkata "Enak saja! Ini sudah yang paling cantik, tahu?!"
Ternyata di balik luka masih saja ada tawa. Jadi, sekali lagi secara pribadi saya menolak ungkapan "lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati" karena bagi saya sakit gigi lebih kompleks. Untuk menyembuhkan sakit gigi kita perlu motivasi pribadi, pertolongan Tuhan, pertolongan dokter dan tentunya persediaan uang. Sedangkan sakit hati bisa disembuhkan oleh diri sendiri dengan pertolongan Tuhan, tanpa dokter dan tanpa uang. Suka cita itu ternyata bukan identik dengan tanpa penderitaan. Suka cita dapat tercipta ketika seseorang berhasil memaknai sebuah penderitaan dan mengatasinya hingga berhasil keluar sebagai pemenang.
Penulis : Lesminingtyas
Mungkin ini adalah tulisan saya yang paling konyol. Tidak ada kata puitis di dalam judul dan tidak ada pesan tersembunyi di balik tulisan ini. Semuanya saya nyatakan secara vulgar, terus terang dan tanpa basa-basi. Ini sejalan dengan sikap saya yang apa adanya, tanpa tambahan pemanis dan penyedap rasa. Kalau orang bertanya siapakah saya? Ya, saya adalah apa yang ada dalam tulisan saya.
Tanpa tedeng aling-aling, saya paling tidak suka dengan sikap NATO (No Action, Talk Only) atau istilah gaulnya OMDO (Omong Doang). Saya paling tidak suka dengan orang yang dengan berapi-api mengajarkan kesucian, kalau dirinya sendiri masih kotor. Saya juga tidak suka dengan pembawa Firman yang mengajak orang damai sejahtera, sedangkan dirinya masih saja bersungut-sungut, tidak pandai bersyukur dan menderita "pauperism" yang selalu merasa dirinya kekurangan.
Dengan kata lain, saya hanya menulis dan bersaksi mengenai apa yang saya imani dan amini. Sebelum saya mengajak orang bersuka cita, saya harus terlebih dulu bersuka cita. Saya tidak akan berbicara kepada orang banyak tentang Yesus Sang Pengasih, kalau saya sendiri masih terus mengiba, meminta belas kasihan orang lain dan tidak bisa mengasihi orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Saja juga tidak akan menulis tentang pentingnya bersyukur, sebelum saya pandai bersyukur baik dalam suka maupun duka, baik dalam keadaan sehat maupun terluka. Saya juga tidak akan bersaksi tentang indahnya melayani Tuhan, kalau saya masih diperhamba uang dan memilih-milih pelayanan yang "basah" dan beramplop tebal.
Kata "Luka" dalam tulisan ini mengandung makna yang sebenarnya, yaitu luka fisik. Saya perlu bersaksi tentang luka fisik, karena sendiri sering bergumul dengan sakit penyakit yang saya alami. Saya sendiri tidak setuju dengan syair lagu dangdut lawas yang mengatakan "lebih baik sakit gigi dapi pada sakit hati..." Mungkin bagi kebanyakan orang syair itu cocok. Tapi bagi saya pribadi, sangat tidak masuk akal. Mengapa demikian? Kalau saya sakit hati, saya hanya cukup menangis, mengadu kepada Tuhan di dalam doa, membaca Firman dan menyanyikan kidung-kidung pujian bertempo riang. Jadi tanpa harus bergantung isi dompet, rasa sakit hati saya bisa sembuh dengan kekayaan maaf yang saya miliki dan pengampunan yang Tuhan janjikan untuk saya sejauh saya mengampuni orang lain.
Nah, kalau sakit gigi gimana dong? Saya bisa merang-raung 1-2 hari hanya gara-gara sakit gigi. Gigi dan kepala saya makin sakit kalau dompet lagi kosong. Sampai saat ini saya belum pernah berhasil mengatasi sakit gigi atau sakit fisik lainnya tanpa bantuan orang lain, dokter atau obat-obantan yang semuanya berujung pada isi dompet. Jadi, bagi saya sakit fisik lebih berat dan lebih mahal dari pada sakit hati yang kesembuhannya sangat tergantung pada jamahan Tuhan Yesus. Kalau seseorang berjumpa dan memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Tuhan Yesus, saya rasa tidak ada sikap dan perbuatan orang lain atau musuh yang bisa menyakitinya. Hati orang benar adalah tahta bagi Kristus dan Roh Kudus sendiri yang akan menangkal tombak dan pedang yang dihujamkan iblis. Dengan hikmat dan penyertaan Kristus kita akan mampu bertahan dan tidak goyah atau jatuh tersungkur ke dalam jurang dosa yang bernama sakit hati, dendam dan permusuhan.
Lagi pula kalau kita benar-benar kristiani, seharusnya tidak pernah ada kata musuh dalam hidup kita. Yang ada adalah orang yang memusuhi kita. Tetapi kita tetap tidak boleh menganggapnya sebagai musuh. Justru sebaliknya, kita harus berbelas kasihan terhadap orang-orang yang memusuhi kita atau sesamanya, karena dengan sikap memusuhi berarti mereka sedang berada jauh dengan Tuhannya.
Kembali ke soal sakit fisik, saya akui bahwa kadang-kadang saya KO karenanya. Saya setuju keselamatan dan kesehatan adalah mahal. Kalau soal keselamatan, saya anggap sudah beres karena sudah dibayar lunas oleh darah Kristus. Lha, kalau soal kesehatan, mau tidak mau saya harus merogoh kocek sendiri. Tuhan Yesus tidak pernah memberikan jaminan bahwa dengan mengikutNya, berarti saya akan terbebas dari sakit penyakit. Kalau saya sakit, Tuhan Yesus juga tidak pernah bermukjizat bim sala bim dan seketika itu juga penyakit saya lenyap. Tuhan Yesus juga tidak pernah memberi saya rejeki nomplok dari lotre, togel, kuis berhadiah berkedok SMS, arisan berantai atau penggandaan uang untuk berobat. Walaupun Tuhan Yesus sangat menyayangi saya, tetapi Ia belum pernah mengutus orang yang sekonyong-konyong datang dengan segepok uang untuk saya berobat. Tuhan Yesus justru berkali-kali mengingatkan saya harus bekerja keras walau harus menahan sakit.
Jadi kembali lagi, kesehatan bagi saya adalah sesuatu yang mahal. Untuk kesehatan saya, Tuhan Yesus hanya memberi saya kesadaran bahwa kesehatan lebih berharga dari pada sekedar materi. Ada kalanya Tuhan Yesus mengijinkan saya sakit supaya saya merasakan betapa Tuhan sangat mengasihi dan melawat saya melalui anak-anakNya. Tuhan Yesus mengijinkan saya sakit supaya ketika saya sehat, saya memiliki kepedulian, kasih sayang dan penghiburan untuk sesama yang menderita sakit.
Berbicara soal "Luka" saya justru tertawa dengan pengalaman konyol saya beberapa hari yang lalu. Tepatnya tanggal 12 Maret yang lalu, saya sungguh meraung-raung karena lutut saya terluka. Waktu itu kebetulan hari Sabtu, seperti biasa saya membeli koran Sinar Harapan tak jauh dari rumah. Sebelum ada kenaikan harga BBM, saya dan hampir seluruh tetangga sering menggunakan jasa ojek untuk keluar/masuk kompleks yang kira-kira 200m dari jalan yang dilalui angkot. Terlebih kalau hari sudah mulai gelap, banyak orang merasa ngeri berjalan sendiri melewati tanjakan terjal yang dipercaya orang masih angker.
Beberapa waktu yang lalu, saya menuliskan tentang bagaimana seharusnya kita menyikapi kenaikan harga BBM. Salah satunya saya menyarankan pembaca untuk berjalan kaki kalau hanya untuk jarak kurang dari 1 km. Saya tidak memusingkan apakah ada pembaca yang melakukannya atau tidak, tetapi saya harus tetap melakukannya sebagai saksi sekaligus teladan.
Waktu itu kira-kira jam 17.00 dan gelap sudah mulai mengusir senja. Saya memang sengaja berjalan kaki santai dengan tangan kiri menenteng koran dan tangan satunya menenteng duren (durian) pesanan anak saya. Selama perjalanan saya sedikit konflik dengan batin saya sendiri gara-gara dipanggil "teteh" oleh penjual durian. Saya tidak tahu apa sebabnya tapi panggilan itu kok rasanya aneh di telinga saya. Apalagi aksen bicara saya yang medok, penampilan saya yang "sudah tua" rasanya memang tidak pantas lagi dipanggil "teteh"oleh pedagang yang masih sangat belia itu.
Ketika saya menuruni jalan yang cukup menukik dan berbatu tajam, saya tergelincir dan sedetik kemudian saya sudah bersimpuh. Kejadiannya memang terlalu singkat dan saya sendiri kurang bisa menjaga keseimbangan. Jujur saja waktu itu saya lebih mengkuatirkan durian di tangan kanan dan celana panjang saya yang masih gres. Saya sempat blank beberapa detik dan tidak sadar di mana saya berada. Walaupun telapak tangan kanan saya tergores, saya masih lega ketika durian yang saya beli tidak mental jauh. Saya sering geli setiap mengingat "wajah kartun" saya yang bersuka cita dan bangga karena celana baru saya tidak robek, sedangkan rasa perih di lutut sudah tidak tertahankan. Saya juga geli mengingat nasehat saya yang sering saya pakai menghibur orang yang kira-kira demikian "Kalau kita mengerti seni jatuh, maka jatuhpun terasa nikmat dan indah". Sayang sekali, waktu jatuh saya sedang blank sehingga lupa menerapkan seni jatuh tanpa rasa sakit.
Sambil cengar-cengir saya memungut kembali duren yang telah melukai saya dan kembali berjalan dengan gagah, kembali ke rumah yang kira-kira masih berjarak 100m. Tapi begitu sampai di depan rumah, saya lemas sekali dan tiba-tiba ambruk. Tetangga saya yang melihat saya berlumuran darah, kontan panik karena menyangka saya blooding. Saya masih mendengar sayup-sayup suara para tetangga yang membagi tugas. Ada yang mengambil tanggung jawab menjaga anak-anak di rumah, ada yang bersedia mengontak RS dan ada juga yang menyalakan kendaraannya untuk mengatar saya ke rumah sakit.
Sebelum saya berangkat, saya masih sempat mengucapkan terima kasih untuk para tetangga dan menitipkan anak-anak kepada mereka. Karena dompet saya kebetulan kosong, saya pun menyerahkan ATM kepada salah seorang tetangga yang selama ini saya percaya dan saya ijinkan untuk tahu PIN saya.
Singkat cerita, saya harus telentang di RS. Hampir saja petugas salah membawa saya ke dokter kebidanan. Untung saja saya sadar dan berteriak "Oe, dengkul saya yang sakit, bukan ituannya". Tetangga saya pun menjadi malu karena ditertawakan petugas dan pasien lain.
Ketika dokter bedah memeriksa luka saya, langsung memerintahkan juru rawat untuk menyiapkan alat-alat operasi kecil. Dengan gaya instruksi, dokter itupun berkata "Kamu ambil gunting dan potong celananya! Kamu siapkan alkohol dan betadin untuk mencuci lukanya" Saya pun dengan cepat merespon "Lho, kok celana saya mau digunting, Dok?!" Dengan ketus dokter itu menjawab "Sekarang Ibu mau pilih celana atau dengkul?" 189ch, sadis man!" kata saya dalam hati, bernada cengengesan. Tetangga perempuan yang ikut mengantar saya tak kalah usilnya "Memangnya kredit celananya belum lunas, ya?" bisiknya sambil cekikikan. "Justru itu satu-satunya kenangan celana hasil keuntungan saya ngreditin celana, kok" kata saya melucu. Walaupun sudah dibius lokal, tetapi saya tetap berteriak-teriak ketika lutut saya mendapat 8 jahitan. Saya memang termasuk orang yang tidak tahan sakit. Saya pasti berteriak dan menangis begitu merasa sakit. Menyadari kelemahan tesebut, saya pun menggunakan telapak tangan saya untuk membekap mulut saya sendiri. Saya berharap walaupun saya berteriak, suara saya tidak sampai terdengar orang di luar ruangan.
Ketika dokter itu bertanya "Lho, tanganya kenapa?" Saya tetap mengaduh sambil berpura-pura tidak mendengar. Dalam hati saya bercanda-canda "Want to know aja! Udah tahu luka begitu, masih aja nanya! Kalau gua jawab jujur, memangnya lu mau ngapain? Memangnya beda tindakan untuk luka karena terjatuh dengan luka karena menahan durian? Gua minta diobatin, bukan pengin ditanya-tanya kenapa mengorbankan tangan untuk sebutir durian!"
Begitu selesai merawat dan menjahit luka saya, dokter itu menyarankan saya beristirahat dulu sambil menunggu radiolog datang untuk merontgen lutut saya. Dokter itu meminta saya untuk tidak terlalu banyak menggerakkan kaki kiri saya karena takut jahitannya akan jebol dan posisi tulang lutut dengan tempurungnya tidak pas. Waktu itu saya sempat protes "Lho, kalau belum jelas posisi tulang lutut dengan tempurungnya, kok sekarang sudah dijahit, dok? Nanti kalau lutut saya lepas dan harus dibetulkan, berarti jahitannya dibuka lagi, dok?" tanya saya was-was. Dokter jutek itu pun menjawab "Yang dokter saya apa situ?" Saya hanya menjawab dalam hati "Lha, jelas situ dong! Kalau situ bukan dokter, mana mungkin saya ngijinin situ nusuk-nusuk jarum di dengkul saya!"
Tidak cukup dengan hanya menasehati saya, dokter itu pun memerintahkan juru rawat untuk mengikat kaki saya dengan tempat tempa tidur. Saya hanya tersenyum sambil melucu di dalam hati "Lu orangnya nggak percayaan, ya? Gua nggak perlu gerak-gerakin kaki, cuma perlu gerak-gerakin jari tangan buat ngirim SMS ke atasan, sanak saudara dan kawan-kawan rohani. Lagian gua khan bukan orang yang bebal, kalau dinasehati untuk kebaikan nggak bakal ndableg"
Ketika tetangga menggoda "Mau makan apa? Durian ya?", saya pun hanya berkelakar "Kalau hanya ada satu permintaan yang boleh diajukan, saya minta lepasin ikatan kaki saya. Memangnya saya maling, pakai dikat-ikat segala?" Di tengah canda dan tawa, ada juga tetangga yang berseloroh "Lagian duren berduri saja dibela-belain, masih mending kalau durennya itu duda keren!". Saya pun berusaha membela diri dalam canda "Lho, duren yang itu juga penuh kenangan. Perlu perjuangan untuk mendapatkannya. Dari harga lima belas saya menawar dan menunggu lama untuk bisa mendapat harga sepuluh ribu. Untung saja, tangan ini tidak harus kena 10 jahitan!" Walaupun tangan saya sakit, saya masih menggunakan falsafah jawa "serba bejo". Maksudnya, masih bejo jatuh tertimpa durian, yang penting tidak terluka parah. Kalaupun terluka parah masih bejo, yang penting tidak tetanus. Kalaupun tetanus, masih bejo karena tidak mati. Kalaupun sampai mati masih tetap bejo karena bisa masuk surga.
Dari pada meratapi celanja baru yang sudah terpotong sebelah, saya mencoba bercanda ria dengan kawan-kawan rohani saya lewat SMS. Banyak SMS lucu dari adik-adik rohani saya, seperti "Mbak jangan lari-lari dulu ya.." Saya pun membalas dengan gurauan "Emangnya gw pesulap? Mo jalan aja gak bisa, gimana mo lari, oneng?!" Ada lagi pesan "Makanya Mbak jangan nakal, ha,ha,ha" dan saya pun membalas "Bawel ah!"
Walaupun lutut masih terasa nyeri dan perih, saya sempat menangis bahagia setelah mendapat SMS dari kakak kandung saya "Kamu layak mendapat bintang, karena penderitaan tidak membuatmu cengeng". Saya juga terharu ketika beberapa adik angkat saya menelpon dari Jakarta, Yogya dan Pontianak hanya karena mengkuatirkan keadaan saya. Saya juga terharu ketika orang terpenjara yang baru sekali saya lawat mengirim pesan lewat ponselnya "Ibu sakit apa? Bagaimana keadaan Ibu? Saya cuma bisa berdoa, semoga Ibu cepat sembuh, GBU" "Gila, baru sekali ini saya diberkati dengan �God bless you� sama nara pidana" kata saya heran bercampur harapan semoga orang itu pun percaya bahwa berkat Tuhan menjadi andalannya.
Ketika pulang ke rumah, gugatan pertama saya terima dari anak sulung saya yang duduk di kekas 6 SD."Makanya jangan nulis dan ngajarin orang jalan kaki, nanti disumpahin sama tukang ojek yang nggak dapat duit. Gara-gara Ibu nggak mau ngeluarin uang seribu untuk ojek, sekarang ibu harus mengeluarkan uang ratusan ribu" protes anak saya. "Bukan masalah jalan kaki atau naik ojek! Jalan kakinya sendiri memang bisa menghemat biaya dan membuat badan sehat. Kesalahan ibu adalah jalan sambil meleng. Jadi yang salah bukan tulisan ibu yang mengajak orang lain untuk jalan kaki. Toh ibu juga tidak mengajurkan orang berjalan sambil meleng!"
Ketika seorang tetangga menjenguk, ia pun membawa cerita kalau seminggu yang lalu anaknya jatuh dari ojek di tempat yang sama, sampai bengkak di sekujur tubuhnya. Dengan berapi-api ia membenarkan rumor yang mengatakan keangkeran tempat itu. Saya hanya tersenyum sambil berkata "Bukan salah tempatnya kok, tetapi saya yang meleng, nggak konsentrasi dan pikiran mengembara nggak karu-karuan"
Ketika saya berjalan tertatih-tatih ke kamar madi dan ke ruang makan, anak bungsu yang berumur 3 tahun berusaha menuntun saya. Ini sunguh suka cita yang luar biasa! Ketika saya memaksakan lutut kiri tidak tertekuk, anak saya tertawa geli dan berkata "Ibu kayak penguin!" Saya pun tertawa geli. Ketika saya mengenakan daster supaya lutut tidak tertekan, anak saya yang baru pertama kali melihat saya mengenakan baju spesifik untuk perempuan itu pun tertawa heran sambil nyeletuk "E.Ibu cantik!" Saya pun balik bertanya "Memangnya kemarin-kemarin ibu tidak cantik?". Dengan tawa lugu dan dengan sorot mata polos, anak saya menggelengkan kepala yakin. Saya pun menggelitiki perut anak saya sambil berkata "Enak saja! Ini sudah yang paling cantik, tahu?!"
Ternyata di balik luka masih saja ada tawa. Jadi, sekali lagi secara pribadi saya menolak ungkapan "lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati" karena bagi saya sakit gigi lebih kompleks. Untuk menyembuhkan sakit gigi kita perlu motivasi pribadi, pertolongan Tuhan, pertolongan dokter dan tentunya persediaan uang. Sedangkan sakit hati bisa disembuhkan oleh diri sendiri dengan pertolongan Tuhan, tanpa dokter dan tanpa uang. Suka cita itu ternyata bukan identik dengan tanpa penderitaan. Suka cita dapat tercipta ketika seseorang berhasil memaknai sebuah penderitaan dan mengatasinya hingga berhasil keluar sebagai pemenang.
Jumat, 24 Desember 2010
Sabtu, 18 Desember 2010
Kamis, 02 Desember 2010
Pengaruh FACE BOOK
Perceraian Akibat Facebook Makin Melonjak
Kebanyakan bukti yang diperlihatkan adalah foto-foto mesra yang jadi penyebab percekcokan.
Kamis, 2 Desember 2010, 17:43 WIB
Petti Lubis, Anda Nurlaila
VIVAnews - Situs jejaring sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Di balik manfaatnya yang memudahkan komunikasi, situs jejaring sosial masih menjadi salah satu penyebab perceraian di era digital.
Berdasarkan survei American Academy of Matrimonial Lawyers, satu dari lima perceraian di Amerika Serikat disebabkan oleh jejaring sosial Facebook. Dikutip dari The Frisky, 80 persen pengacara perceraian melaporkan lonjakan jumlah kasus yang menggunakan media sosial sebagai bukti perselingkuhan pasangan.
Kebanyakan bukti yang diperlihatkan adalah foto-foto mesra yang menjadi penyebab percekcokan pasangan. Kasus lainnya, banyak pasangan yang menemukan dan berselingkuh dengan mitra mereka di masa lalu.
Situs jejaring Facebook menempati peringkat atas penyebab retaknya rumah tangga di AS dengan 66 persen digunakan sebagai sumber bukti kasus perceraian. Kemudian diikuti MySpace dengan 15 persen, Twitter 5 persen dan lainnya sebesar 14 persen. Survei tersebut juga menemukan, sebanyak 20 persen petisi perceraian di Inggris menyalahkan Facebook sebagai ajang selingkuh pasangan.
"Alasan yang paling umum adalah orang dengan mudah melakukan pembicaraan seksual dengan orang yang tidak seharusnya di jejaring sosial," kata Mark Keenan, Managing Director Divorce-Online.
Salah satu selebriti yang cerai akibat Facebook adalah bintang 'Desperate Housewives' Eva Longoria. Ia menemukan suaminya, pemain basket Tony Parker terus berhubungan dengan seorang wanita di Facebook. "Semua orang berbagi hal-hal pribadi mereka di situs jejaring sosial dan membuka hal-hal yang sifatnya sensitif ke ruang publik," Keenan menambahkan.
Konselor perkawinan Terry Real menambahkan, sebagian orang menggunakan jejaring untuk menciptakan fantasi dan melarikan diri dari hubungan yang membosankan. "Tidak ada yang lebih menggoda dengan menciptakan dunia fantasi hingga akhirnya ketagihan untuk bertemu langsung dengan orang yang Anda temui di dunia maya," katanya. Menurutnya, masalah sebenarnya bukan terletak dari jejaring sosial tetapi hilangnya cinta dan perhatian dalam pernikahan.
Kebanyakan bukti yang diperlihatkan adalah foto-foto mesra yang jadi penyebab percekcokan.
Kamis, 2 Desember 2010, 17:43 WIB
Petti Lubis, Anda Nurlaila
VIVAnews - Situs jejaring sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Di balik manfaatnya yang memudahkan komunikasi, situs jejaring sosial masih menjadi salah satu penyebab perceraian di era digital.
Berdasarkan survei American Academy of Matrimonial Lawyers, satu dari lima perceraian di Amerika Serikat disebabkan oleh jejaring sosial Facebook. Dikutip dari The Frisky, 80 persen pengacara perceraian melaporkan lonjakan jumlah kasus yang menggunakan media sosial sebagai bukti perselingkuhan pasangan.
Kebanyakan bukti yang diperlihatkan adalah foto-foto mesra yang menjadi penyebab percekcokan pasangan. Kasus lainnya, banyak pasangan yang menemukan dan berselingkuh dengan mitra mereka di masa lalu.
Situs jejaring Facebook menempati peringkat atas penyebab retaknya rumah tangga di AS dengan 66 persen digunakan sebagai sumber bukti kasus perceraian. Kemudian diikuti MySpace dengan 15 persen, Twitter 5 persen dan lainnya sebesar 14 persen. Survei tersebut juga menemukan, sebanyak 20 persen petisi perceraian di Inggris menyalahkan Facebook sebagai ajang selingkuh pasangan.
"Alasan yang paling umum adalah orang dengan mudah melakukan pembicaraan seksual dengan orang yang tidak seharusnya di jejaring sosial," kata Mark Keenan, Managing Director Divorce-Online.
Salah satu selebriti yang cerai akibat Facebook adalah bintang 'Desperate Housewives' Eva Longoria. Ia menemukan suaminya, pemain basket Tony Parker terus berhubungan dengan seorang wanita di Facebook. "Semua orang berbagi hal-hal pribadi mereka di situs jejaring sosial dan membuka hal-hal yang sifatnya sensitif ke ruang publik," Keenan menambahkan.
Konselor perkawinan Terry Real menambahkan, sebagian orang menggunakan jejaring untuk menciptakan fantasi dan melarikan diri dari hubungan yang membosankan. "Tidak ada yang lebih menggoda dengan menciptakan dunia fantasi hingga akhirnya ketagihan untuk bertemu langsung dengan orang yang Anda temui di dunia maya," katanya. Menurutnya, masalah sebenarnya bukan terletak dari jejaring sosial tetapi hilangnya cinta dan perhatian dalam pernikahan.
Kamis, 07 Oktober 2010
Berbahagialah Orang Yang Suci Hatinya
Khotbah Dewasa Madya
BERBAHAGIALAH ORANG YANG SUCI HATINYA
Matius 5:8
Seorang Pendeta pernah bercerita tentang kisah pemilihan majelis di gerejanya. Setelah melalui proses pemilihan yang cukup seru maka terpilihlah 10 orang untuk menjadi majelis dalam periode yang baru. Lalu tibalah mereka pada acara pemilihan ketua majelis. Hampir semua majelis yang baru terpilih mendesak seorang bapak, katakanlah bapak A, untuk menjadi ketua majelis. Tetapi berulang kali bapak A berkata: “Jangan saya tidak bisa, saya tidak pantas, sungguh jangan saya tidak mau!” Akhirnya, pemilihan ketua majelis diadakan dengan cara setiap orang menulis di selembar kertas kecil sebuah nama yang difavoritkan untuk menjadi ketua.
Setelah 10 orang majelis itu selesai menulis dan kertas dikumpulkan, kemudian nama-nama di kertas itu dibacakan dan hasilnya ditulis dipapan tulis. Ternyata dugaan semua orang tidak meleset, dari kertas pertama sampai kertas kesembilan nama yang tertulis adalah nama bapak A. Semua orang tertawa dan menyalaminya. Bapak A menjadi rikuh dan berkali-kali berkata: “Jangan, jangan saya orang lain saja. Saya tidak mau!” Ketika orang sedang sibuk menyalaminya, sang pendeta berkata: “Coba bukalah kertas yang terakhir?” Semua orang tenang kembali, kemudian kertas kecil itu dibuka dan nama yang terakhir itu adalah juga nama bapak A. Itu berarti bahwa bapak A telah memilih dirinya sendiri. (Ilustrasi ini di kutip dari kht. Beny Solihin)
Sdr-sdr, semua orang menjadi bingung dan bertanya-tanya tentang diri bapak A, “mengapa yang dikatakan oleh bapak A berbeda degan yang tersimpan di dalam hatinya?” Saudara, apa yang terjadi pada bapa ini sama seperti lagu; lain di bibir lain dihati, dia mengatakan tidak suka, tetapi dihatinya sangat suka…saudara…memang orang Indonesia seperti begitu…tidak mau jujur….sering kali sulit di tebak apa maunya.
Apa yang dimaksud dengan orang yang suci hatinya? Orang seperti apa yang disebut Yesus adalah orang yang suci hatinya.
Definisi “Orang yang Suci Hatinya”
Kata suci hatinya didalam Alkitab terjemahan bahasa Inggris tidak ditulis dengan “holy in heart” (suci hatinya) tetapi “pure in heart” (murni hatinya). Kata Yunani yang dipakai untuk kata suci di sini adalah katharos yang berarti bersih. Istilah ini kadang kala dipakai untuk menunjuk susu atau anggur yang tidak dicampur dengan air sedikit pun, atau logam yang dipanaskan sedemikian rupa sampai semua kotoran yang melekat padanya sirna.
Jadi, orang yang suci hatinya adalah:
• orang yang tidak pandai bersandiwara, transparan di hadapan Allah dan manusia; orang yang penampakkan luarnya sama dengan apa yang ada di dalam hatinya.
orang yang hatinya murni, bersih, tidak tercemar, tidak terisi dengan kelicikan; orang yang bebas dari motif yang tidak benar.
Dari definisi ini kita melihat setidaknya ada 3 pengertian:
1. Orang yang "Out side dan in side" sama
Sdr-sdr, perkataan Tuhan Yesus dalam ucapan bahagia yang berbunyi, “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” mempunyai latar belakang di mana Tuhan Yesus melihat kehidupan para rohaniwan saat itu, yakni orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, yang berusaha memberikan citra diri mereka yang begitu rohani di mata publik, lebih dari keadaan mereka yang sebenarnya.
Sdr-sdr, Kalau kita memandang sekilas orang-orang Farisi maka kita akan berkesimpulan bahwa orang Farisi dan ahli-ahli Tuarat adalah orang yang berkenan kepada Allah. Atau bisa dikatakan bahwa mereka adalah penghuni no 1 di surge, kalau di surge pakai kelas-kelas maka mereka akan menempati kelas VIP. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat adalah orang yang sangat ketat melakukan ibadah dan hukum-hukum agama. Mereka berpuasa, berdoa dan membayar perpuluhan mereka dengan setia. Mereka bergaul dengan hukum-hukum Tuhan, menyelidikinya dengan teliti, menjalankannya dan menjadikannya sebagai pedoman hidup mereka yang tertinggi. Tiada hari yang mereka jalani tanpa Taurat Tuhan.
Saudara, Kelihatan secara fisik atau dari luar bahwa mereka adalah orang-orang yang luar biasa rohani, orang yang begitu saleh bahkan dapat dikatakan tidak bercacat.
Bahkan mereka mengidentifikasikan diri mereka sebagai penjaga hukum Allah. Mata mereka bisa bersinar dengan tajam ketika melihat seseorang melanggar hukum Allah. Mereka adalah polisi-polisi Allah yang menjaga agar orang-orang Yahudi tetap taat pada hukum-hukum Allah. Tak heran, mereka menjadi tumpuan dan panutan masyarakat. Citra mereka sangat baik.
Tetapi pertanyaannya, apakah yang dilihat dari luar diri mereka sama dengan yang didalam hati mereka? Belum tentu….
Orang yang suci hatinya, adalah orang yang dalam dan luarnya sama, apa yang dilihat orang lain dari luar dirinya sama dengan apa yang didalam hatinya…seorang psikolog, mengatakan bahwa manusia pada dasarnya senangnya bertopeng. Manusia seringkali menyembunyikan dirinya, tidak suka menampakan sifat aslinya atau pribadinya.
Saudara Kita sering mengatakan pribadi, atau personal atau personality, kata ini sebenarnya berasal dari kata latin persona yang berarti topeng atau bertopeng.
Jadi kita melihat bahwa manusia senangnya bertopeng, dan seringkali tidak memperlihatkan sifat aslinya kepada orang lain, bahkan masih ada suami istri yang masih suka bertopeng kepada pasangannya. Dibalik pesona sesuatu yang tanpak indah dari seseorang ada persona. Jangan sampai tertipu oleh pesona seseorang karena dibalik pesona ada persona.
Saudara, sadar atau tidak sadar manusia sering memakai topeng yang berlapis-lapis sehingga yang muncul bagi kita adalah pesona. (Ada satu lagu yg berjudul ‘buka dulu topengmu” dia meminta orang lain untuk buka topengnya tetapi dia gak pernah buka topengnya, akhirnya polisi yg buka topengnya, hari ini dia dipenjara)
Pemuda/I selalu menampilkan pesonanya untuk menggaet lawan jenisnya, namun dibalik pesonanya ada persona.Oleh sebab itu tidak heran ketika mereka menikah satu tahun dua tahun… mulai ada perselisihan, mengapa kamu berbeda tidak seperti dulu lagi, dulunya begitu sayang, sekarang tidak lagi, dulu begitu perhatian koq sekarang egoisnya minta ampun…..dulunya begitu romatis sekarang, … amit-amit…dulunya penyabar sekarang pemarah…waktu pacaran bentuk aslinya belum muncul setelah menikah baru pada bermunculan..mulai muncul tanduk dimana-mana..
Orang yang suci hatinya adalah orang yang ada didalam hatinya sama dengan yang keluar, sesuatu yang tampak diluar sama dengan didalam. Saudara,Kehidupan para ahli taurat dan orang Farisi, mereka kelihatan dari luar begitu mempesona dan begitu mengecoh orang-orang pada waktu itu. Orang bisa melihat dari pakaian mereka bahwa mereka adalah orang yang rohani dan baik, orang bisa melihat mereka dari cara berdoa, cara berjalan, cara berbicara dlsb.
Namun demikian, mereka tidak dapat mengecoh mata ilahi Yesus. Dan ketika Yesus melihat hati mereka Yesus mengecam mereka. Yesus mengatakan bahwa mereka seperti kubur, kelihatan bagian luar begitu indah, namun didalamnya adalah tulang belulang. Matius pasal 23:25-26, Yesus berkata:
“Celakalah kamu, hai ahli-hali Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.”
“Manusia melihat apa yang di depan mata, namun Tuhan melihat hati” (1 Sam16 :7). Kesucian dan kemurnian hati seseorang tidak dapat dipantau oleh mata manusia ataupun alat-alat kedokteran yang secanggih apapun, hanya Tuhan saja yang dapat memantau kita. Kepada manusia kita dapat mengelabui, namun jangan sekali-kali kepada Tuhan.
Saudara, kehidupan kita begitu transparan dihadapan Allah, tidak ada yang tersembunyi dihadapan Allah. Mata Allah sanggup melihat kehidupan kita sampai kepada kedalaman hati kita.
Saudara-saudara; kita mungkin bisa memanipulasi orang lain dengan hal-hal yang Nampak diluar. Kita bisa memperlihatkan kepada suami, istri, rekan kerja bahwa kita baik, dari luar, kita kudus dan suci. Namun saudara, kita tidak bisa membohongi Allah. Manusia bisa melihat kita dari hal-hal yang diluar, namun Allah melihat kita sampai kedalam hati kita yang paling dalam. Alkitab mengatakan bahwa tidak sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah.
Dalam hal kekudusan/ kesucian, maka tidak dapat di nilai atau diukur dari sesuatu yang bersifat fisik, dari sesuatu yang kelihatan, tetapi sesuatu yang menyangkut hati seseorang atau memakai istilah Paulus sesuatu yang bersifat batinia. Sesuatu yang berada didalam hati kita…
Orang yang suci hatinya adalah orang yang diluar dan didalam sama…orang yang out side dan inside sama.
II. Orang yang suci hatinya adalah orang yang menjaga kemurnian hati dihadapan Tuhan
Bagi Yesus kesucian, kebersihan dan kemurnian pertama dan terutama bukanlah soal fisik, tetapi soal hati. Bila kita baca dididalam kitab Injil Yesus menggeser banyak sekali persoalan keagamaan dari bungkus ke isi, dari fisik ke psikis, dari seremoni ke motivasi. Doa, puasa, persembahan, dan pujian kepada Allah sangat penting. Namun hal-hal yang melatarbelakangi atau memotivasi doa, puasa, persembahan dan pujian itu lebih penting lagi.
Kalau kita memperhatikan bahwa Yesus berusaha menampilkan sesuatu yang berbeda dengan para pemimpin agama Yahudi pada waktu itu. Jika pemimpin-pemimpin agama Yahudi pada waktu itu sangat memutlakkan penampilan lahiriah seseorang maka Yesus justru mempersoalkan keberadaan batiniahnya. Bagi Yesus keberadaan manusia ditentukan bukan hanya apa yang tampak di luar tetapi apa yang sesungguhnya ada di dalamnya.
Oleh sebab itu sebagai orang percaya kita harus benar-benar menjaga akan kemurnian hati kita. Pertanyaan bagi kita hari ini; bagaimana kita bisa menjaga kemurnian hati kita? Saya yakin semua orang ingin memiliki standar yang “suci hati”, namun kita tidak sanggup karena kehidupan manusia sejak awalnya telah dicemari oleh dosa, sehingga sangat sulit mencapai standar ini. Itu sebabnya satu-satunya cara yang ditempuh adalah meminta pertolongan Tuhan Yesus.
Pertanyaan bagi kita hari ini adalah? Apakah ada diantara kita yang sanggup hidup tanpa dosa, dapat hidup suci didalam dunia yang berdosa ini? Bukankah semua orang telah tercemar oleh dosa. Mana mungkin kita bisa hidup suci atau kudus ditengah-tengah dunia ini?
Yang dimaksud Orang yang suci hatinya disini bukanlah orang tidak pernah jatuh didalam dosa, atau tidak akan pernah berbuat dosa tetapi yang dimaksud orang yang suci disini adalah orang yang sungguh-sungguh memperjuangkan untuk memiliki hidup yang bersih, yaitu memelihara diri dari kehidupan yang tak bercela.
Bukan sekedar memperjuangkan hidup bersih tetapi juga berusaha menghindari sesuatu yang bisa mencemarkan akan kehidupannya, mencemarkan hatinya. Ada orang yang suka main-main terhadap dosa, sudah tahu bahwa dia lemah didalam keuangan tetapi selalu ingin menjadi bendahara, akhirnya selalu memakai uang perusahan atau organisasi, akhirnya korupsi. Ada orang yang memiliki kelemahan dimata, tetapi senang melihat sesuatu yang indah-indah…akhirnya tergoda, terbuai dengan keindahan. Ada orang yang lemah terhadap lawan jenis tetapi senangnya berteman dengan lawan jenis yang bukan suami atau istrinya.. senang curhat dengan lawan jenis…akhirnya bukan sekedar mencurahkan isi hati tetapi memberikan hatinya dan hidupnya..
Setiap kita punya kelemahan masing-masing oleh sebab itu kita perlu belajar untuk memahami kelemahan kita, supaya kita dapat menghindari kejatuhan kita didalam dosa.
Berbicara tentang kemurnian hati juga menyangkut pikiran. Ketika pikiran kita jahat, otomatis mempengaruhi hati kita berbuat jahat pula. Pikiran kita sering kali dikotori dengan hal-hal yang negatif. Terkadang didalam kemanusiaan kita yang berdosa, maka pikiran kita seringkali tidak singkron dengan hati kita. Terkadang kita berusaha memikirkan hal-hal yang baik, tetapi hati kita mengarahkan kita kepada pikiran yang jahat, seringkali menghadapi hal ini kita tidak berdaya.
Rasul Paulus, saat dia percaya Tuhan, dia menghendaki untuk hidup dalam kebenaran, hidup dalam kekudusan, tetapi terkadang dia tidak mampu untuk bertahan hidup kudus, karena ada satu pertentangan didalam dirinya, disisi lain dia ingin melakukan yang baik tetapi yang ada ada hal-hal yang tidak benar.
Dalam Roma 7:15 dan 19 “ Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.” Ayat 19; Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat’
Kalau pikiran kita baik, otomatis yang kita kerjakan juga baik. Yesus mengatakan justru hanya dengan pikiran kita saja kita telah berbuat dosa. Jadi apabila hendak mempertahankan hidup suci, maka kita harus membereskan pikiran kita terlebih dahulu.
Rasul Paulus, mengingatkan jemaat Filipi pasal 3 dan 4 agar mereka senantiasa memikirkan perkara-perkara diatas, memikirkan perkara-perkara rohani . Rasul Paulus mengingatkan jemaat Filipi bahwa mereka harus mengikuti teladannya, jangan mengikuti para seteru salib, dimana mereka hanya memikirkan hal-hal duniawi, kenajisan, kedagingan dlsb. Khususnya dalam pasal 4:8 dia meminta jemaat Filipi memikirkan hal yang positif. Dia mengatakan bahwa setiap orang percaya harus memikirkan tentang kebenaran, kemuliaan, keadilan, suci, sesuatu yang sedap didengar, kebajikan dan patut di puji..itulah yang dipikiran orang percaya bukan hal-hal yang lain.
Saudara, dalam keberdosaan kita, seringkali kalau kita mau jujur terhadap diri kita sendiri. Mana yang lebih banyak kita pikirkan apakah hal-hal bersifat negative atau positif. Bukankah kita lebih banyak memikirkan hal-hal negative terhadap diri kita maupun terhadap orang lain dari pada hal-hal yang positif. Orang yang suci hatinya, maka dia selalu memikirkan hal-hal yang positif.
Memang tidak mudah untuk hidup murni, tidak bercela didalam dunia ini karena kita mudah terpengaruh dengan keadaan disekeliling kita, tapi inilah yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan dengan menjaga diri kita supaya kita tidak tercemarkan oleh dunia, kalau kita hidup dalam kecemaran, sia-sialah pengorbanan Yesus di kayu salib bagi kita.
Sering kali apa yang mencemarkan kehidupan kita, berasal dari hal-hal kecil; misalnya tidak dapat mengekang lidah, tidak dapat mengekang kemarahan dan emosi kita, seringkali tidak mampu menguasai diri. Saudara sangat perlu bagi kita untuk memagari kehidupan kita dari kecemaran yang ada disekeliling kita.
Bagaimana kita memagari hidup kita dari kecemaran, tidak ada cara lain, kita harus menjaga dengan firman Tuhan. Kita meminta Roh Kudus menjaga hati kita agar tidak tercemar oleh dosa.
III. Suci hatinya; Orang yang hatinya tertuju kepada Allah
Suci hati, sebagaimana yang Kristus maksudkan, bukan saja berarti hati yang bersih, yang tak pernah kehilangan kemurniannya yang tidak tercemar. Bukan hanya itu, sebab hati yang tak murni pun, bila si empunya hati menyesal, dapat dimurnikan oleh Kristus. Bukan pula artinya sebatas pada: Bebas dari dosa, tetapi lebih-lebih lagi yang dimaksud adalah orang yang hatinya terarah dan tertuju kepada kehendak/ keinginan. Rasul Paulus mengingatkan kita untuk mencari apa yang ada di atas, bukan yang ada di bawah.
Orang yang suci hatinya adalah orang yang mengarahkan hatinya, hidupnya hanya kepada kehendak Allah, dan kepada keinginan Allah.
Orang yang “Suci Hati”nya tentu memiliki kehendak yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita sering mendengar orang-orang yang selalu ingin menyesuaikan kehendaknya dengan kehendak Tuhan, itu tidak salah. Namun yang terjadi adalah, kadang ada orang yang memaksa kehendak Tuhan itu agar sama dengan kehendaknya. Ini yang menjadi masalah. Rasul Paulus secara manusia ia mengehendaki agar penyakit yang di deritanya segera sembuh, namun Tuhan tidak pernah menyembuhkan penyakitnya (2 Kor 12 : 7) .
Tuhan Yesus secara manusia ingin agar cawan penderitaan itu berlalu dari kehidupan-Nya, karena Ia tahu itu sangat menyakitkan. Namun Tuhan Yesus ternyata harus menjalani penderitaan tersebut. Makanya di dalam doa Tuhan Yesus di taman Getsemani Ia berkata “ Biarlah Kehendak-MU yang jadi bukan kehendak-Ku”
Sebagai anak-anak Tuhan kita mesti demikian bukan? Doa yang diajarkan Tuhan Yesus juga menyebutkan bahwa “Jadilah Kehendak-Mu” , mengapa kita mesti memperjuangkan jadilah kehendakku? Orang yang suci hatinya selalu mengutamakan kehendak Tuhan, ketimbang kehendak diri sendiri.
Kalau setiap belajar untuk berjalan sesuai kehendak Tuhan, maka tidak ada lagi dosa, tidak ada lagi sungut-sungut, tidak ada lagi kedengkian, tidak iri hati, tidak ada lagi perasaan-perasaan kuatir dan ketakutan.
Mengapa ada dosa dan kecemaran, karena manusia berjalan tidak sesuai dengan jalur dan kehendak Tuhan…mengapa ada kedengkian, iri hati, ketakutan, kekuatiran karena manusia tidak berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan.
Mengapa manusia pertama jatuh didalam dosa? Mereka jatuh didalam dosa bukan karena memakan buah pengetahuan baik dan jahat tetapi mereka mengikuti kehendak hati mereka, tidak berjalan dijalan Tuhan, berjalan menurut pemandangan mereka baik.
Saudara hari ini, kita memasuki satu era yang disebut dengan era post modern, dimana manusia lebih mendewa-dewakan ratsio. Manusia mendewa-dewakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia mendewa-dewakan dirinya sendiri. Apa ciri-cirinya? ciri-cirinya adalah manusia lebih percaya apa yang disampaikan oleh para ilmuwan dari pada apa yang disampaikan oleh Firman Tuhan. Manusia lebih berpusat kepada dirinya sendiri, standar kebenaran itu bukan kepada Tuhan tetapi kepada ilmu pengetahuan, standar kebenaran bukan kepada Firman Tuhan tetapi kepada logika.
Apa dan siapa yang menjadi pusat kehidupan saudara hari ini? Apakah kehidupan saudara berpusat kepada Tuhan? Apakah kehidupan saudara berpusat kepada hal-hal yang bersifat rohani ataukah hal-hal yang lain menjadi pusat hidup kita?
Bukankah seringkali arah hidup kita seringkali selalu berubah satu saat kita berpusat kepada Allah tetapi kepada kesempatan yang lain kepada diri kita sendiri, pada kehendak kita, kepada kedagingan kita?
Orang yang suci hatinya, orang yang hidupnya terarah kepada Tuhan, terarah kepada apa yang menjadi kehendak dan rencana Tuhan. Hidupnya terarah kepada kehendak dan keinginan Allah
Saudara, apa hasil dari orang yang suci hatinya? Tuhan Yesus katakan dia berbahagia karena dia akan melihat Allah. Kapan orang suci hatinya akan melihat Allah? Apakah setelah dia mati atau hari ini?
Orang yang suci hatinya ia akan melihat didalam kehidupannya baik didalam dunia ini maupun setelah dia meninggal. Orang yang suci hatinya Ia akan melihat Allah di dalam kehidupannya, keluarganya, pelayanannya, dan dalam orang-orang yang dilayaninya. Di mana pun ia ada ia akan selalu melihat Allah, karena ia memiliki hati yang sama dengan hati Allah: yang lurus, tulus dan murni.
Orang yang suci hatinya, adalah orang yang akan selalu melihat dan mengalami Allah dalam segala aspek kehidupannya. Ia akan selalu melihat Allah bekerja didalam hidupnya, ia akan selalu melihat dan mengalami pimpinan Tuhan, ia akan selalu melihat akan berkat-berkat Tuhan didalam kehidupannya.
Saudara-saudara, bagaimana kita mengetahui bahwa kita memiliki kesucian dan kemurnian hati? Untuk mengetahui maka kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri…apakah kita melihat Allah didalam hidup kita? Apakah ketika melihat kehidupan kita adakah Kristus didalam diri kita? Atau kita sama sekali tidak melihat akan Allah didalam hidup kita.
Orang yang suci hatinya, adalah orang yang memiliki kepekaan rohani, sehingga dia dimampukan untuk melihat Allah didalam hidupnya. Kebahagiaan bagi kita yang percaya yang selalu menjaga hati kita adalah ketika kita dapat selalu melihat Allah didalam segala aspek kehidupan kita.
Oleh sebab itu jikalau kita tidak dapat melihat Allah didalam hidup kita, maka kita perlu memikirkan hidup kita, apakah kita sudah sungguh-sungguh hidup didalam Tuhan atau belum? Kalau kita tidak dapat melihat Allah didalam hidup kita maka perlu meminta Tuhan untuk menolong kita agar kita dapat memiliki kepekaan akan kehadiran Allah didalam hidup kita.
Saudara, orang yang berbahagia adalah orang yang suci/murni hatinya, karena dengan kemurnian hatinya ia dapat melihat Allah hidup didalam dirinya, ia dapat memandang Allah baik saat dia berada didalam dunia ini, maupun ketika Tuhan memanggil dirinya.
Kiranya Tuhan memberkati kita. A
BERBAHAGIALAH ORANG YANG SUCI HATINYA
Matius 5:8
Seorang Pendeta pernah bercerita tentang kisah pemilihan majelis di gerejanya. Setelah melalui proses pemilihan yang cukup seru maka terpilihlah 10 orang untuk menjadi majelis dalam periode yang baru. Lalu tibalah mereka pada acara pemilihan ketua majelis. Hampir semua majelis yang baru terpilih mendesak seorang bapak, katakanlah bapak A, untuk menjadi ketua majelis. Tetapi berulang kali bapak A berkata: “Jangan saya tidak bisa, saya tidak pantas, sungguh jangan saya tidak mau!” Akhirnya, pemilihan ketua majelis diadakan dengan cara setiap orang menulis di selembar kertas kecil sebuah nama yang difavoritkan untuk menjadi ketua.
Setelah 10 orang majelis itu selesai menulis dan kertas dikumpulkan, kemudian nama-nama di kertas itu dibacakan dan hasilnya ditulis dipapan tulis. Ternyata dugaan semua orang tidak meleset, dari kertas pertama sampai kertas kesembilan nama yang tertulis adalah nama bapak A. Semua orang tertawa dan menyalaminya. Bapak A menjadi rikuh dan berkali-kali berkata: “Jangan, jangan saya orang lain saja. Saya tidak mau!” Ketika orang sedang sibuk menyalaminya, sang pendeta berkata: “Coba bukalah kertas yang terakhir?” Semua orang tenang kembali, kemudian kertas kecil itu dibuka dan nama yang terakhir itu adalah juga nama bapak A. Itu berarti bahwa bapak A telah memilih dirinya sendiri. (Ilustrasi ini di kutip dari kht. Beny Solihin)
Sdr-sdr, semua orang menjadi bingung dan bertanya-tanya tentang diri bapak A, “mengapa yang dikatakan oleh bapak A berbeda degan yang tersimpan di dalam hatinya?” Saudara, apa yang terjadi pada bapa ini sama seperti lagu; lain di bibir lain dihati, dia mengatakan tidak suka, tetapi dihatinya sangat suka…saudara…memang orang Indonesia seperti begitu…tidak mau jujur….sering kali sulit di tebak apa maunya.
Apa yang dimaksud dengan orang yang suci hatinya? Orang seperti apa yang disebut Yesus adalah orang yang suci hatinya.
Definisi “Orang yang Suci Hatinya”
Kata suci hatinya didalam Alkitab terjemahan bahasa Inggris tidak ditulis dengan “holy in heart” (suci hatinya) tetapi “pure in heart” (murni hatinya). Kata Yunani yang dipakai untuk kata suci di sini adalah katharos yang berarti bersih. Istilah ini kadang kala dipakai untuk menunjuk susu atau anggur yang tidak dicampur dengan air sedikit pun, atau logam yang dipanaskan sedemikian rupa sampai semua kotoran yang melekat padanya sirna.
Jadi, orang yang suci hatinya adalah:
• orang yang tidak pandai bersandiwara, transparan di hadapan Allah dan manusia; orang yang penampakkan luarnya sama dengan apa yang ada di dalam hatinya.
orang yang hatinya murni, bersih, tidak tercemar, tidak terisi dengan kelicikan; orang yang bebas dari motif yang tidak benar.
Dari definisi ini kita melihat setidaknya ada 3 pengertian:
1. Orang yang "Out side dan in side" sama
Sdr-sdr, perkataan Tuhan Yesus dalam ucapan bahagia yang berbunyi, “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah” mempunyai latar belakang di mana Tuhan Yesus melihat kehidupan para rohaniwan saat itu, yakni orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, yang berusaha memberikan citra diri mereka yang begitu rohani di mata publik, lebih dari keadaan mereka yang sebenarnya.
Sdr-sdr, Kalau kita memandang sekilas orang-orang Farisi maka kita akan berkesimpulan bahwa orang Farisi dan ahli-ahli Tuarat adalah orang yang berkenan kepada Allah. Atau bisa dikatakan bahwa mereka adalah penghuni no 1 di surge, kalau di surge pakai kelas-kelas maka mereka akan menempati kelas VIP. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat adalah orang yang sangat ketat melakukan ibadah dan hukum-hukum agama. Mereka berpuasa, berdoa dan membayar perpuluhan mereka dengan setia. Mereka bergaul dengan hukum-hukum Tuhan, menyelidikinya dengan teliti, menjalankannya dan menjadikannya sebagai pedoman hidup mereka yang tertinggi. Tiada hari yang mereka jalani tanpa Taurat Tuhan.
Saudara, Kelihatan secara fisik atau dari luar bahwa mereka adalah orang-orang yang luar biasa rohani, orang yang begitu saleh bahkan dapat dikatakan tidak bercacat.
Bahkan mereka mengidentifikasikan diri mereka sebagai penjaga hukum Allah. Mata mereka bisa bersinar dengan tajam ketika melihat seseorang melanggar hukum Allah. Mereka adalah polisi-polisi Allah yang menjaga agar orang-orang Yahudi tetap taat pada hukum-hukum Allah. Tak heran, mereka menjadi tumpuan dan panutan masyarakat. Citra mereka sangat baik.
Tetapi pertanyaannya, apakah yang dilihat dari luar diri mereka sama dengan yang didalam hati mereka? Belum tentu….
Orang yang suci hatinya, adalah orang yang dalam dan luarnya sama, apa yang dilihat orang lain dari luar dirinya sama dengan apa yang didalam hatinya…seorang psikolog, mengatakan bahwa manusia pada dasarnya senangnya bertopeng. Manusia seringkali menyembunyikan dirinya, tidak suka menampakan sifat aslinya atau pribadinya.
Saudara Kita sering mengatakan pribadi, atau personal atau personality, kata ini sebenarnya berasal dari kata latin persona yang berarti topeng atau bertopeng.
Jadi kita melihat bahwa manusia senangnya bertopeng, dan seringkali tidak memperlihatkan sifat aslinya kepada orang lain, bahkan masih ada suami istri yang masih suka bertopeng kepada pasangannya. Dibalik pesona sesuatu yang tanpak indah dari seseorang ada persona. Jangan sampai tertipu oleh pesona seseorang karena dibalik pesona ada persona.
Saudara, sadar atau tidak sadar manusia sering memakai topeng yang berlapis-lapis sehingga yang muncul bagi kita adalah pesona. (Ada satu lagu yg berjudul ‘buka dulu topengmu” dia meminta orang lain untuk buka topengnya tetapi dia gak pernah buka topengnya, akhirnya polisi yg buka topengnya, hari ini dia dipenjara)
Pemuda/I selalu menampilkan pesonanya untuk menggaet lawan jenisnya, namun dibalik pesonanya ada persona.Oleh sebab itu tidak heran ketika mereka menikah satu tahun dua tahun… mulai ada perselisihan, mengapa kamu berbeda tidak seperti dulu lagi, dulunya begitu sayang, sekarang tidak lagi, dulu begitu perhatian koq sekarang egoisnya minta ampun…..dulunya begitu romatis sekarang, … amit-amit…dulunya penyabar sekarang pemarah…waktu pacaran bentuk aslinya belum muncul setelah menikah baru pada bermunculan..mulai muncul tanduk dimana-mana..
Orang yang suci hatinya adalah orang yang ada didalam hatinya sama dengan yang keluar, sesuatu yang tampak diluar sama dengan didalam. Saudara,Kehidupan para ahli taurat dan orang Farisi, mereka kelihatan dari luar begitu mempesona dan begitu mengecoh orang-orang pada waktu itu. Orang bisa melihat dari pakaian mereka bahwa mereka adalah orang yang rohani dan baik, orang bisa melihat mereka dari cara berdoa, cara berjalan, cara berbicara dlsb.
Namun demikian, mereka tidak dapat mengecoh mata ilahi Yesus. Dan ketika Yesus melihat hati mereka Yesus mengecam mereka. Yesus mengatakan bahwa mereka seperti kubur, kelihatan bagian luar begitu indah, namun didalamnya adalah tulang belulang. Matius pasal 23:25-26, Yesus berkata:
“Celakalah kamu, hai ahli-hali Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.”
“Manusia melihat apa yang di depan mata, namun Tuhan melihat hati” (1 Sam16 :7). Kesucian dan kemurnian hati seseorang tidak dapat dipantau oleh mata manusia ataupun alat-alat kedokteran yang secanggih apapun, hanya Tuhan saja yang dapat memantau kita. Kepada manusia kita dapat mengelabui, namun jangan sekali-kali kepada Tuhan.
Saudara, kehidupan kita begitu transparan dihadapan Allah, tidak ada yang tersembunyi dihadapan Allah. Mata Allah sanggup melihat kehidupan kita sampai kepada kedalaman hati kita.
Saudara-saudara; kita mungkin bisa memanipulasi orang lain dengan hal-hal yang Nampak diluar. Kita bisa memperlihatkan kepada suami, istri, rekan kerja bahwa kita baik, dari luar, kita kudus dan suci. Namun saudara, kita tidak bisa membohongi Allah. Manusia bisa melihat kita dari hal-hal yang diluar, namun Allah melihat kita sampai kedalam hati kita yang paling dalam. Alkitab mengatakan bahwa tidak sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah.
Dalam hal kekudusan/ kesucian, maka tidak dapat di nilai atau diukur dari sesuatu yang bersifat fisik, dari sesuatu yang kelihatan, tetapi sesuatu yang menyangkut hati seseorang atau memakai istilah Paulus sesuatu yang bersifat batinia. Sesuatu yang berada didalam hati kita…
Orang yang suci hatinya adalah orang yang diluar dan didalam sama…orang yang out side dan inside sama.
II. Orang yang suci hatinya adalah orang yang menjaga kemurnian hati dihadapan Tuhan
Bagi Yesus kesucian, kebersihan dan kemurnian pertama dan terutama bukanlah soal fisik, tetapi soal hati. Bila kita baca dididalam kitab Injil Yesus menggeser banyak sekali persoalan keagamaan dari bungkus ke isi, dari fisik ke psikis, dari seremoni ke motivasi. Doa, puasa, persembahan, dan pujian kepada Allah sangat penting. Namun hal-hal yang melatarbelakangi atau memotivasi doa, puasa, persembahan dan pujian itu lebih penting lagi.
Kalau kita memperhatikan bahwa Yesus berusaha menampilkan sesuatu yang berbeda dengan para pemimpin agama Yahudi pada waktu itu. Jika pemimpin-pemimpin agama Yahudi pada waktu itu sangat memutlakkan penampilan lahiriah seseorang maka Yesus justru mempersoalkan keberadaan batiniahnya. Bagi Yesus keberadaan manusia ditentukan bukan hanya apa yang tampak di luar tetapi apa yang sesungguhnya ada di dalamnya.
Oleh sebab itu sebagai orang percaya kita harus benar-benar menjaga akan kemurnian hati kita. Pertanyaan bagi kita hari ini; bagaimana kita bisa menjaga kemurnian hati kita? Saya yakin semua orang ingin memiliki standar yang “suci hati”, namun kita tidak sanggup karena kehidupan manusia sejak awalnya telah dicemari oleh dosa, sehingga sangat sulit mencapai standar ini. Itu sebabnya satu-satunya cara yang ditempuh adalah meminta pertolongan Tuhan Yesus.
Pertanyaan bagi kita hari ini adalah? Apakah ada diantara kita yang sanggup hidup tanpa dosa, dapat hidup suci didalam dunia yang berdosa ini? Bukankah semua orang telah tercemar oleh dosa. Mana mungkin kita bisa hidup suci atau kudus ditengah-tengah dunia ini?
Yang dimaksud Orang yang suci hatinya disini bukanlah orang tidak pernah jatuh didalam dosa, atau tidak akan pernah berbuat dosa tetapi yang dimaksud orang yang suci disini adalah orang yang sungguh-sungguh memperjuangkan untuk memiliki hidup yang bersih, yaitu memelihara diri dari kehidupan yang tak bercela.
Bukan sekedar memperjuangkan hidup bersih tetapi juga berusaha menghindari sesuatu yang bisa mencemarkan akan kehidupannya, mencemarkan hatinya. Ada orang yang suka main-main terhadap dosa, sudah tahu bahwa dia lemah didalam keuangan tetapi selalu ingin menjadi bendahara, akhirnya selalu memakai uang perusahan atau organisasi, akhirnya korupsi. Ada orang yang memiliki kelemahan dimata, tetapi senang melihat sesuatu yang indah-indah…akhirnya tergoda, terbuai dengan keindahan. Ada orang yang lemah terhadap lawan jenis tetapi senangnya berteman dengan lawan jenis yang bukan suami atau istrinya.. senang curhat dengan lawan jenis…akhirnya bukan sekedar mencurahkan isi hati tetapi memberikan hatinya dan hidupnya..
Setiap kita punya kelemahan masing-masing oleh sebab itu kita perlu belajar untuk memahami kelemahan kita, supaya kita dapat menghindari kejatuhan kita didalam dosa.
Berbicara tentang kemurnian hati juga menyangkut pikiran. Ketika pikiran kita jahat, otomatis mempengaruhi hati kita berbuat jahat pula. Pikiran kita sering kali dikotori dengan hal-hal yang negatif. Terkadang didalam kemanusiaan kita yang berdosa, maka pikiran kita seringkali tidak singkron dengan hati kita. Terkadang kita berusaha memikirkan hal-hal yang baik, tetapi hati kita mengarahkan kita kepada pikiran yang jahat, seringkali menghadapi hal ini kita tidak berdaya.
Rasul Paulus, saat dia percaya Tuhan, dia menghendaki untuk hidup dalam kebenaran, hidup dalam kekudusan, tetapi terkadang dia tidak mampu untuk bertahan hidup kudus, karena ada satu pertentangan didalam dirinya, disisi lain dia ingin melakukan yang baik tetapi yang ada ada hal-hal yang tidak benar.
Dalam Roma 7:15 dan 19 “ Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku kehendaki, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.” Ayat 19; Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat’
Kalau pikiran kita baik, otomatis yang kita kerjakan juga baik. Yesus mengatakan justru hanya dengan pikiran kita saja kita telah berbuat dosa. Jadi apabila hendak mempertahankan hidup suci, maka kita harus membereskan pikiran kita terlebih dahulu.
Rasul Paulus, mengingatkan jemaat Filipi pasal 3 dan 4 agar mereka senantiasa memikirkan perkara-perkara diatas, memikirkan perkara-perkara rohani . Rasul Paulus mengingatkan jemaat Filipi bahwa mereka harus mengikuti teladannya, jangan mengikuti para seteru salib, dimana mereka hanya memikirkan hal-hal duniawi, kenajisan, kedagingan dlsb. Khususnya dalam pasal 4:8 dia meminta jemaat Filipi memikirkan hal yang positif. Dia mengatakan bahwa setiap orang percaya harus memikirkan tentang kebenaran, kemuliaan, keadilan, suci, sesuatu yang sedap didengar, kebajikan dan patut di puji..itulah yang dipikiran orang percaya bukan hal-hal yang lain.
Saudara, dalam keberdosaan kita, seringkali kalau kita mau jujur terhadap diri kita sendiri. Mana yang lebih banyak kita pikirkan apakah hal-hal bersifat negative atau positif. Bukankah kita lebih banyak memikirkan hal-hal negative terhadap diri kita maupun terhadap orang lain dari pada hal-hal yang positif. Orang yang suci hatinya, maka dia selalu memikirkan hal-hal yang positif.
Memang tidak mudah untuk hidup murni, tidak bercela didalam dunia ini karena kita mudah terpengaruh dengan keadaan disekeliling kita, tapi inilah yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan dengan menjaga diri kita supaya kita tidak tercemarkan oleh dunia, kalau kita hidup dalam kecemaran, sia-sialah pengorbanan Yesus di kayu salib bagi kita.
Sering kali apa yang mencemarkan kehidupan kita, berasal dari hal-hal kecil; misalnya tidak dapat mengekang lidah, tidak dapat mengekang kemarahan dan emosi kita, seringkali tidak mampu menguasai diri. Saudara sangat perlu bagi kita untuk memagari kehidupan kita dari kecemaran yang ada disekeliling kita.
Bagaimana kita memagari hidup kita dari kecemaran, tidak ada cara lain, kita harus menjaga dengan firman Tuhan. Kita meminta Roh Kudus menjaga hati kita agar tidak tercemar oleh dosa.
III. Suci hatinya; Orang yang hatinya tertuju kepada Allah
Suci hati, sebagaimana yang Kristus maksudkan, bukan saja berarti hati yang bersih, yang tak pernah kehilangan kemurniannya yang tidak tercemar. Bukan hanya itu, sebab hati yang tak murni pun, bila si empunya hati menyesal, dapat dimurnikan oleh Kristus. Bukan pula artinya sebatas pada: Bebas dari dosa, tetapi lebih-lebih lagi yang dimaksud adalah orang yang hatinya terarah dan tertuju kepada kehendak/ keinginan. Rasul Paulus mengingatkan kita untuk mencari apa yang ada di atas, bukan yang ada di bawah.
Orang yang suci hatinya adalah orang yang mengarahkan hatinya, hidupnya hanya kepada kehendak Allah, dan kepada keinginan Allah.
Orang yang “Suci Hati”nya tentu memiliki kehendak yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita sering mendengar orang-orang yang selalu ingin menyesuaikan kehendaknya dengan kehendak Tuhan, itu tidak salah. Namun yang terjadi adalah, kadang ada orang yang memaksa kehendak Tuhan itu agar sama dengan kehendaknya. Ini yang menjadi masalah. Rasul Paulus secara manusia ia mengehendaki agar penyakit yang di deritanya segera sembuh, namun Tuhan tidak pernah menyembuhkan penyakitnya (2 Kor 12 : 7) .
Tuhan Yesus secara manusia ingin agar cawan penderitaan itu berlalu dari kehidupan-Nya, karena Ia tahu itu sangat menyakitkan. Namun Tuhan Yesus ternyata harus menjalani penderitaan tersebut. Makanya di dalam doa Tuhan Yesus di taman Getsemani Ia berkata “ Biarlah Kehendak-MU yang jadi bukan kehendak-Ku”
Sebagai anak-anak Tuhan kita mesti demikian bukan? Doa yang diajarkan Tuhan Yesus juga menyebutkan bahwa “Jadilah Kehendak-Mu” , mengapa kita mesti memperjuangkan jadilah kehendakku? Orang yang suci hatinya selalu mengutamakan kehendak Tuhan, ketimbang kehendak diri sendiri.
Kalau setiap belajar untuk berjalan sesuai kehendak Tuhan, maka tidak ada lagi dosa, tidak ada lagi sungut-sungut, tidak ada lagi kedengkian, tidak iri hati, tidak ada lagi perasaan-perasaan kuatir dan ketakutan.
Mengapa ada dosa dan kecemaran, karena manusia berjalan tidak sesuai dengan jalur dan kehendak Tuhan…mengapa ada kedengkian, iri hati, ketakutan, kekuatiran karena manusia tidak berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan.
Mengapa manusia pertama jatuh didalam dosa? Mereka jatuh didalam dosa bukan karena memakan buah pengetahuan baik dan jahat tetapi mereka mengikuti kehendak hati mereka, tidak berjalan dijalan Tuhan, berjalan menurut pemandangan mereka baik.
Saudara hari ini, kita memasuki satu era yang disebut dengan era post modern, dimana manusia lebih mendewa-dewakan ratsio. Manusia mendewa-dewakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia mendewa-dewakan dirinya sendiri. Apa ciri-cirinya? ciri-cirinya adalah manusia lebih percaya apa yang disampaikan oleh para ilmuwan dari pada apa yang disampaikan oleh Firman Tuhan. Manusia lebih berpusat kepada dirinya sendiri, standar kebenaran itu bukan kepada Tuhan tetapi kepada ilmu pengetahuan, standar kebenaran bukan kepada Firman Tuhan tetapi kepada logika.
Apa dan siapa yang menjadi pusat kehidupan saudara hari ini? Apakah kehidupan saudara berpusat kepada Tuhan? Apakah kehidupan saudara berpusat kepada hal-hal yang bersifat rohani ataukah hal-hal yang lain menjadi pusat hidup kita?
Bukankah seringkali arah hidup kita seringkali selalu berubah satu saat kita berpusat kepada Allah tetapi kepada kesempatan yang lain kepada diri kita sendiri, pada kehendak kita, kepada kedagingan kita?
Orang yang suci hatinya, orang yang hidupnya terarah kepada Tuhan, terarah kepada apa yang menjadi kehendak dan rencana Tuhan. Hidupnya terarah kepada kehendak dan keinginan Allah
Saudara, apa hasil dari orang yang suci hatinya? Tuhan Yesus katakan dia berbahagia karena dia akan melihat Allah. Kapan orang suci hatinya akan melihat Allah? Apakah setelah dia mati atau hari ini?
Orang yang suci hatinya ia akan melihat didalam kehidupannya baik didalam dunia ini maupun setelah dia meninggal. Orang yang suci hatinya Ia akan melihat Allah di dalam kehidupannya, keluarganya, pelayanannya, dan dalam orang-orang yang dilayaninya. Di mana pun ia ada ia akan selalu melihat Allah, karena ia memiliki hati yang sama dengan hati Allah: yang lurus, tulus dan murni.
Orang yang suci hatinya, adalah orang yang akan selalu melihat dan mengalami Allah dalam segala aspek kehidupannya. Ia akan selalu melihat Allah bekerja didalam hidupnya, ia akan selalu melihat dan mengalami pimpinan Tuhan, ia akan selalu melihat akan berkat-berkat Tuhan didalam kehidupannya.
Saudara-saudara, bagaimana kita mengetahui bahwa kita memiliki kesucian dan kemurnian hati? Untuk mengetahui maka kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri…apakah kita melihat Allah didalam hidup kita? Apakah ketika melihat kehidupan kita adakah Kristus didalam diri kita? Atau kita sama sekali tidak melihat akan Allah didalam hidup kita.
Orang yang suci hatinya, adalah orang yang memiliki kepekaan rohani, sehingga dia dimampukan untuk melihat Allah didalam hidupnya. Kebahagiaan bagi kita yang percaya yang selalu menjaga hati kita adalah ketika kita dapat selalu melihat Allah didalam segala aspek kehidupan kita.
Oleh sebab itu jikalau kita tidak dapat melihat Allah didalam hidup kita, maka kita perlu memikirkan hidup kita, apakah kita sudah sungguh-sungguh hidup didalam Tuhan atau belum? Kalau kita tidak dapat melihat Allah didalam hidup kita maka perlu meminta Tuhan untuk menolong kita agar kita dapat memiliki kepekaan akan kehadiran Allah didalam hidup kita.
Saudara, orang yang berbahagia adalah orang yang suci/murni hatinya, karena dengan kemurnian hatinya ia dapat melihat Allah hidup didalam dirinya, ia dapat memandang Allah baik saat dia berada didalam dunia ini, maupun ketika Tuhan memanggil dirinya.
Kiranya Tuhan memberkati kita. A
Change Your mind: CHINA Vs PRIBUMI dan BULE
Tulisan ini di kutip dari Tulisan: Herzlich Rvvlich pada 06 Oktober 2010; secara pribadi, tulisan ini sangat memberkati saya dan saya yakin juga akan sangat memberkati siapa saja yang membacanya.
Saya seorang pribumi yg dulunya benci setengah mampus sama WNI keturunan Cina. Tetapi setelah hidup di Amerika selama 10 tahun dan sekarang bekerja di salah satu bank terbesar di dunia berpusat di New York City, pandangan saya berubah dan mengerti mengapa Cina itu berbeda dengan orang pribumi.
Dan sebenarnya banyak sekali hal-hal yg kita tidak mengerti tentang cina, dan hal-hal ini sebenarnya harus kita ketahui dan kita pikirkan lagi, karena hal-hal ini adalah sesuatu yg bisa kita pakai untuk kepentingan bangsa sendiri dan utk memajukan bangsa sendiri. Bukan saya bilang bahwa kita harus berubah jadi Cina, cuma kalau memang bagus mengapa tidak ? Dan memang ada juga hal-hal buruknya, tetapi semua bangsa juga punya hal yg buruk.
Marilah saya mulai pendapat saya tentang perbandingan antara WNI asli dan keturunan cina :
1. Perbedaan2 nyata Setelah bekerja tiga tahun lebih dan punya teman dekat orang bule dan orang Cina dari Shanghai di tempat kerja saya, saya melihat banyak sekali perbedaan-bedaan, diantaranya :
A. DUIT
a) Si bule, kalo gajian langsung ke bar, minum-minum sampe mabuk, beli baju baru, beli hadiah macam-macam untuk istrinya. Dan sisanya 10% di simpan di bank. Langsung makan-makan di restoran mahal, apalagi baru gajian.
b) Si Cina, kalau gajian langsung disimpan di bank, kadang-kadang di invest lagi di bank, beli Saham, atau dibungain. Bajunya itu2 saja sampe butut. Saya pernah tanya sama dia, duitnya yg disimpen ke bank bisa sampe 75%-80% dari gaji.
c) Saya sendiri. kalo gajian biasanya boleh deh makan-makan sedikit, apalagi baru gajian, beli baju kalo ada yg on-sale (lagi di discount), beli barang-barang kebutuhan istri, sisanya kira2 tinggal 15-20% terus disimpen di bank.
*** Kebanyakan di Amerika, orang Cina yang kerja kantoran (sebenarnya Korea dan Jepang juga) muda-muda sudah bisa naik mobil bagus dan bisa mulai beli rumah mewah. walaupun orang tuanya bukan konglomerat dan bukan mafia di Chinatown. Malah mereka beli barang senangnya cash, bukan kredit. Soalnya mereka simpan duitnya benar-benar tidak bisa dikalahkan oleh bangsa lain. kalau bule atau orang hitam musti ngutang sampe tau baru bisa lunas beli rumah.
KERJAAN
a) si bule, abis kerja (biasanya jam kerja jam 8 pagi - 6 sore) hari Senen sampai hari Jumat (Sabtu dan minggu tidak kerja)) ke bar ato makan-makan ngabisin gaji. Kalau disuruh lembur tiba-tiba, biasanya kesel-kesel sendiri di kantor. Biasanya kalo hari Senen, si bule tampangnya kusut, soalnya masih lama sampe hari Sabtu, pikirannya weekend melulu. Kalo hari Kamis, si bule males kerja,pikirannya hari Jumat melulu. Terus jalan-jalan gosip kiri kanan.
b) si Cina, abis kerja langsung pulang ke rumah, masak sendiri, nggak pernah makan diluar (saya sering ngajak dia makan, cuma tidak pernah mau, mahal katanya, musti simpan duit, kecuali kalo ada hari-hari khusus). Kalau disuruh lembur tidak pernah menolak, malah sering menawarkan diri untuk kerja lembur. Kalau disuruh kerja hari sabtu atau hari minggu juga pasti mau. Kadang-kadang dia malah kerja part-time (bukan sebagai pegawai penuh) di perusahaan lain untuk menambah uangnya.
c) saya sendiri, kalau disuruh lembur, agak malas juga kadang-kadang karena sudah punya rencana keluar pergi makan sama teman-teman kantor. Kadang-kadang ingin sekali pulang ke rumah karena di kantor melulu, cuma mau nggak mau mesti kerja (jadi kesannya terpaksa, nggak seperti si cina yg rela). Weekend paling malas kalau musti kerja.
*** Bos-bos juga biasanya suka sama orang Cina kalau soal kerjaan. Mereka soalnya pekerja yg giat dan tidak pernah bilang 'NO' sama boss. Dapat kerja juga gampang kalau mukanya cina, karena dipandang sebagai 'Good Worker'. Atau pekerja giat. Jarang sekali, kecuali penting sekali dia tidak bersedia kerja lembur. Dan kalaupun tidak bersedia lembur, biasanya dia akan datang sabtu atau minggu, atau kerja lembur besoknya.
RUMAH
a) Apartment si bule, wah bagus sekali. gayanya kontemporari. Penuh dengan barang-barang perabotan dan furniture mahal. Pokoknya gajinya pasti abis ngurusin apartment dia.
b) Apartment si cina, wah... kacau. Cuma ranjang satu, dilantai saja. Meja butut, dan dua kursi butut. TV nya kecil sekali, TV kabel saja tidak punya. Pokoknya sederhana sekali. Waktu saya tanya, dia bilang 'bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.' daerahnya pun bukan didaerah mahal, tempatnya di daerah kumuh dan kurang ada yg mau tinggal.
c) Apartment saya sendiri, yah lumayan, cuma istri saya suka juga merias rumah. Jadi apartment saya lumayan lah tidak seperti punya si Cina. Saya benar-benar salut dia bisa hidup begitu. Padahal duitnya di bank banyak. Gaji dia saja lebih tinggi dari saya karena lebih lama di perusahaan tersebut.
*** Setelah 10 taun, biasanya si bule, orang item, masih tinggal di apartment atau baru ngutang beli rumah, si cina sudah bisa beli rumah sendiri. Karena nabung dengan giatnya, dan cuma beli yg penting-penting saja. Jadi uangnya ditabungkan sendiri.
*** Disini saja saya bisa lihat perbedaan-bedaan nyata, saya pertama-tama pikir, wah si Cina ini pelit amat. Masa duit banyak kayak begitu disimpan saja di bank. Dan kalau kita banding-bandingkan dengan sejarah orang-orang cina, kita akan tahu kenapa mereka (Cina) itu dalam long-range nya (jangka panjang nya) lebih maju dari pribumi di Indonesia, karena saya sempat bertukar pikiran dengan beberapa teman lagi orang Cina lainnya, orang India, orang Arab, orang Jerman, orang Amerika, dan orang Cina ini sendiri. Kita musti tau sejarahnya orang Cina ini.
2. Perbandingan antara sejarah kebudayaan cina dan Indonesia JAMAN DULU Bangsa cina adalah bangsa yg bangga dengan bangsanya, karena kebudayaan cina adalah salah satu kebudayaan yg tertua di dunia, hampir setahaf dengan Mesopotamia dan Mesir. Karena itu kebudayaan cina itu benar-benar menempel di sanubari nya. Susah sekali untuk melepaskan kebudayaan tersebut karena memang betul kebudayaan mereka itu hebat, terus terang, kalau kita bandingankan dengan kebudayaan kita (pribumi Indonesia) kita tidak bisa mengalahkan kebudayaan orang cina. Dan memang kebudayaan mereka sudah diakui dunia.
Menurut salah satu Journal of Archeology terkemuka di dunia, orang Melayu itu unsurnya lebih banyak mengarah ke bangsa Mongol atau Cina. Jadi bangsa Indonesia itu sebenarnya Cina, walaupun secara biologis dan evolusis, ada unsur-unsur dari India dan Arab di darah orang pribumi. Tetapi orang Indonesia (Melayu) itu sebenarnya genetik nya lebih dekat ke orang Cina.
orang cina itu sudah dari dulu 4000 tahun hidupnya diawang kesusahan terus (maksudnya rakyat kecilnya). Negara cina dari jaman dulu, katanya, sudah perang terus, rakyat kecil disiksa olah pemerintahnya sendiri, dan pemerintahnya berganti-ganti terus. Orang cina bisa dibilang salah satu bangsa yang tahan banting. Sudah biasa menderita, dan makin menderita, biasanya orang kan makin nekad dan makin berani, jadi semua jalan ditempuh, namanya saja mau hidup, bagaimana. Ini juga terjadi di Indonesia.
Karena negaranya sendiri, Cina, banyak masalah, mereka imigrasi kemana-mana. Mereka ada dimana-mana, teman saya orang item dari Nigeria dan Ethiopia (afrika) bilang disana pun ada banyak orang cina. Dan herannya. Cina-cina di Afrika pun sukses dan bisa dibilang tidak miskin.
DI INDONESIA Di Indonesia sendiri, waktu saya masih tinggal diJakarta, saya bisa melihat perbedaan-perbedaannya, cuma waktu itu pikiran saya belum terbuka. Saya pernah buka punya teman orang cina di Senen buka toko kain. Di sebelahnya persis ada pak Haji yg juga buka toko kain. Setelah dua tahun, bisnis si cina makin maju, dan si pak Haji sebelah akhirnya bangkrut. Ternyata bukan karena si Cina main curang atau guna-guna si pak haji. Ternyata itu karena si cina, walaupun sudah untung, uangnya di simpan dan ditabung saja, untuk mengembangkan bisnisnya lagi. Dan dia dan istrinya makan telor ceplok saja Sedangkan si pak haji baru untung sedikit sudah makan besar di restoran karena gengsi sama keluarga nya.
Nah bukannya si pak haji ini salah ? Bukannya kita bisa lihat sendiri bahwa cina ini pikirannya lebih maju lebih melihat kedepan dan lebih tahan banting ? Saya kira ini adalah suatu hal yang bisa kita contoh dari si Cina ini. Mungkin kita tidak usah terlalu pelit seperti dia, tapi juga tidak usah gengsi-gengsian. Saya sudah bertemu dengan banyak orang dari negara yg berbeda-beda dan satu hal yg benar-benar nyata adalah orang yg TIDAK MEMBUAT KEPUTUSAN BERDASARKAN GENGSI biasanya NEGARANYA MAJU.
Coba saja lihat orang Hong Kong, orang Jepang, orang Inggris, orang Amerika, orang Jerman dan orang Singapore, mereka sudah MAJU sekali pemikirannya. Tidak seperti orang Indonesia. Kalau YA yah sudah bilang YA, kalau TIDAK yah bilang TIDAK. Jadi tidak tidak ada yg tidak enak hati. Kalau sudah lama tidak enak hati akhirnya berantem. Orang Indonesia sayangnya gengsinya tinggi sekali, tidak mau mengaku kalau memang salah atau harus merubah sesuatu yg jelek. Inilah kelemahannya.
part II
Di mata Internasional bangsa Indonesia sudah terkenal sebagai NAZI Jerman versi Asia Tenggara. Waktu perang dunia ke II bangsa Jerman sedang miskin karena mereka kalah perang dunia ke I, supaya rakyat tidak marah, si Hitler yg cerdik sengaja menyalahkan orang Yahudi yg memang kaya dan menguasai ekonomi Jerman. Dan orang Yahudi akibatnya dibantai dan tidak diperlakukan sebagai warga negara sendiri. Padahal mereka juga sudah lama tinggal di Jerman dan sudah merasa sebagai bangsa sendiri, walaupun mereka masih memegang kebudayaan mereka yg tinggi, sama seperti cina di Indonesia.
Di Indonesia anehnya, pribumi benci dengan cina tetapi bukan dengan orang Belanda atau orang Jepang. Kalau dipikir-pikir, si cina itu tidak salah apa-apa. Saya sebagai pribumi baru sadar akan hal itu. Belanda menyiksa bangsa Indonesia dan menguras harta bumi kekayaan Indonesia selama 350 tahun dan setelah pergi meninggalkan penyakit yg paling bahaya dan mendarah daging, yaitu korupsi, yg sampai sekarang juga menimbulkan krisis ekonomi setelah 65 tahun merdeka rupanya penyakit ini bukannya makin terobati, tetapi makan menusuk dan menular ke seluruh badan dan mental bangsa Indonesia.
Bangsa Jepang, cuma menguasai 3.5 tahun, tapi menyiksa bangsa Indonesia lebih kejam dari bangsa lain. Karena kalah perang, bangsa jepang, yah mau tidak mau sekarang musti menguasai dunia secara ekonomi tidak bisa lagi main angkat senjata. Anehnya kita sebagai pribumi malah benci dengan cina bukannya dengan Belanda atau jepang. Lucu sih. Semua bangsa lain (Korea, Cina, Burma, Vietnam, dan Afrika) benci dengan bekas penjajahnya bukan penduduk sesama yg telah hidup bertahun-tahun bersama-sama (yaitu cina kalau di Indonesia).
Salah apa si cina-cina ini, tidak salah apa-apa. Kenapa mereka kelihatannya buas dalam bisnis, tamak, dan rakus ? kenapa ? Karena mereka selama tinggal di Indonesia selalu diperlakukan sebagai orang luar dan di anak-tirikan. Coba bayangkan kalau anda-anda jadi cina, pasti anda-anda juga mau melindungi diri sendiri, siapa yg mau nggak makan besok ? atau mati ? Yah, kalau begitu, mereka jadi cerdik, agak licik, mengambil kesempatan dalam kesempitan, sampai akhirnya berhasil memegang ekonomi indonesia. Tapi mereka juga bekerja keras, JAUH.....SANGAT JAUH LEBIH KERAS DARI KITA YG PRIBUMI. Bukan cuma di Indonesia saja. orang cina sepertinya ditaruh dimana saja pasti sukses dan bekerja keras.
Mereka (cina) tidak menyerah pada nasib, dan selalu INGIN MENJADI DUA KALI LIPATKAN TARAF HIDUPNYA, kita yg pribumi, biasanya puas dengan keberhasilan kita dan malas malasan karena merasa sudah diatas angin. Bagi cina2 ini tidak berlaku, mau setinggi apa juga, pasti bisa lebih tinggi lagi. Kita saja yg bodoh, mau dengar omongan pemerintah yg brengsek dan mengkambing hitamkan cina. Karena mereka sendiri juga busuk tetapi takut ketahuan. Jadi mereka menggunakan cina sebagai tameng dan kambing hitamnya.
Gimana mau hidup sebagai negara yg maju coba ? Kalau tidak bersatu. Negara yg maju harus bisa hidup dengan tentram satu sama lain tidak perduli dengan warna kulit, agama, dan keturunan. Semuanya musti diakui sebagai satu bangsa. Contohnya Amerika, mau cari orang dari mana saja ada. Cuma mereka bersatu, dan mereka sadar tiap orang punya kejelekan masing-masing. Cuma tidak digembar-gemborkan, tapi dibicarakan dan dirubah. Yg bagus nya diambil, dan dipakai bersama-sama untuk memajukan negara. Tidak segan-segan, atau gengsi, kalau gengsi-gengsi maka tidak akan maju. Harus open (terbuka) dan mau menerima kesalahan dan musti mau berubah."
Tulisan diatas ditulis oleh seorang kawan saya orang asli Indonesia yg sekarang berada di USA. karena tidak muat dipost jadi 1 page dan tidak mau merubah originalitas tulisan ini, saya pecah jadi 2 post. temen2.. coba deh di renungkan lagi.. apa belum cukup pertentangan yg terjadi di bangsa kita? bangsa kita sudah cukup lemah. mestinya kita bersatu utk semakin kuat. bukan malah perang saudara. bukan kah terroris sudah cukup memanfaatkan kelemahan bangsa ini? mengapa terus saling bunuh? saling cemoh? dsb. BUKA lah mata kalian lebar2. Lihat siapa yg sebenarnya BENAR. dan siapa yg sebenarnya SALAH!? coba deh dipikir lagi.
simak bagus kata-kata nya saudara ku...
Kami datang belakangan , awalnya banyak dari kami yang datang dalam kemiskinan,
Sudah banyak yang tiba lebih dulu sejak Generasi nenek moyang nya .
Kami duduk dibawah terik matahari menunggu dagangan kami,
disaat ada orang lain datang meminta bagian untuk uang "keamanan"
Kami mengayuh sepeda berjualan bakpao
disaat orang lain sedang menikmati makanan kesukaan nya.
Kami menghitung berapa kuat kami bisa menanggung beban dan berapa yg bisa kami tabung,
disaat orang lain menghitung berapa banyak uang yg akan dibelanjakannya .
Kami berusaha dan mencari peluang yang bisa menghasilkan uang,
ketika orang sedang mencari barang apa yang bisa dibeli dengan uang nya.
Kami rajin berhubungan dengan banyak orang agar kami lancar mencari makan,
ketika yg lain sedang enak menikmati hidangan makan malam dimeja nya.
Kami berani menanggung resiko atas pinjaman2 dengan bunga tinggi,
disaat banyak orang merasa berpuas diri akan penghasilan rutin nya.
Kami rela makan nasi sekali sehari demi masa depan,
disaat semua orang menuntut makan 3 kali sehari.
Kami mengirit dan rela menggunakan pakaian ala kadarnya,
disaat banyak orang menggunakan pakaian mewah buatan Perancang & Butik terkenal
Setelah berpuluh Tahun sang waktu berlalu ....
Kami menikmati apa yang telah kami perjuangkan,
disaat itu ada yang mengumpat dan berkata " sialan, lu nguasain negara gueee "
Kami menikmati liburan untuk melihat indahnya alam ciptaan Tuhan,
disaat orang-orang ribut akan kenaikan harga sembako.
Kami bersyukur atas hasil kerja keras kami,
disaat banyak orang sedang sibuk mengutuki negeri ini dan berdemo anarkis merusak negeri ini.
Kami berjalan menyisir pantai, menikmati tenggelamnya matahari,
ketika orang lain melihat matahari tenggelam dari jendela masih ditempat kerjanya.
Kami sangat bersyukur karena anak-anak kami bisa melanjutkan pendidikan,
ketika orang lain banyak yang pusing memikirkan bagaimana menyekolahkan anaknya.
Kami menikmati dan bercerita tentang bagaimana indahnya hidup ini,
ketika orang bercerita tentang susah dan pahitnya hidup ini.
Kami sudah berpikir besok mau makan apa,
ketika banyak orang berpikir apa besok bisa makan.
Saat kami menikmati puncak kesuksesan,
ada sebagian orang menyalahkan kami atas kemiskinan yang mereka alami.
Saat kami masuk ke pintu ruang pabrik kami,
ada yang datang minta bagian atas apa yang telah kami perjuangkan
Kami tahu sebagian orang menganggap kami ini hanya pendatang,
tapi kami tahu bagaimana membuat hidup ini menjadi lebih berarti dan dihargai,
kami telah tunjukan bagaimana kami berjuang lebih keras dalam hidup ini.
Kami tahu sebagian orang menganggap kami ini hanya numpang,
tapi kami telah tunjukan bahwa kami bukan penumpang gelap yang tak membayar,
kami telah tunjukan bahwa kami juga adalah pejuang yang gigih dan kami adalah penurut ,
banyak dari kami juga ikut berjuang bahu membahu dengan para pejuang lain.
Kami ini adalah keturunan pengusaha ulet yang menganggap uang bukan jatuh dari langit,
tapi harus dibayar dengan keringat dan kadang dengan air mata maupun darah.
Tapi ada yang mengutuki kami, mengapa negeri ini penuh dengan keturunan kami yang sukses,
Ada yang tidak senang dan mengiri akan kesuksesan kami.
Bukan kami menjauhkan diri kami dan anak kami dari pergaulan ,
tapi karena kami hanya ingin agar anak2 kami lebih terjaga.
Kami bukannya sombong dan kami sama sekali bukanlah orang yang pembenci sesama,
tapi kami hanya ingin hidup seperti apa yang nenek moyang kami ajarkan,
" JANGAN PERNAH MEMINTA, TAPI BERUSAHALAH "
Bukan kami tak mencintai Negeri ini, percayalah Hati kami telah tertaut dan milik Negeri ini .
Kami ini ditakdirkan lahir di Negeri ini , mencari hidup dan ingin mati di negeri ini.
Tapi ada sebagian orang yang membenci kami dan bahkan ingin menyakiti kami .
Percayalah kami ini hanya berkorban , kami hanya berbuat yang terbaik untuk anak-cucu kami
Kami ini berjuang dari kemiskinan untuk mencapai kemakmuran.
Kami ini tidak pernah meminta semua itu dengan gratis.
Kami membayar apa yang harus kami bayar.
KAMI KETURUNAN TIONGHOA, KAMI BANGGA
Meski kami kenyang tapi kadang tidur kami tak nyenyak, kami dalam ketakutan ,
Takut diserbu dan kembali disakiti, Sering kami dihantui mimpi buruk ,
Rumah dan harta bisa hilang , Bahkan Nyawa pun bisa melayang.
Kadang kami merasa berdiri diatas Bom Waktu yang bisa meledak setiap sa’at.
Kami telah terlahir di Indonesia, kebanggaan dan Tumpah Darah kami tentulah INDONESIA.
Jangan tanya Tuhan kenapa kami dilahirkan disini ,
Jangan lagi bicara sipitnya mata kami ,
Jangan lagi bicara kuningnya kulit kami,
Jangan lagi masalahkan kesukuan kami ,
Jangan lagi ada rasa curiga
Jangan lagi ada rasa permusuhan
Jangan lagi ada rasa kebencian
Karena Tumpah Darah kami tetaplah INDONESIA,
Karena Minum kami adalah air INDONESIA,
Makan kamipun juga nasi INDONESIA,
Maka Darah kami pastilah juga Darah INDONESIA.
Sekarang ….. Zaman telah berganti, penguasa juga telah datang dan pergi.
Sekarang ….. Kita lupakan masa lalu yang menyeramkan dan sangat kelabu.
Sekarang ….. Jangan lagi ada Tragedi yang menyayat banyak hati.
Sekarang ….. Sa’atnya kita lupakan dan hilangkan masalah kesukuan.
Sekarang ….. Sa’atnya kita semua bersatu padu membangun Negeri.
Sekarang ….. Sa’atnya kita angkat Negeri tercinta ini dari kemiskinan.
Sekarang ….. Sa’atnya kita galang semangat Persatuan dan Kebersamaan.
Sekarang ….. Sa’atnya kita kembangan bersama wawasan Kebangsaan kita.
PANCASILA dan BHINEKA TUNGGAL IKA
Best Regards.
Saya seorang pribumi yg dulunya benci setengah mampus sama WNI keturunan Cina. Tetapi setelah hidup di Amerika selama 10 tahun dan sekarang bekerja di salah satu bank terbesar di dunia berpusat di New York City, pandangan saya berubah dan mengerti mengapa Cina itu berbeda dengan orang pribumi.
Dan sebenarnya banyak sekali hal-hal yg kita tidak mengerti tentang cina, dan hal-hal ini sebenarnya harus kita ketahui dan kita pikirkan lagi, karena hal-hal ini adalah sesuatu yg bisa kita pakai untuk kepentingan bangsa sendiri dan utk memajukan bangsa sendiri. Bukan saya bilang bahwa kita harus berubah jadi Cina, cuma kalau memang bagus mengapa tidak ? Dan memang ada juga hal-hal buruknya, tetapi semua bangsa juga punya hal yg buruk.
Marilah saya mulai pendapat saya tentang perbandingan antara WNI asli dan keturunan cina :
1. Perbedaan2 nyata Setelah bekerja tiga tahun lebih dan punya teman dekat orang bule dan orang Cina dari Shanghai di tempat kerja saya, saya melihat banyak sekali perbedaan-bedaan, diantaranya :
A. DUIT
a) Si bule, kalo gajian langsung ke bar, minum-minum sampe mabuk, beli baju baru, beli hadiah macam-macam untuk istrinya. Dan sisanya 10% di simpan di bank. Langsung makan-makan di restoran mahal, apalagi baru gajian.
b) Si Cina, kalau gajian langsung disimpan di bank, kadang-kadang di invest lagi di bank, beli Saham, atau dibungain. Bajunya itu2 saja sampe butut. Saya pernah tanya sama dia, duitnya yg disimpen ke bank bisa sampe 75%-80% dari gaji.
c) Saya sendiri. kalo gajian biasanya boleh deh makan-makan sedikit, apalagi baru gajian, beli baju kalo ada yg on-sale (lagi di discount), beli barang-barang kebutuhan istri, sisanya kira2 tinggal 15-20% terus disimpen di bank.
*** Kebanyakan di Amerika, orang Cina yang kerja kantoran (sebenarnya Korea dan Jepang juga) muda-muda sudah bisa naik mobil bagus dan bisa mulai beli rumah mewah. walaupun orang tuanya bukan konglomerat dan bukan mafia di Chinatown. Malah mereka beli barang senangnya cash, bukan kredit. Soalnya mereka simpan duitnya benar-benar tidak bisa dikalahkan oleh bangsa lain. kalau bule atau orang hitam musti ngutang sampe tau baru bisa lunas beli rumah.
KERJAAN
a) si bule, abis kerja (biasanya jam kerja jam 8 pagi - 6 sore) hari Senen sampai hari Jumat (Sabtu dan minggu tidak kerja)) ke bar ato makan-makan ngabisin gaji. Kalau disuruh lembur tiba-tiba, biasanya kesel-kesel sendiri di kantor. Biasanya kalo hari Senen, si bule tampangnya kusut, soalnya masih lama sampe hari Sabtu, pikirannya weekend melulu. Kalo hari Kamis, si bule males kerja,pikirannya hari Jumat melulu. Terus jalan-jalan gosip kiri kanan.
b) si Cina, abis kerja langsung pulang ke rumah, masak sendiri, nggak pernah makan diluar (saya sering ngajak dia makan, cuma tidak pernah mau, mahal katanya, musti simpan duit, kecuali kalo ada hari-hari khusus). Kalau disuruh lembur tidak pernah menolak, malah sering menawarkan diri untuk kerja lembur. Kalau disuruh kerja hari sabtu atau hari minggu juga pasti mau. Kadang-kadang dia malah kerja part-time (bukan sebagai pegawai penuh) di perusahaan lain untuk menambah uangnya.
c) saya sendiri, kalau disuruh lembur, agak malas juga kadang-kadang karena sudah punya rencana keluar pergi makan sama teman-teman kantor. Kadang-kadang ingin sekali pulang ke rumah karena di kantor melulu, cuma mau nggak mau mesti kerja (jadi kesannya terpaksa, nggak seperti si cina yg rela). Weekend paling malas kalau musti kerja.
*** Bos-bos juga biasanya suka sama orang Cina kalau soal kerjaan. Mereka soalnya pekerja yg giat dan tidak pernah bilang 'NO' sama boss. Dapat kerja juga gampang kalau mukanya cina, karena dipandang sebagai 'Good Worker'. Atau pekerja giat. Jarang sekali, kecuali penting sekali dia tidak bersedia kerja lembur. Dan kalaupun tidak bersedia lembur, biasanya dia akan datang sabtu atau minggu, atau kerja lembur besoknya.
RUMAH
a) Apartment si bule, wah bagus sekali. gayanya kontemporari. Penuh dengan barang-barang perabotan dan furniture mahal. Pokoknya gajinya pasti abis ngurusin apartment dia.
b) Apartment si cina, wah... kacau. Cuma ranjang satu, dilantai saja. Meja butut, dan dua kursi butut. TV nya kecil sekali, TV kabel saja tidak punya. Pokoknya sederhana sekali. Waktu saya tanya, dia bilang 'bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.' daerahnya pun bukan didaerah mahal, tempatnya di daerah kumuh dan kurang ada yg mau tinggal.
c) Apartment saya sendiri, yah lumayan, cuma istri saya suka juga merias rumah. Jadi apartment saya lumayan lah tidak seperti punya si Cina. Saya benar-benar salut dia bisa hidup begitu. Padahal duitnya di bank banyak. Gaji dia saja lebih tinggi dari saya karena lebih lama di perusahaan tersebut.
*** Setelah 10 taun, biasanya si bule, orang item, masih tinggal di apartment atau baru ngutang beli rumah, si cina sudah bisa beli rumah sendiri. Karena nabung dengan giatnya, dan cuma beli yg penting-penting saja. Jadi uangnya ditabungkan sendiri.
*** Disini saja saya bisa lihat perbedaan-bedaan nyata, saya pertama-tama pikir, wah si Cina ini pelit amat. Masa duit banyak kayak begitu disimpan saja di bank. Dan kalau kita banding-bandingkan dengan sejarah orang-orang cina, kita akan tahu kenapa mereka (Cina) itu dalam long-range nya (jangka panjang nya) lebih maju dari pribumi di Indonesia, karena saya sempat bertukar pikiran dengan beberapa teman lagi orang Cina lainnya, orang India, orang Arab, orang Jerman, orang Amerika, dan orang Cina ini sendiri. Kita musti tau sejarahnya orang Cina ini.
2. Perbandingan antara sejarah kebudayaan cina dan Indonesia JAMAN DULU Bangsa cina adalah bangsa yg bangga dengan bangsanya, karena kebudayaan cina adalah salah satu kebudayaan yg tertua di dunia, hampir setahaf dengan Mesopotamia dan Mesir. Karena itu kebudayaan cina itu benar-benar menempel di sanubari nya. Susah sekali untuk melepaskan kebudayaan tersebut karena memang betul kebudayaan mereka itu hebat, terus terang, kalau kita bandingankan dengan kebudayaan kita (pribumi Indonesia) kita tidak bisa mengalahkan kebudayaan orang cina. Dan memang kebudayaan mereka sudah diakui dunia.
Menurut salah satu Journal of Archeology terkemuka di dunia, orang Melayu itu unsurnya lebih banyak mengarah ke bangsa Mongol atau Cina. Jadi bangsa Indonesia itu sebenarnya Cina, walaupun secara biologis dan evolusis, ada unsur-unsur dari India dan Arab di darah orang pribumi. Tetapi orang Indonesia (Melayu) itu sebenarnya genetik nya lebih dekat ke orang Cina.
orang cina itu sudah dari dulu 4000 tahun hidupnya diawang kesusahan terus (maksudnya rakyat kecilnya). Negara cina dari jaman dulu, katanya, sudah perang terus, rakyat kecil disiksa olah pemerintahnya sendiri, dan pemerintahnya berganti-ganti terus. Orang cina bisa dibilang salah satu bangsa yang tahan banting. Sudah biasa menderita, dan makin menderita, biasanya orang kan makin nekad dan makin berani, jadi semua jalan ditempuh, namanya saja mau hidup, bagaimana. Ini juga terjadi di Indonesia.
Karena negaranya sendiri, Cina, banyak masalah, mereka imigrasi kemana-mana. Mereka ada dimana-mana, teman saya orang item dari Nigeria dan Ethiopia (afrika) bilang disana pun ada banyak orang cina. Dan herannya. Cina-cina di Afrika pun sukses dan bisa dibilang tidak miskin.
DI INDONESIA Di Indonesia sendiri, waktu saya masih tinggal diJakarta, saya bisa melihat perbedaan-perbedaannya, cuma waktu itu pikiran saya belum terbuka. Saya pernah buka punya teman orang cina di Senen buka toko kain. Di sebelahnya persis ada pak Haji yg juga buka toko kain. Setelah dua tahun, bisnis si cina makin maju, dan si pak Haji sebelah akhirnya bangkrut. Ternyata bukan karena si Cina main curang atau guna-guna si pak haji. Ternyata itu karena si cina, walaupun sudah untung, uangnya di simpan dan ditabung saja, untuk mengembangkan bisnisnya lagi. Dan dia dan istrinya makan telor ceplok saja Sedangkan si pak haji baru untung sedikit sudah makan besar di restoran karena gengsi sama keluarga nya.
Nah bukannya si pak haji ini salah ? Bukannya kita bisa lihat sendiri bahwa cina ini pikirannya lebih maju lebih melihat kedepan dan lebih tahan banting ? Saya kira ini adalah suatu hal yang bisa kita contoh dari si Cina ini. Mungkin kita tidak usah terlalu pelit seperti dia, tapi juga tidak usah gengsi-gengsian. Saya sudah bertemu dengan banyak orang dari negara yg berbeda-beda dan satu hal yg benar-benar nyata adalah orang yg TIDAK MEMBUAT KEPUTUSAN BERDASARKAN GENGSI biasanya NEGARANYA MAJU.
Coba saja lihat orang Hong Kong, orang Jepang, orang Inggris, orang Amerika, orang Jerman dan orang Singapore, mereka sudah MAJU sekali pemikirannya. Tidak seperti orang Indonesia. Kalau YA yah sudah bilang YA, kalau TIDAK yah bilang TIDAK. Jadi tidak tidak ada yg tidak enak hati. Kalau sudah lama tidak enak hati akhirnya berantem. Orang Indonesia sayangnya gengsinya tinggi sekali, tidak mau mengaku kalau memang salah atau harus merubah sesuatu yg jelek. Inilah kelemahannya.
part II
Di mata Internasional bangsa Indonesia sudah terkenal sebagai NAZI Jerman versi Asia Tenggara. Waktu perang dunia ke II bangsa Jerman sedang miskin karena mereka kalah perang dunia ke I, supaya rakyat tidak marah, si Hitler yg cerdik sengaja menyalahkan orang Yahudi yg memang kaya dan menguasai ekonomi Jerman. Dan orang Yahudi akibatnya dibantai dan tidak diperlakukan sebagai warga negara sendiri. Padahal mereka juga sudah lama tinggal di Jerman dan sudah merasa sebagai bangsa sendiri, walaupun mereka masih memegang kebudayaan mereka yg tinggi, sama seperti cina di Indonesia.
Di Indonesia anehnya, pribumi benci dengan cina tetapi bukan dengan orang Belanda atau orang Jepang. Kalau dipikir-pikir, si cina itu tidak salah apa-apa. Saya sebagai pribumi baru sadar akan hal itu. Belanda menyiksa bangsa Indonesia dan menguras harta bumi kekayaan Indonesia selama 350 tahun dan setelah pergi meninggalkan penyakit yg paling bahaya dan mendarah daging, yaitu korupsi, yg sampai sekarang juga menimbulkan krisis ekonomi setelah 65 tahun merdeka rupanya penyakit ini bukannya makin terobati, tetapi makan menusuk dan menular ke seluruh badan dan mental bangsa Indonesia.
Bangsa Jepang, cuma menguasai 3.5 tahun, tapi menyiksa bangsa Indonesia lebih kejam dari bangsa lain. Karena kalah perang, bangsa jepang, yah mau tidak mau sekarang musti menguasai dunia secara ekonomi tidak bisa lagi main angkat senjata. Anehnya kita sebagai pribumi malah benci dengan cina bukannya dengan Belanda atau jepang. Lucu sih. Semua bangsa lain (Korea, Cina, Burma, Vietnam, dan Afrika) benci dengan bekas penjajahnya bukan penduduk sesama yg telah hidup bertahun-tahun bersama-sama (yaitu cina kalau di Indonesia).
Salah apa si cina-cina ini, tidak salah apa-apa. Kenapa mereka kelihatannya buas dalam bisnis, tamak, dan rakus ? kenapa ? Karena mereka selama tinggal di Indonesia selalu diperlakukan sebagai orang luar dan di anak-tirikan. Coba bayangkan kalau anda-anda jadi cina, pasti anda-anda juga mau melindungi diri sendiri, siapa yg mau nggak makan besok ? atau mati ? Yah, kalau begitu, mereka jadi cerdik, agak licik, mengambil kesempatan dalam kesempitan, sampai akhirnya berhasil memegang ekonomi indonesia. Tapi mereka juga bekerja keras, JAUH.....SANGAT JAUH LEBIH KERAS DARI KITA YG PRIBUMI. Bukan cuma di Indonesia saja. orang cina sepertinya ditaruh dimana saja pasti sukses dan bekerja keras.
Mereka (cina) tidak menyerah pada nasib, dan selalu INGIN MENJADI DUA KALI LIPATKAN TARAF HIDUPNYA, kita yg pribumi, biasanya puas dengan keberhasilan kita dan malas malasan karena merasa sudah diatas angin. Bagi cina2 ini tidak berlaku, mau setinggi apa juga, pasti bisa lebih tinggi lagi. Kita saja yg bodoh, mau dengar omongan pemerintah yg brengsek dan mengkambing hitamkan cina. Karena mereka sendiri juga busuk tetapi takut ketahuan. Jadi mereka menggunakan cina sebagai tameng dan kambing hitamnya.
Gimana mau hidup sebagai negara yg maju coba ? Kalau tidak bersatu. Negara yg maju harus bisa hidup dengan tentram satu sama lain tidak perduli dengan warna kulit, agama, dan keturunan. Semuanya musti diakui sebagai satu bangsa. Contohnya Amerika, mau cari orang dari mana saja ada. Cuma mereka bersatu, dan mereka sadar tiap orang punya kejelekan masing-masing. Cuma tidak digembar-gemborkan, tapi dibicarakan dan dirubah. Yg bagus nya diambil, dan dipakai bersama-sama untuk memajukan negara. Tidak segan-segan, atau gengsi, kalau gengsi-gengsi maka tidak akan maju. Harus open (terbuka) dan mau menerima kesalahan dan musti mau berubah."
Tulisan diatas ditulis oleh seorang kawan saya orang asli Indonesia yg sekarang berada di USA. karena tidak muat dipost jadi 1 page dan tidak mau merubah originalitas tulisan ini, saya pecah jadi 2 post. temen2.. coba deh di renungkan lagi.. apa belum cukup pertentangan yg terjadi di bangsa kita? bangsa kita sudah cukup lemah. mestinya kita bersatu utk semakin kuat. bukan malah perang saudara. bukan kah terroris sudah cukup memanfaatkan kelemahan bangsa ini? mengapa terus saling bunuh? saling cemoh? dsb. BUKA lah mata kalian lebar2. Lihat siapa yg sebenarnya BENAR. dan siapa yg sebenarnya SALAH!? coba deh dipikir lagi.
simak bagus kata-kata nya saudara ku...
Kami datang belakangan , awalnya banyak dari kami yang datang dalam kemiskinan,
Sudah banyak yang tiba lebih dulu sejak Generasi nenek moyang nya .
Kami duduk dibawah terik matahari menunggu dagangan kami,
disaat ada orang lain datang meminta bagian untuk uang "keamanan"
Kami mengayuh sepeda berjualan bakpao
disaat orang lain sedang menikmati makanan kesukaan nya.
Kami menghitung berapa kuat kami bisa menanggung beban dan berapa yg bisa kami tabung,
disaat orang lain menghitung berapa banyak uang yg akan dibelanjakannya .
Kami berusaha dan mencari peluang yang bisa menghasilkan uang,
ketika orang sedang mencari barang apa yang bisa dibeli dengan uang nya.
Kami rajin berhubungan dengan banyak orang agar kami lancar mencari makan,
ketika yg lain sedang enak menikmati hidangan makan malam dimeja nya.
Kami berani menanggung resiko atas pinjaman2 dengan bunga tinggi,
disaat banyak orang merasa berpuas diri akan penghasilan rutin nya.
Kami rela makan nasi sekali sehari demi masa depan,
disaat semua orang menuntut makan 3 kali sehari.
Kami mengirit dan rela menggunakan pakaian ala kadarnya,
disaat banyak orang menggunakan pakaian mewah buatan Perancang & Butik terkenal
Setelah berpuluh Tahun sang waktu berlalu ....
Kami menikmati apa yang telah kami perjuangkan,
disaat itu ada yang mengumpat dan berkata " sialan, lu nguasain negara gueee "
Kami menikmati liburan untuk melihat indahnya alam ciptaan Tuhan,
disaat orang-orang ribut akan kenaikan harga sembako.
Kami bersyukur atas hasil kerja keras kami,
disaat banyak orang sedang sibuk mengutuki negeri ini dan berdemo anarkis merusak negeri ini.
Kami berjalan menyisir pantai, menikmati tenggelamnya matahari,
ketika orang lain melihat matahari tenggelam dari jendela masih ditempat kerjanya.
Kami sangat bersyukur karena anak-anak kami bisa melanjutkan pendidikan,
ketika orang lain banyak yang pusing memikirkan bagaimana menyekolahkan anaknya.
Kami menikmati dan bercerita tentang bagaimana indahnya hidup ini,
ketika orang bercerita tentang susah dan pahitnya hidup ini.
Kami sudah berpikir besok mau makan apa,
ketika banyak orang berpikir apa besok bisa makan.
Saat kami menikmati puncak kesuksesan,
ada sebagian orang menyalahkan kami atas kemiskinan yang mereka alami.
Saat kami masuk ke pintu ruang pabrik kami,
ada yang datang minta bagian atas apa yang telah kami perjuangkan
Kami tahu sebagian orang menganggap kami ini hanya pendatang,
tapi kami tahu bagaimana membuat hidup ini menjadi lebih berarti dan dihargai,
kami telah tunjukan bagaimana kami berjuang lebih keras dalam hidup ini.
Kami tahu sebagian orang menganggap kami ini hanya numpang,
tapi kami telah tunjukan bahwa kami bukan penumpang gelap yang tak membayar,
kami telah tunjukan bahwa kami juga adalah pejuang yang gigih dan kami adalah penurut ,
banyak dari kami juga ikut berjuang bahu membahu dengan para pejuang lain.
Kami ini adalah keturunan pengusaha ulet yang menganggap uang bukan jatuh dari langit,
tapi harus dibayar dengan keringat dan kadang dengan air mata maupun darah.
Tapi ada yang mengutuki kami, mengapa negeri ini penuh dengan keturunan kami yang sukses,
Ada yang tidak senang dan mengiri akan kesuksesan kami.
Bukan kami menjauhkan diri kami dan anak kami dari pergaulan ,
tapi karena kami hanya ingin agar anak2 kami lebih terjaga.
Kami bukannya sombong dan kami sama sekali bukanlah orang yang pembenci sesama,
tapi kami hanya ingin hidup seperti apa yang nenek moyang kami ajarkan,
" JANGAN PERNAH MEMINTA, TAPI BERUSAHALAH "
Bukan kami tak mencintai Negeri ini, percayalah Hati kami telah tertaut dan milik Negeri ini .
Kami ini ditakdirkan lahir di Negeri ini , mencari hidup dan ingin mati di negeri ini.
Tapi ada sebagian orang yang membenci kami dan bahkan ingin menyakiti kami .
Percayalah kami ini hanya berkorban , kami hanya berbuat yang terbaik untuk anak-cucu kami
Kami ini berjuang dari kemiskinan untuk mencapai kemakmuran.
Kami ini tidak pernah meminta semua itu dengan gratis.
Kami membayar apa yang harus kami bayar.
KAMI KETURUNAN TIONGHOA, KAMI BANGGA
Meski kami kenyang tapi kadang tidur kami tak nyenyak, kami dalam ketakutan ,
Takut diserbu dan kembali disakiti, Sering kami dihantui mimpi buruk ,
Rumah dan harta bisa hilang , Bahkan Nyawa pun bisa melayang.
Kadang kami merasa berdiri diatas Bom Waktu yang bisa meledak setiap sa’at.
Kami telah terlahir di Indonesia, kebanggaan dan Tumpah Darah kami tentulah INDONESIA.
Jangan tanya Tuhan kenapa kami dilahirkan disini ,
Jangan lagi bicara sipitnya mata kami ,
Jangan lagi bicara kuningnya kulit kami,
Jangan lagi masalahkan kesukuan kami ,
Jangan lagi ada rasa curiga
Jangan lagi ada rasa permusuhan
Jangan lagi ada rasa kebencian
Karena Tumpah Darah kami tetaplah INDONESIA,
Karena Minum kami adalah air INDONESIA,
Makan kamipun juga nasi INDONESIA,
Maka Darah kami pastilah juga Darah INDONESIA.
Sekarang ….. Zaman telah berganti, penguasa juga telah datang dan pergi.
Sekarang ….. Kita lupakan masa lalu yang menyeramkan dan sangat kelabu.
Sekarang ….. Jangan lagi ada Tragedi yang menyayat banyak hati.
Sekarang ….. Sa’atnya kita lupakan dan hilangkan masalah kesukuan.
Sekarang ….. Sa’atnya kita semua bersatu padu membangun Negeri.
Sekarang ….. Sa’atnya kita angkat Negeri tercinta ini dari kemiskinan.
Sekarang ….. Sa’atnya kita galang semangat Persatuan dan Kebersamaan.
Sekarang ….. Sa’atnya kita kembangan bersama wawasan Kebangsaan kita.
PANCASILA dan BHINEKA TUNGGAL IKA
Best Regards.
Kamis, 30 September 2010
Blessed are the merciful
Senior Adult Sermons (dated 19 September 2010)
Blessed are the merciful
Brother. If you like watching television, or even read the newspaper then from there you can conclude for yourself how the current world situation, you can know how the attitudes and human nature today. Man is not getting better but is getting more and more evil. Man did not hesitate to spend a life of someone just for the sake of the hundred thousand, where there are poor people are treated unfairly. Wickedness of man became increasingly, and some even said that to find good people in this city very step.
Humans have moral degradation. Man having a crisis of love .. Man having a crisis is a crisis insensitivity to the surrounding environment. Where more major human self-interest than on the interests of others.
Therefore it is very true what is said by Paul in Timothy (I Tim. 3:1-7) that in the last days of mc more love ourselves, become slaves of money, do not know love, be indifferent to religion, to live according to the weather lust etc. ..
There are many factors causing human experience such as economic factors, where humans consciously or unconsciously forced to collect money as much as possible. Therefore the way of thinking, acting human beings today to everything, always measured in material things, always measured in profit and loss in relationship to each other even there many people use the concept of profit and loss. What's the point if I have a relationship with him. If I help someone what can be given to me .. What sumbangsinya in my life.
Therefore, when a person no longer provide benefit to us, then the relationship started to become distant and eventually disconnected. Even in a relationship with God there are believers who have a concept like this, if I follow God, serve God, what God has given to me, if I give an offering what God has given to me.
So no wonder there are so many people are initially active in the church, suddenly no longer a follower of God.
Second: That the man is no longer live in accordance with the teachings and values of the Word of God, religion and faith values the No. 2 didlm life. Spiritual values are increasingly not getting the main place in human life today.
So no wonder the crime after crime is increasing day by day .... Do not be surprised if the relational ties among the less, do not be surprised if people increasingly do not have the sensitivity to the needs and difficulties of others.
Mat. 5:7
"Blessed are the cheapest in heart: for they shall obtain mercy"
In another translation: "Blessed or blessed are those whose hearts are compassionate then he will be pitied"
Brother of course familiar with Mother Teresa, the moon (26th Agstus 2010) then the community of India (Calcutta) is celebrating the 100th anniversary with a gala. He had died 13 years ago, 6 September 1997. He was an extraordinary generosity in this case so that he was nicknamed "Angel of Mercy" = angel of mercy or generosity .... He founded the Order of Bearer Love.
Beginning he did this, when he came out of the walls of the church and susteran, when he took the train and he watched a slum in Calcutta India. He studied the millions of emaciated people waiting to die. He sees the broken bodies because of ill health. But no one noticed them, the government does not pay attention to them, the people around him do not notice them, even churches are confined by the walls so hard to see out.
He saw the church, always convey the news of love but was limited to the walls of the church, or to fellow believers, but not able to look outside the walls of the church.
When he saw conditions like this, he decided to get out of the walls of churches and monasteries, and he lived along with the children homeless, he would notice and care for those sick org. What is the secret of Mother Teresa, what motivated him.
He has a noble motivation is to serve God and more than that he has a loving heart like the heart of Jesus (When he saw org starving, emaciated she saw that the inside is Christ).
In his ministry there org who criticize him but what it says: We're just a speck of water in the deep poverty and misfortune. But ... if everybody would give each drop of water, of course the deep poverty and the misery it can be closed.
How many years ago, no one came to church, she told him trouble, after that I shared with certain persons, including the servants of God, some say to me, people like so many of our church did not help .. finally, after that I reflect if not the church who else who can help, then I told the few people willing to help her.
Asked if today there are still people who have a heart like Mother Teresa? There might say no ... but I say there should be .. Because every Christian org should pick the compassionate heart.
Why do so many people today who do not have a generous heart, or compassion toward others? Because of our hearts, our eyes still baffle, fog, walls that have not been on unloading which causes the eyes of our hearts is difficult to see out.
The walls that prevent us to have that compassion is the first of ourselves, we think more of ourselves, we are more looking at things from the perspective of ourselves. We are not able to look outside of ourselves, to others around us ..
Lord Jesus in the parable of the Good Samaritan, the end of the story he asked his disciples murid_Nya 'according to you who are fellow human beings? If we pay attention to context when he talked about "who are fellow human beings." So before talking about the good Samaritan of the Lord Jesus spoke about loving God and neighbor. The Jews are the people have the notion that Jews were not beyond human beings. People who are outside the Jews are infidels who do not deserve to get love and blessing from God. Not feasible to obtain salvation.
There is a bulkhead or partition wall with their hearts, so that when the Lord Jesus says love your neighbor, which occurred to them that a fellow human being it is a fellow Jew. Not the Jewish people outside.
If this pertaanyaan asked us, who are our neighbors? What is our neighbor, are fellow Christians, our families, our co-minister? Fellow our tribe, or who?
Brother. Is not this also often happens to us without us knowing it, that we are able to be generous, to love our neighbor just told: Who among us? a Christian or a church, the clan with us, our business partners, it is our wall; if people outside it, then it is not a fellow, if there is a possibility you help us please, if not, ... it's okay. There is a large wall that still exist in us that keeps us, to consider that we are all fellow human beings, regardless of one's social background.
Brother of the Lord Jesus when he spoke about the judgments and coming to two times. Lord Jesus say when he comes he will separate the sheep and goats (Mat.25 :36-45). He told the people selected (sheep) to enter the kingdom of heaven, he said when I was in prison you pay a visit me, when I was hungry you gave me food, when I was naked you gave me clothing. These people become confused because they never gave food to him, never gave pakayan to Jesus, they never visited Jesus in prison. But the Lord Jesus says: whatever you do to the most despicable, you did for me. When they give pakayan to people who do not have pakayan, when they give food to people who do not have exactly the same food they give to the Lord Jesus.
Today so many people who just become spectators to the suffering of others without trying to assist and help. Many people are just being a good commentator without any real action. And even worse, many people are having fun, accumulate wealth over penderitan others.
When unable to do anything to people who need our help, then it's just like we see Jesus who need help from us, but we only see it without any effort to help.
Mother Theresa, when she saw the poor, the sick, he saw their faces like the face of Christ, He looks like Jesus who was dying, sick .. Jesus who are in need of food.
Application: As a servant of God, I often visited the church of God, and to sharing the difficulties they are, I can not help financially, I can only provide input, and pray .. Sometimes when they come home so I often feel guilty for not being able to help them financially.
The Bible clearly tells us that we have a compassionate heart. At least there are three reasons why we should have a heart of compassion or generosity:
I. Example of Jesus Christ
There org that says love and way of life followed Jesus is no longer relevant today. The death of Jesus on the cross in his lifetime is no longer relevant to today? What did Jesus say and do is no longer relevant for today, because the world has changed, is not on earth Palestine. How can his love until the end of the earth to reach a different culture, time, ethnicity and customs. But the Bible clearly tells us that the love of Jesus not only existed at that time but the love of Jesus to redeem the dimensions of space and time, forever. Jesus' words are not only aimed at the people at that time but to all men throughout the ages.
If we examine the Word of God why Jesus came into the world like this? He said that is because he loves people and compassionate to mankind. Jesus' love is not limited to the Palestinians or the Jews, but the love of Jesus addressed to every person, every tribe and nation throughout the day
Love and generosity of Jesus addressed to each of His children regardless of race, language and all ages. Jesus' love is not limited to certain levels but starting from the small people to the authorities, from small children to adults. Of those considered unclean in the community at that time was up to scribes who consider themselves holy and good.
Jesus gave a perfect role model for us, he not only comes to few people but for all. He has incarnated, or made flesh so that He was not only aware of human suffering, but He also felt the suffering of mankind.
Today if I invite us to contemplate going back a little of our current condition. Have we ever had a heart that Pekah see the environment around us, is not still so many people who need love, help and our help. What we have done for them? Do we just become a spectator or a commentator is good without trying to assist and help the needy and suffering.
Generous word is not just empathize not just sympathy but also more than it is to feel or take part in the sufferings and struggles of others.
Is there among us today who have a heart like Jesus who took part in the sufferings and struggles of others? That also feel the human suffering. He was without sin be punished by human sin.
Jesus is Lord He left the throne of heaven relah him deny himself and human beings would be like for us humans, simply because of the generosity of God. Salvation that we got today is a form of mercy of Jesus for us. Who are we so Jesus had to sacrifice and die for us? We have no more than the sinner, not worthy to be pitied but Jesus mercy for us. He beranugerah for us.
If the Lord Jesus, have mercy / merciful to us? What about us? Do we have a merciful heart to Jesus? We will never see the Lord Jesus told us to beg on the street? We will not find a Jesus who was sick in the hospital, we never will find Jesus in prison? We will not find a Jesus who was starving. But the Lord Jesus said "Whatever you do to people who least of these, you did for me.
Therefore, brothers, when you lighten your foot to visit the sick, the same as visiting Jesus, when you give a little food for hungry people is the same as you give to Christ, when you give your thanks in part to people in need, just like you give to Jesus.
II. Character / nature of the Christian
Brother, the Apostle Paul says in Galatians 5:22 about the fruit of the Spirit, he showed that one of the character and nature of the believer is generosity, proving that someone was living in the Holy Spirit.
Generosity is the nature of the believer. Therefore that was one sign that someone actually lives in God, is when he has a generous heart.
Max Lucado in his book to write a single experience. He saw on a tombstone seorg distinguished resting place named: Grace Smith. Dibatu headstone, there is no date of birth and date of death. Only the names of both husband and Words: sleep but no rest, love but not loved; Trying fun but not liked, died as his own time.
From this paper we can know that how the life of Grace Smith, he lived with great suffering even unto death he lived in the pressure and loneliness. It is clear that both her husband did not have a happy himself, so he has to write two names on the tombstone of her husband, for they will remember the longing he will love and happiness ..
Today so many people who senasip with Grace, who died in loneliness and suffering during his lifetime, died without any love from the people around him.
So many today are selfish man who only pay attention to yourself without even considering going to someone else. Even with the terdekatpun; whether the husband or the wife he can not be merciful. So many people today who live without love. So many people who relah expense of others for the sake of self-interest. So many people who do not have a heart full of compassion.
The Bible explains that the heart of a loving and compassionate is a basic characteristic of Christians. This means that love and compassion is not based on feelings alone but point to the same action. Love and compassion are not only directed by the condition or situation but something that comes out from inside every believer is called the character alive.
Bertrand Russell, an atheist in his book "Why I am Not Christian" he says that Christians are people who are not consistent in carrying out his mandate of God. Christians often try to justify themselves, to manipulate the sentence or word of Jesus Christ by saying that Jesus' words just figurative speech. Tip is to give permission for himself to not give anything to those who beg. I admit that the allegations Russell is a little more is the fact of our life as a Christian org. Sometimes we know what is being taught by the Lord Jesus or we know the Word of God but with our own ways of thinking, we try to twist the word of God to justify ourselves to be smooth so that we feel we do not violate God's command.
For example: When we were waiting alongside a road vehicle, or red light. How does our current attitude of beggars who came near, Will our hearts full of compassion Ibah and give a little that we have him? Perhaps we can say that we can do that? But bagaimanna when the same event was repeated ten times in a day? Especially if it turns out it is the young beggar? Are not we often accuse the young beggar with the word LAZY! with the understanding that we are reluctant to give a hundred dollars to them and even did not give.
With full confidence we assume that what we are doing is very wise, very wise. Moreover, the Bible says that whoever does not work should not eat ..
Brother. Many times we often forget that love and compassion are the nature and character of Christian. This means that the love and mercy does not depend on the mood, do not depend on feeling but something that automatically come out of ourselves and of the deepest heart. That is the heart that has been transformed by God through the Holy Spirit. Pekah heart will always sound the Holy Spirit. Heart who always Pekah against lngkungan where it is located. Not hearts who have been poisoned by human flesh. Liver which has been contaminated by-Ilah Ilah Zaman.
Compassionate heart is the character of Christian org, so it should be no reason for us not to have a compassionate heart. So there is no reason for us not to be generous to others.
III. GOD LOVES YOU HAVE FURTHER NOTICE / generous hearts to us.
Sources of human generosity that is only one God generosity that flowed from Jesus Christ. We are human beings first who should be pitied because of our sins. But through the generosity of God He sent His son Jesus Christ to redeem and liberate us from the brink of destruction. To change the character of our lives. To renew our hearts for more and more Christ-like heart full of compassion.
God is a prime example of how he feel and act generously. Generosity is his own nature as it says, "Be ye merciful, even as your Father is merciful." (Luke 6:36) He understands the human suffering caused by sin. He looked with compassion for sinful humanity because they have no hope and will perish.
His mercy is embodied in the act of sending Jesus Christ. Jesus became human so that He can also fully experience what is perceived by humans. He experienced all the suffering endured by the men but did not sin in the suffering. He died on the cross so that people can get the forgiveness of sins. God has given mercy to mankind in general through the sun, air, and the universe that can be enjoyed by anyone. But He gives mercy specifically the forgiveness of sins through the sacrifice of the Lord Jesus.
Such generosity is what is required of us who believe in the Lord Jesus. Feelings of compassion that followed the action that gives the full sacrifice. Without looking at who we please,
God has first loved us. Therefore, we are required to share the love of God to others.
We are the first person to be pitied because we are sinners and on the verge of destruction, but God through Jesus Christ with eternal love will set us free from the shackles of corruption and therefore we are obliged to share the love of others.
There are many things we can do to help others. Just a question for us: whether we want to be a channel of blessing to others or not? Do we want our life used by God or not?
There are some things we can do for someone else:
First: give a part of God for our blessings to others.
God has blessed us with abundant life, with the blessings of extraordinary, let us share some of God's blessings to those in need. In terms of giving do not wait until we are exaggerated, we give new sufficient.
Brother, The rich are the people who give in poverty and the poor are the people who gave in his wealth.
Brother. Do not wait until our life abundant and newly affluent we give it the same as we will never give, because no one has ever had enough and abundant, was always less and less. But let us give in all our limitations and shortcomings.
Secondly we must do as a form of love and mercy of God on us is to preach the gospel to our surrounding org.
He first generously saved us then we need to share the gift of salvation to others. There are still so many people around us, who have not felt
Thirdly we can pray for people who have difficulties and problems in his life.
Let us be sensitive to the environment where we are. Let us be people who really sunguh has a heart like Christ's merciful heart. God bless. Amen
Blessed are the merciful
Brother. If you like watching television, or even read the newspaper then from there you can conclude for yourself how the current world situation, you can know how the attitudes and human nature today. Man is not getting better but is getting more and more evil. Man did not hesitate to spend a life of someone just for the sake of the hundred thousand, where there are poor people are treated unfairly. Wickedness of man became increasingly, and some even said that to find good people in this city very step.
Humans have moral degradation. Man having a crisis of love .. Man having a crisis is a crisis insensitivity to the surrounding environment. Where more major human self-interest than on the interests of others.
Therefore it is very true what is said by Paul in Timothy (I Tim. 3:1-7) that in the last days of mc more love ourselves, become slaves of money, do not know love, be indifferent to religion, to live according to the weather lust etc. ..
There are many factors causing human experience such as economic factors, where humans consciously or unconsciously forced to collect money as much as possible. Therefore the way of thinking, acting human beings today to everything, always measured in material things, always measured in profit and loss in relationship to each other even there many people use the concept of profit and loss. What's the point if I have a relationship with him. If I help someone what can be given to me .. What sumbangsinya in my life.
Therefore, when a person no longer provide benefit to us, then the relationship started to become distant and eventually disconnected. Even in a relationship with God there are believers who have a concept like this, if I follow God, serve God, what God has given to me, if I give an offering what God has given to me.
So no wonder there are so many people are initially active in the church, suddenly no longer a follower of God.
Second: That the man is no longer live in accordance with the teachings and values of the Word of God, religion and faith values the No. 2 didlm life. Spiritual values are increasingly not getting the main place in human life today.
So no wonder the crime after crime is increasing day by day .... Do not be surprised if the relational ties among the less, do not be surprised if people increasingly do not have the sensitivity to the needs and difficulties of others.
Mat. 5:7
"Blessed are the cheapest in heart: for they shall obtain mercy"
In another translation: "Blessed or blessed are those whose hearts are compassionate then he will be pitied"
Brother of course familiar with Mother Teresa, the moon (26th Agstus 2010) then the community of India (Calcutta) is celebrating the 100th anniversary with a gala. He had died 13 years ago, 6 September 1997. He was an extraordinary generosity in this case so that he was nicknamed "Angel of Mercy" = angel of mercy or generosity .... He founded the Order of Bearer Love.
Beginning he did this, when he came out of the walls of the church and susteran, when he took the train and he watched a slum in Calcutta India. He studied the millions of emaciated people waiting to die. He sees the broken bodies because of ill health. But no one noticed them, the government does not pay attention to them, the people around him do not notice them, even churches are confined by the walls so hard to see out.
He saw the church, always convey the news of love but was limited to the walls of the church, or to fellow believers, but not able to look outside the walls of the church.
When he saw conditions like this, he decided to get out of the walls of churches and monasteries, and he lived along with the children homeless, he would notice and care for those sick org. What is the secret of Mother Teresa, what motivated him.
He has a noble motivation is to serve God and more than that he has a loving heart like the heart of Jesus (When he saw org starving, emaciated she saw that the inside is Christ).
In his ministry there org who criticize him but what it says: We're just a speck of water in the deep poverty and misfortune. But ... if everybody would give each drop of water, of course the deep poverty and the misery it can be closed.
How many years ago, no one came to church, she told him trouble, after that I shared with certain persons, including the servants of God, some say to me, people like so many of our church did not help .. finally, after that I reflect if not the church who else who can help, then I told the few people willing to help her.
Asked if today there are still people who have a heart like Mother Teresa? There might say no ... but I say there should be .. Because every Christian org should pick the compassionate heart.
Why do so many people today who do not have a generous heart, or compassion toward others? Because of our hearts, our eyes still baffle, fog, walls that have not been on unloading which causes the eyes of our hearts is difficult to see out.
The walls that prevent us to have that compassion is the first of ourselves, we think more of ourselves, we are more looking at things from the perspective of ourselves. We are not able to look outside of ourselves, to others around us ..
Lord Jesus in the parable of the Good Samaritan, the end of the story he asked his disciples murid_Nya 'according to you who are fellow human beings? If we pay attention to context when he talked about "who are fellow human beings." So before talking about the good Samaritan of the Lord Jesus spoke about loving God and neighbor. The Jews are the people have the notion that Jews were not beyond human beings. People who are outside the Jews are infidels who do not deserve to get love and blessing from God. Not feasible to obtain salvation.
There is a bulkhead or partition wall with their hearts, so that when the Lord Jesus says love your neighbor, which occurred to them that a fellow human being it is a fellow Jew. Not the Jewish people outside.
If this pertaanyaan asked us, who are our neighbors? What is our neighbor, are fellow Christians, our families, our co-minister? Fellow our tribe, or who?
Brother. Is not this also often happens to us without us knowing it, that we are able to be generous, to love our neighbor just told: Who among us? a Christian or a church, the clan with us, our business partners, it is our wall; if people outside it, then it is not a fellow, if there is a possibility you help us please, if not, ... it's okay. There is a large wall that still exist in us that keeps us, to consider that we are all fellow human beings, regardless of one's social background.
Brother of the Lord Jesus when he spoke about the judgments and coming to two times. Lord Jesus say when he comes he will separate the sheep and goats (Mat.25 :36-45). He told the people selected (sheep) to enter the kingdom of heaven, he said when I was in prison you pay a visit me, when I was hungry you gave me food, when I was naked you gave me clothing. These people become confused because they never gave food to him, never gave pakayan to Jesus, they never visited Jesus in prison. But the Lord Jesus says: whatever you do to the most despicable, you did for me. When they give pakayan to people who do not have pakayan, when they give food to people who do not have exactly the same food they give to the Lord Jesus.
Today so many people who just become spectators to the suffering of others without trying to assist and help. Many people are just being a good commentator without any real action. And even worse, many people are having fun, accumulate wealth over penderitan others.
When unable to do anything to people who need our help, then it's just like we see Jesus who need help from us, but we only see it without any effort to help.
Mother Theresa, when she saw the poor, the sick, he saw their faces like the face of Christ, He looks like Jesus who was dying, sick .. Jesus who are in need of food.
Application: As a servant of God, I often visited the church of God, and to sharing the difficulties they are, I can not help financially, I can only provide input, and pray .. Sometimes when they come home so I often feel guilty for not being able to help them financially.
The Bible clearly tells us that we have a compassionate heart. At least there are three reasons why we should have a heart of compassion or generosity:
I. Example of Jesus Christ
There org that says love and way of life followed Jesus is no longer relevant today. The death of Jesus on the cross in his lifetime is no longer relevant to today? What did Jesus say and do is no longer relevant for today, because the world has changed, is not on earth Palestine. How can his love until the end of the earth to reach a different culture, time, ethnicity and customs. But the Bible clearly tells us that the love of Jesus not only existed at that time but the love of Jesus to redeem the dimensions of space and time, forever. Jesus' words are not only aimed at the people at that time but to all men throughout the ages.
If we examine the Word of God why Jesus came into the world like this? He said that is because he loves people and compassionate to mankind. Jesus' love is not limited to the Palestinians or the Jews, but the love of Jesus addressed to every person, every tribe and nation throughout the day
Love and generosity of Jesus addressed to each of His children regardless of race, language and all ages. Jesus' love is not limited to certain levels but starting from the small people to the authorities, from small children to adults. Of those considered unclean in the community at that time was up to scribes who consider themselves holy and good.
Jesus gave a perfect role model for us, he not only comes to few people but for all. He has incarnated, or made flesh so that He was not only aware of human suffering, but He also felt the suffering of mankind.
Today if I invite us to contemplate going back a little of our current condition. Have we ever had a heart that Pekah see the environment around us, is not still so many people who need love, help and our help. What we have done for them? Do we just become a spectator or a commentator is good without trying to assist and help the needy and suffering.
Generous word is not just empathize not just sympathy but also more than it is to feel or take part in the sufferings and struggles of others.
Is there among us today who have a heart like Jesus who took part in the sufferings and struggles of others? That also feel the human suffering. He was without sin be punished by human sin.
Jesus is Lord He left the throne of heaven relah him deny himself and human beings would be like for us humans, simply because of the generosity of God. Salvation that we got today is a form of mercy of Jesus for us. Who are we so Jesus had to sacrifice and die for us? We have no more than the sinner, not worthy to be pitied but Jesus mercy for us. He beranugerah for us.
If the Lord Jesus, have mercy / merciful to us? What about us? Do we have a merciful heart to Jesus? We will never see the Lord Jesus told us to beg on the street? We will not find a Jesus who was sick in the hospital, we never will find Jesus in prison? We will not find a Jesus who was starving. But the Lord Jesus said "Whatever you do to people who least of these, you did for me.
Therefore, brothers, when you lighten your foot to visit the sick, the same as visiting Jesus, when you give a little food for hungry people is the same as you give to Christ, when you give your thanks in part to people in need, just like you give to Jesus.
II. Character / nature of the Christian
Brother, the Apostle Paul says in Galatians 5:22 about the fruit of the Spirit, he showed that one of the character and nature of the believer is generosity, proving that someone was living in the Holy Spirit.
Generosity is the nature of the believer. Therefore that was one sign that someone actually lives in God, is when he has a generous heart.
Max Lucado in his book to write a single experience. He saw on a tombstone seorg distinguished resting place named: Grace Smith. Dibatu headstone, there is no date of birth and date of death. Only the names of both husband and Words: sleep but no rest, love but not loved; Trying fun but not liked, died as his own time.
From this paper we can know that how the life of Grace Smith, he lived with great suffering even unto death he lived in the pressure and loneliness. It is clear that both her husband did not have a happy himself, so he has to write two names on the tombstone of her husband, for they will remember the longing he will love and happiness ..
Today so many people who senasip with Grace, who died in loneliness and suffering during his lifetime, died without any love from the people around him.
So many today are selfish man who only pay attention to yourself without even considering going to someone else. Even with the terdekatpun; whether the husband or the wife he can not be merciful. So many people today who live without love. So many people who relah expense of others for the sake of self-interest. So many people who do not have a heart full of compassion.
The Bible explains that the heart of a loving and compassionate is a basic characteristic of Christians. This means that love and compassion is not based on feelings alone but point to the same action. Love and compassion are not only directed by the condition or situation but something that comes out from inside every believer is called the character alive.
Bertrand Russell, an atheist in his book "Why I am Not Christian" he says that Christians are people who are not consistent in carrying out his mandate of God. Christians often try to justify themselves, to manipulate the sentence or word of Jesus Christ by saying that Jesus' words just figurative speech. Tip is to give permission for himself to not give anything to those who beg. I admit that the allegations Russell is a little more is the fact of our life as a Christian org. Sometimes we know what is being taught by the Lord Jesus or we know the Word of God but with our own ways of thinking, we try to twist the word of God to justify ourselves to be smooth so that we feel we do not violate God's command.
For example: When we were waiting alongside a road vehicle, or red light. How does our current attitude of beggars who came near, Will our hearts full of compassion Ibah and give a little that we have him? Perhaps we can say that we can do that? But bagaimanna when the same event was repeated ten times in a day? Especially if it turns out it is the young beggar? Are not we often accuse the young beggar with the word LAZY! with the understanding that we are reluctant to give a hundred dollars to them and even did not give.
With full confidence we assume that what we are doing is very wise, very wise. Moreover, the Bible says that whoever does not work should not eat ..
Brother. Many times we often forget that love and compassion are the nature and character of Christian. This means that the love and mercy does not depend on the mood, do not depend on feeling but something that automatically come out of ourselves and of the deepest heart. That is the heart that has been transformed by God through the Holy Spirit. Pekah heart will always sound the Holy Spirit. Heart who always Pekah against lngkungan where it is located. Not hearts who have been poisoned by human flesh. Liver which has been contaminated by-Ilah Ilah Zaman.
Compassionate heart is the character of Christian org, so it should be no reason for us not to have a compassionate heart. So there is no reason for us not to be generous to others.
III. GOD LOVES YOU HAVE FURTHER NOTICE / generous hearts to us.
Sources of human generosity that is only one God generosity that flowed from Jesus Christ. We are human beings first who should be pitied because of our sins. But through the generosity of God He sent His son Jesus Christ to redeem and liberate us from the brink of destruction. To change the character of our lives. To renew our hearts for more and more Christ-like heart full of compassion.
God is a prime example of how he feel and act generously. Generosity is his own nature as it says, "Be ye merciful, even as your Father is merciful." (Luke 6:36) He understands the human suffering caused by sin. He looked with compassion for sinful humanity because they have no hope and will perish.
His mercy is embodied in the act of sending Jesus Christ. Jesus became human so that He can also fully experience what is perceived by humans. He experienced all the suffering endured by the men but did not sin in the suffering. He died on the cross so that people can get the forgiveness of sins. God has given mercy to mankind in general through the sun, air, and the universe that can be enjoyed by anyone. But He gives mercy specifically the forgiveness of sins through the sacrifice of the Lord Jesus.
Such generosity is what is required of us who believe in the Lord Jesus. Feelings of compassion that followed the action that gives the full sacrifice. Without looking at who we please,
God has first loved us. Therefore, we are required to share the love of God to others.
We are the first person to be pitied because we are sinners and on the verge of destruction, but God through Jesus Christ with eternal love will set us free from the shackles of corruption and therefore we are obliged to share the love of others.
There are many things we can do to help others. Just a question for us: whether we want to be a channel of blessing to others or not? Do we want our life used by God or not?
There are some things we can do for someone else:
First: give a part of God for our blessings to others.
God has blessed us with abundant life, with the blessings of extraordinary, let us share some of God's blessings to those in need. In terms of giving do not wait until we are exaggerated, we give new sufficient.
Brother, The rich are the people who give in poverty and the poor are the people who gave in his wealth.
Brother. Do not wait until our life abundant and newly affluent we give it the same as we will never give, because no one has ever had enough and abundant, was always less and less. But let us give in all our limitations and shortcomings.
Secondly we must do as a form of love and mercy of God on us is to preach the gospel to our surrounding org.
He first generously saved us then we need to share the gift of salvation to others. There are still so many people around us, who have not felt
Thirdly we can pray for people who have difficulties and problems in his life.
Let us be sensitive to the environment where we are. Let us be people who really sunguh has a heart like Christ's merciful heart. God bless. Amen
Berbahagialah orang yang murah hati
Khotbah Dewasa Madya (tanggal 19 september 2010)
Berbahagialah orang yang murah hati
Saudara. Jikalau anda senang menonton televisi, atau pun baca Koran maka dari situ anda sudah bisa menyimpulkan sendiri bagaimana situasi dunia saat ini, anda bisa tahu bagaimana sikap dan sifat manusia saat ini. Manusia bukan semakin baik tetapi sudah semakin hari semakin jahat. Manusia tidak segan-segan menghabiskan nyawa seseorang hanya demi uang seratus ribu, dimana ada orang-orang miskin diperlakukan dengan tidak adil. Kejahatan manusia semakin menjadi-jadi, bahkan ada yang mengatakan bahwa untuk mencari orang yang baik di negri ini sangat langkah.
Manusia mengalami degradasi moral. Manusia mengalami satu krisis kasih.. Manusia mengalami satu krisis yaitu krisis ketidakpekaan terhadap lingkungan sekitarnya. Dimana manusia lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri dari pada kepentingan orang lain.
Oleh sebab itu adalah sangat benar apa yg dikatakan oleh Paulus pada Timotius (I Tim. 3:1-7) bahwa pada hari-hari terakhir mc lebih mencintai diri sendiri, menjadi hamba uang, tidak tahu mengasihi, tidak mempedulikan agama, hidup menurut hawa nafsu dlsb..
Ada banyak faktor yg menyebabkan Manusia mengalami hal demikian diantaranya faktor ekonomi, dimana manusia sadar atau tidak sadar dituntut untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Oleh sebab itu cara berfikir, bertindak manusia hari ini terhadap segala sesuatu, selalu diukur dengan hal materi, selalu diukur dengan untung rugi bahkan dalam relasi dengan sesama ada banyak orang memakai konsep untung dan rugi. Apa untungnya kalau aku memiliki relasi dengan dia. Kalau aku membantu seseorang apa yang dapat diberikan bagi saya.. apa sumbangsinya bagi kehidupan saya.
Oleh sebab itu ketika seseorang tidak lagi memberi keuntungan kepada kita, maka hubungan itu mulai menjadi renggang dan akhirnya terputus. Bahkan dalam hubungan dengan Tuhan ada orang-orang percaya yang memiliki konsep seperti demikian, kalau aku mengikut Tuhan, melayani Tuhan, apa yang Tuhan berikan bagi saya, kalau saya memberi persembahan apa yg Tuhan berikan bagi saya.
Sehingga tidak heran ada banyak orang yang mulanya begitu aktif didalam gereja, tiba-tiba tidak lagi menjadi pengikut Tuhan.
Kedua : Bahwa manusia tidak lagi hidup sesuai dgn ajaran dan nilai-nilai Firman Tuhan, agama dan nilai-nilai iman hal yang no 2 didlm hidupnya. Nilai-nilai spiritual sudah semakin tidak mendapat tempat yang utama didalam kehidupan manusia hari ini.
Sehingga tidak heran kejahatan demi kejahatan semakin meningkat hari demi hari….tidak heran kalau hubungan relasional antara sesama semakin berkurang, tidak heran jikalau manusia semakin tidak memiliki kepekaan terhadap kebutuhan dan kesulitan orang lain.
Mat. 5:7
“ Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan”
Dalam terjemahan lain: “Diberkati atau berbahagialah orang yang hatinya berbelas kasihan maka dia akan dikasihani”
Saudara tentunya mengenal Ibu Teresa, yang bulan (tgl 26 Agstus 2010) lalu masyarakat India (kalkuta) merayakan HUT ke 100 dengan meriah. Beliau telah meninggal 13 tahun yang lalu 6 September 1997. Beliau adalah seorang yang luar biasa dalam hal kemurahan hati sehingga ia dijuluki “Angel of Mercy”= malaikat belaskasihan atau murah hati…. Ia mendirikan Tarekat Pembawa Kasih.
Awal mula dia melakukan ini, ketika dia keluar dari tembok-tembok gereja dan susteran, ketika dia naik kereta api dan dia mengamati satu perkampungan kumuh di Kalkuta India. Ia mengamat-amati berjuta-juta orang kurus kering menanti ajal. Ia melihat tubuh-tubuh yang rusak karena sakit penyakit. Tetapi tidak ada satupun yang memperhatikan mereka, pemerintah tidak memperhatikan mereka, orang-orang disekitarnya tidak memperhatikan mereka, bahkan gereja terkungkung oleh tembok-tembok sehingga sulit melihat keluar.
Dia melihat gereja, selalu menyampaikan berita tentang kasih tetapi hanya sebatas tembok gereja, atau kepada sesama orang percaya, tetapi tidak mampu melihat keluar tembok gereja.
Ketika melihat kondisi seperti ini, ia memutuskan untuk keluar dari tembok-tembok gereja dan biara, dan Ia hidup bergaul dengan anak-anak gelandangan, ia mau memperhatikan dan merawat orang-org sakit. Apa rahasia Ibu Teresa, apa motivasi dia.
Dia memiliki motivasi yang mulia yaitu untuk melayani Tuhan dan lebih dari pada itu ia memiliki hati yang penuh kasih seperti hati Yesus (Ketika dia melihat org yg kelaparan, kurus dia melihat bahwa didalam diri mereka ada Kristus).
Di dalam pelayananya ada org yg mengkritik dia tetapi apa yg dikatakan: Kami hanya setitik air di samudera raya kemiskinan dan kemalangan. Namun… kalau setiap orang mau memberikan masing-masing setitik air itu, tentu samudera raya kemiskinan dan kemalangan ini bisa ditutup.
Berapa tahun lalu, ada seorang yang datang ke gereja, dia menceritakan kesulitan dia, setelah itu saya mensharingkan kepada beberapa orang termasuk hamba Tuhan, ada yang mengatakan kepada saya, orang seperti demikian banyak digereja kita..akhirnya memang tidak dibantu, setelah itu saya merenungkan kalau bukan gereja siapa lagi yg bisa membantu, lalu saya menceritakan kepada beberapa orang bersedia untuk membantu nya.
Kalau hari ini ditanya masih adakah orang yang memiliki hati seperti IBU Teresa? Ada mungkin yang mengatakan tidak ada …tetapi saya katakan seharusnya ada.. Karena setiap org Kristen seharusnya memilik hati berbelas kasihan.
Mengapa hari ini begitu banyak orang yang tidak memiliki hati yang murah hati, atau berbelas kasihan terhadap orang lain? Karena dihati kita, dimata kita masih ada penyekat, kabut, tembok yang belum di bongkar yang menyebabkan mata hati kita sulit untuk melihat keluar.
Yang menjadi tembok yang menghalangi kita untuk memiliki yang berbelas kasihan adalah pertama dari diri kita sendiri, kita lebih banyak memikirkan diri kita sendiri, kita lebih banyak memandang sesuatu dari cara pandang diri kita sendiri. Kita tidak mampu melihat keluar dari diri kita, kepada orang lain disekitar kita..
Tuhan Yesus dalam perumpamaan orang SAMARIA yang murah hati, maka diakhir cerita dia bertanya kepada murid-murid_Nya ‘ menurut engkau siapakah sesama manusia? Kalau kita memperhatikan konteks ketika dia berbicara tentang “siapakah sesama manusia”. Maka sebelum berbicara tentang orang Samaria yang murah hati Tuhan Yesus berbicara tentang mengasihi Tuhan dan sesama. Orang Yahudi adalah orang memiliki konsep bahwa diluar orang Yahudi bukanlah sesama manusia. Orang yang diluar Yahudi adalah orang kafir yang tidak layak untuk memperoleh kasih dan berkat dari Tuhan. Tidak layak untuk memperoleh keselamatan.
Ada satu sekat atau tembok yang menyekat hati mereka, sehingga ketika Tuhan Yesus mengatakan kasihilah sesamamu manusia, yang terpikir oleh mereka bahwa sesama manusia itu adalah sesama orang Yahudi. Bukan orang yang diluar Yahudi.
Kalau pertaanyaan ini ditanyakan kepada kita, siapakah sesama kita? Apakah yang dimaksud sesama kita, adalah sesama orang Kristen, keluarga kita, rekan sepelayanan kita? Saudara se suku kita, atau siapa?
Saudara. Bukankah hal ini juga sering terjadi bagi kita tanpa kita sadari, bahwa kita mampu bermurah hati, mengasihi hanya kepada sesama kita: siapakah sesama kita? orang Kristen atau satu gereja, orang sesuku dengan kita, rekan bisnis kita, itu adalah tembok kita; kalau orang di luar itu, maka itu bukan sesama, kalau ada kesempatan kita menolong kita tolong, kalau tidak,…tidak apa-apa. Ada tembok yang besar yang masih ada didalam diri kita yang menghalangi kita, untuk memandang bahwa sesama kita adalah semua manusia, tanpa membedakan latar belakang social seseorang.
Saudara Tuhan Yesus ketika ia berbicara tentang penghakiman dan kedatangannya ke dua kali. Tuhan Yesus katakan ketika dia datang dia akan memisahkan antara domba dan kambing (Mat.25:36-45). Dia mengatakan kepada orang-orang dipilih (domba) untuk masuk kerajaan surga, dia mengatakan waktu aku di penjara engkau melawat Aku, ketika aku lapar engkau memberi aku makan, ketika Aku telanjang engkau memberi aku pakaian. Orang-orang ini menjadi bingung karena mereka tidak pernah memberi makanan kepada Yesus, belum pernah memberi pakayan kepada Yesus, tidak pernah mereka mengunjungi Yesus di penjara. Tetapi Tuhan Yesus mengatakan; apapun yang kamu lakukan kepada orang yang paling hina, engkau melakukan untuk Aku. Ketika mereka memberi pakayan kepada orang yang tidak memiliki pakayan, ketika mereka memberi makanan kepada orang yang tidak memiliki makanan sebenarnya sama dengan mereka berikan kepada Tuhan Yesus.
Hari ini begitu banyak orang yang hanya menjadi penonton bagi penderitaan orang lain tanpa berusaha untuk membantu dan menolong. Banyak orang yang hanya menjadi komentator yg baik tanpa ada tindakan nyata. Dan lebih parah lagi banyak orang yang bersenang-senang, menumpuk kekayaan diatas penderitan orang lain.
Ketika tidak dapat melakukan sesuatu kepada orang yang membutuhkan pertolongan kita, maka itu sama seperti kita melihat Yesus yang membutuhkan pertolongan dari kita, namun kita hanya melihat saja tanpa ada usaha untuk membantu.
Ibu theresia, ketika melihat orang miskin, sakit, dia melihat wajah mereka seperti wajah Kristus, Dia melihat seperti Yesus yg sedang sekarat, sakit..Yesus yang sedang membutuhkan makanan.
Aplikasi: Sebagai hamba Tuhan, saya sering didatangi jemaat Tuhan, dan men-sharing-kan kesulitan mereka, saya tidak dapat menolong secara financial, saya hanya bisa memberikan masukan, dan berdoa.. Terkadang ketika mereka pulang maka saya sering merasa bersalah karena tidak dapat membantu mereka secara financial.
Alkitab dengan jelas mengatakan kepada kita agar kita memiliki hati yang berbelas kasihan. Sekurang-kurangnya ada tiga alasan, mengapa kita harus memiliki hati yang berbelas kasihan atau murah hati:
I. Teladan Yesus Kristus
Ada org yang mengatakan bahwa kasih dan cara hidup Yesus tidak relevan lagi diikuti saat ini. Kematian Yesus di kayu salib pada masa hidupnya tidak lagi relevan untuk hari ini? Apa yang dilakukan dan dikatakan Yesus tidak relevan lagi untuk hari ini, karena dunia sudah berubah, Ini bukan di bumi palestina. Bagaimana kasihnya bisa mencapai sampai ujung bumi yg berbeda budaya, waktu, suku bangsa dan kebiasaan. Tetapi Alkitab dengan jelas mengatakan kepada kita bahwa kasih Yesus tidak hanya ada pada waktu itu tetapi kasih Yesus menebus dimensi ruang dan waktu, sampai selama-lamanya. Perkataan Yesus tidak hanya di tujukan pada orang-orang pada waktu itu tetapi kepada semua manusia sepanjang zaman.
Kalau kita menyelidiki Firman Tuhan mengapa Yesus mau datang kedunia ini? Maka jawabnya yaitu karena dia mengasihi manusia dan berbelas kasihan bagi manusia. Kasih Yesus tidak terbatas untuk orang-orang Palestina atau orang Yahudi, tetapi kasih Yesus ditujukan kepada setiap orang, setiap suku dan bangsa disepanjang zaman
Kasih dan kemurahan hati Yesus ditujukan kepada setiap anak-anakNya tanpa memandang ras, bahasa dan segala zaman. Kasih Yesus tidak terbatas pada golongan tertentu tetapi mulai dari rakyat kecil sampai para pembesar, dari anak kecil sampai orang dewasa. Dari orang dianggap najis ditengah masyarakat pada waktu itu sampai kepada ahli Taurat yg menganggap dirinya suci dan baik.
Yesus memberikan teladan sempurna bagi kita, dia bukan saja hadir untuk segelintir orang tetapi untuk semua. Ia telah berinkarnasi atau menjadi manusia agar Dia bukan saja mengetahui penderitaan manusia tetapi Dia turut merasakan penderitaan manusia.
Hari ini jikalau saya mengajak kita untuk kembali sedikit merenungi akan kondisi kita saat ini. Pernahkah kita punya hati yang pekah melihat lingkungan sekitar kita, bukankah masih begitu banyak orang yg membutuhkan kasih, pertolongan dan uluran tangan kita. Apa yg pernah kita lakukan bagi mereka? Apakah kita hanya menjadi seorang penonton atau seorang komentator yg baik tanpa berusaha untuk membantu dan menolong orang yang berkekurangan dan mengalami penderitaan.
Kata murah hati bukan sekedar berempati bukan juga sekedar bersimpati tetapi lebih dari itu yaitu ikut merasakan atau mengambil bagian dalam penderitaan dan pergumulan orang lain.
Adakah hari ini diantara kita yg memiliki hati seperti Yesus yg turut mengambil bagian dalam penderitaan dan pergumulan orang lain? Yang turut merasakan penderitaan manusia. Dia yang tidak berdosa dihukum oleh karena dosa manusia.
Yesus yang adalah Tuhan Dia relah meninggalkan tahta surga dia menyangkal dirinya dan mau menjadi seperti manusia demi kita manusia, semata-mata oleh karena kemurahan hati Allah. Keselamatan yang kita peroleh hari ini adalah wujud belaskasihan Yesus bagi kita. Siapakah kita sehingga Yesus harus berkorban dan mati bagi kita? Kita tidak lebih dari orang yang berdosa, yang tidak layak untuk dikasihani tetapi Yesus berbelas kasihan bagi kita. Dia beranugerah bagi kita.
Jikalau Tuhan Yesus, sudah berbelas kasihan/bermurah hati bagi kita? Bagaimana dengan kita? Apakah kita memiliki hati yang berbelaskasihan kepada Yesus? Kita tidak akan pernah ketemu Tuhan Yesus meminta-minta kepada kita di jalan? Kita tidak akan menemukan Yesus yang sedang sakit di rumah sakit, kita tidak pernah akan menemukan Yesus di penjara? Kita tidak akan menemukan Yesus yang sedang kelaparan. Tetapi Tuhan Yesus katakan “ Apapun yang kamu lakukan kepada orang yang paling hina ini, engkau telah melakukan untuk aku.
Oleh sebab itu saudara, ketika anda meringankan kaki anda mengunjungi orang sakit, maka sama seperti mengunjungi Yesus, ketika anda memberikan sedikit makanan bagi orang sedang lapar maka sama seperti engkau memberi untuk Kristus, ketika anda memberikan sebagian berkat anda kepada orang yang berkekurangan, sama seperti engkau memberi kepada Yesus.
II. Karakter/sifat dasar orang Kristen
Saudara, Rasul Paulus mengatakan dalam Galatia 5:22 tentang buah Roh, ia menunjukan bahwa salah satu karakter dan sifat orang percaya adalah kemurahan hati, ini membuktikan bahwa seseorang itu hidup didalam Roh Kudus.
Murah hati adalah satu sifat dasar orang percaya. Oleh sebab itu yang menjadi salah satu tanda bahwa seseorang hidup benar-benar didalam Tuhan, adalah ketika dia memiliki hati yang murah hati.
Max Lucado dalam satu bukunya menuliskan sebuah pengalamannya. Ia melihat pada batu nisan tempat beristirahat seorg yg bernama : Grace Smith. Dibatu nisan tersebut, tidak ada tgl lahir dan tanggal meninggal. Hanya nama kedua suaminya dan Kata-kata: Tidur tetapi tidak beristirahat, mengasihi tetapi tidak dikasihi; Mencoba menyenangkan tetapi tidak disenangi, meninggal seperti masa hidupnya sendiri.
Dari Tulisan ini kita bisa mengetahui bahwa bagaimana kehidupan Grace Smith, dia hidup dengan penuh penderitaan bahkan sampai mati dia hidup dalam tekanan dan kesepian. Jelas bahwa kedua suaminya tidak ada yang membahagiakan dirinya, sehingga dia harus menuliskan dua nama suaminya di batu nisan, untuk mereka mengingat akan kerinduan dia akan kasih dan kebahagiaan..
Saat ini begitu banyak orang yang senasip dengan Grace, yang meninggal dalam kesepian dan penderitaan semasa hidupnya, meninggal tanpa ada kasih dari orang disekitarnya.
Begitu banyak saat ini manusia yang egois yg hanya memperhatikan diri sendiri tanpa mau memperhatikan akan orang lain. Bahkan dengan orang terdekatpun ; apakah suami atau istrinya dia tidak dapat berbelaskasihan. Begitu banyak saat ini orang yang hidup tanpa kasih. Begitu banyak orang yang relah mengorbankan orang lain demi kepentingan diri sendiri. Begitu banyak orang yang tidak punya hati yang penuh belas kasihan.
Alkitab menjelaskan bahwa hati yang penuh kasih dan berbelas kasihan adalah merupakan sifat dasar dari orang Kristen. Artinya bahwa kasih dan belas kasihan itu bukan didasarkan pada perasaan saja tetapi menunjuk pada satu tindakan nyata. Kasih dan belaskasihan tidak saja hanya ditujukan oleh karena kondisi atau situasi tetapi sesuatu yang keluar dari dalam diri setiap orang percaya yang dinamakan karakter hidup.
Bertrand Russel, seorang Ateis dalam bukunya “Why I am Not Christian” ia mengatakan bahwa orang Kristen adalah orang yang tidak konsisten dalam menjalankan amanat Tuhan-Nya. Orang Kristen sering mencoba membenarkan dirinya, dengan memanipulasi kalimat atau perkataan Yesus Kristus dengan mengatakan bahwa perkataan Yesus hanya perkataan figurative . Ujungnya ialah memberi ijin bagi dirinya sendiri untuk tidak memberikan apa-apa pada mereka yang meminta-minta. Saya mengakui bahwa tuduhan Russel ini sedikit banyak ialah kenyataan hidup kita sebagai org Kristen. Terkadang kita mengetahui apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus atau kita mengetahui Firman Tuhan tetapi dengan cara pikir kita sendiri, kita mencoba memutarbalikan firman Tuhan untuk membenarkan diri kita sendiri sehingga secara halus kita merasa kita tidak melanggar perintah Tuhan.
Contohnya: Ketika kita sedang menunggu kendaraan dipinggir jalan, atau lampu merah. Bagaimana sikap kita saat pengemis yg datang mendekati, Akankah kita dengan hati ibah dan penuh welas asih memberi sedikit yang kita miliki padanya? Mungkin kita bisa mengatakan bahwa kita bisa melakukan itu? Tetapi bagaimanna bila kejadian yang sama diulang sampai sepuluh kali dalam sehari? Apalagi kalau ternyata pengemis itu adalah orang muda? Bukankah seringkali kita menuding pengemis muda itu dengan kata M A L A S! dengan pengertian itu kita mulai enggan memberi seratus rupiah kepada mereka dan bahkan sama sekali tidak memberi.
Dengan penuh keyakinan kita menganggap bahwa apa yang kita lakukan adalah sangat bijaksana, amat bijaksana. Apalagi Alkitab katakan bahwa barang siapa tidak bekerja tidak boleh makan..
Saudara. Banyak kali kita sering lupa bahwa kasih dan belaskasihan adalah merupakan sifat dan karakter Kristen. Artinya bahwa kasih dan belaskasihan itu tidak tergantung kepada suasana hati, tidak tergantung pada perasaan tetapi sesuatu yang otomatis keluar dari diri kita dan dari hati yang paling dalam. Yaitu hati yang telah diubahkan oleh Allah melalui Roh Kudus. Hati yang yang selalu pekah akan suara Roh Kudus. Hati yg selalu pekah terhadap lngkungan dimana dia berada. Bukan hati yg telah diracuni oleh kedagingan manusia. Hati yg telah terkontaminasi oleh Ilah-Ilah Zaman.
Hati yang berbelas kasihan adalah karakter dari org Kristen, jadi seharusnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak memiliki hati yang berbelas kasihan. Sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bermurah hati bagi orang lain.
III. ALLAH TELAH LEBIH DAHULU MENGASIHI KITA/Bermurah hati bagi kita.
Sumber kemurahan hati manusia hanya satu yaitu kemurahan hati Allah yang mengalir dari Yesus Kristus. Kita mula-mula adalah manusia yg perlu dikasihani oleh karena dosa-dosa kita. Tetapi oleh kemurahan hati Allah Ia mengutus Anaknya Yesus Kristus untuk menebus dan membebaskan kita dari jurang kebinasaan. Untuk mengubah karakter hidup kita. Untuk memperbaharui hati kita agar semakin hari semakin menyerupai hati Kristus yang penuh belas kasihan.
Allah merupakan contoh utama bagaimana Dia merasakan dan bertindak secara murah hati. Kemurahan hati adalah sifat-Nya sendiri sebagaimana dikatakan, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” (Lukas 6:36) Dia memahami penderitaan manusia yang diakibatkan oleh dosa. Dia melihat dengan penuh belas kasihan kepada manusia yang penuh dosa karena mereka tidak punya harapan dan akan binasa.
Belas kasihan-Nya itu diwujudkan dalam tindakan yaitu mengirim Yesus Kristus. Yesus menjadi manusia supaya Dia juga bisa merasakan sepenuhnya apa yang dirasakan oleh manusia. Dia mengalami semua penderitaan yang dialami oleh manusia tetapi tidak berdosa di dalam penderitaan itu. Dia mati di kayu salib supaya manusia bisa mendapatkan pengampunan dosa. Allah telah memberikan belas kasihan kepada manusia secara umum melalui matahari, udara, dan alam semesta yang bisa dinikmati siapapun. Tetapi Dia memberikan belas kasihan secara khusus yaitu pengampunan dosa lewat pengorbanan Tuhan Yesus.
Kemurahan hati seperti inilah yang dituntut dari kita yang percaya kepada Tuhan Yesus. Perasaan belas kasihan yang diikuti tindakan yang memberi dengan penuh pengorbanan. Tanpa melihat siapa yang kita tolong,
Allah telah lebih dahulu mengasihi kita. Oleh sebab itu kita dituntut untuk dapat membagikan kasih Allah itu kepada orang lain.
Kita dahulu adalah org patut dikasihani karena kita adalah berdosa dan diambang kebinasaan tetapi Allah melalui Yesus kristus dengan kasih yg kekal mau membebaskan kita dari belenggu kebinasaan oleh sebab itu kita wajib membagikan kasih pada orang lain.
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membantu orang lain. Hanya menjadi pertanyaan bagi kita ; apakah kita mau untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain atau tidak? Apakah kita mau hidup kita dipakai oleh Tuhan atau tidak?
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk orang lain:
Pertama: memberikan sebagian dari berkat Tuhan bagi kita untuk orang lain.
Allah telah memberkati kehidupan kita dengan melimpah, dengan berkat-berkat yang luar biasa, baiklah kita membagikan sebagian dari berkat Tuhan itu kepada orang yang membutuhkan. Didalam hal memberi jangan menunggu sampai kita berkelebihan, berkecukupan baru kita memberi.
Saudara, Orang kaya adalah orang yang memberi dalam kemiskinan dan orang miskin adalah orang yang memberi dalam kekayaannya.
Saudara. Jangan menunggu sampai hidup kita berkelimpahan dan berkecukupan baru kita memberi itu sama saja dengan kita tidak akan pernah memberi , karena tidak ada orang yang pernah merasa cukup dan berkelimpahan, selalu kurang dan kurang. Tetapi baiklah kita memberi didalam segala keterbatasan dan kekurangan kita.
Yang kedua yg harus kita lakukan sebagai wujud kasih dan belas kasihan Allah pada kita adalah memberitakan Injil bagi org disekitar kita.
Allah lebih dahulu bermurah hati menyelamatkan kita maka kita perlu membagikan anugerah keselamatan itu bagi org lain. Masih begitu banyak orang di sekitar kita, yang belum merasakan
Ketiga kita bisa mendoakan org yg mengalami kesulitan dan masalah dalam hidupnya.
Marilah kita menjadi orang pekah terhadap lingkungan dimana kita berada. Marilah kita menjadi orang yang sungguh-sunguh memiliki hati seperti hati Kristus yang penuh kemurahan. Tuhan memberkati. Amin
Berbahagialah orang yang murah hati
Saudara. Jikalau anda senang menonton televisi, atau pun baca Koran maka dari situ anda sudah bisa menyimpulkan sendiri bagaimana situasi dunia saat ini, anda bisa tahu bagaimana sikap dan sifat manusia saat ini. Manusia bukan semakin baik tetapi sudah semakin hari semakin jahat. Manusia tidak segan-segan menghabiskan nyawa seseorang hanya demi uang seratus ribu, dimana ada orang-orang miskin diperlakukan dengan tidak adil. Kejahatan manusia semakin menjadi-jadi, bahkan ada yang mengatakan bahwa untuk mencari orang yang baik di negri ini sangat langkah.
Manusia mengalami degradasi moral. Manusia mengalami satu krisis kasih.. Manusia mengalami satu krisis yaitu krisis ketidakpekaan terhadap lingkungan sekitarnya. Dimana manusia lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri dari pada kepentingan orang lain.
Oleh sebab itu adalah sangat benar apa yg dikatakan oleh Paulus pada Timotius (I Tim. 3:1-7) bahwa pada hari-hari terakhir mc lebih mencintai diri sendiri, menjadi hamba uang, tidak tahu mengasihi, tidak mempedulikan agama, hidup menurut hawa nafsu dlsb..
Ada banyak faktor yg menyebabkan Manusia mengalami hal demikian diantaranya faktor ekonomi, dimana manusia sadar atau tidak sadar dituntut untuk mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Oleh sebab itu cara berfikir, bertindak manusia hari ini terhadap segala sesuatu, selalu diukur dengan hal materi, selalu diukur dengan untung rugi bahkan dalam relasi dengan sesama ada banyak orang memakai konsep untung dan rugi. Apa untungnya kalau aku memiliki relasi dengan dia. Kalau aku membantu seseorang apa yang dapat diberikan bagi saya.. apa sumbangsinya bagi kehidupan saya.
Oleh sebab itu ketika seseorang tidak lagi memberi keuntungan kepada kita, maka hubungan itu mulai menjadi renggang dan akhirnya terputus. Bahkan dalam hubungan dengan Tuhan ada orang-orang percaya yang memiliki konsep seperti demikian, kalau aku mengikut Tuhan, melayani Tuhan, apa yang Tuhan berikan bagi saya, kalau saya memberi persembahan apa yg Tuhan berikan bagi saya.
Sehingga tidak heran ada banyak orang yang mulanya begitu aktif didalam gereja, tiba-tiba tidak lagi menjadi pengikut Tuhan.
Kedua : Bahwa manusia tidak lagi hidup sesuai dgn ajaran dan nilai-nilai Firman Tuhan, agama dan nilai-nilai iman hal yang no 2 didlm hidupnya. Nilai-nilai spiritual sudah semakin tidak mendapat tempat yang utama didalam kehidupan manusia hari ini.
Sehingga tidak heran kejahatan demi kejahatan semakin meningkat hari demi hari….tidak heran kalau hubungan relasional antara sesama semakin berkurang, tidak heran jikalau manusia semakin tidak memiliki kepekaan terhadap kebutuhan dan kesulitan orang lain.
Mat. 5:7
“ Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan”
Dalam terjemahan lain: “Diberkati atau berbahagialah orang yang hatinya berbelas kasihan maka dia akan dikasihani”
Saudara tentunya mengenal Ibu Teresa, yang bulan (tgl 26 Agstus 2010) lalu masyarakat India (kalkuta) merayakan HUT ke 100 dengan meriah. Beliau telah meninggal 13 tahun yang lalu 6 September 1997. Beliau adalah seorang yang luar biasa dalam hal kemurahan hati sehingga ia dijuluki “Angel of Mercy”= malaikat belaskasihan atau murah hati…. Ia mendirikan Tarekat Pembawa Kasih.
Awal mula dia melakukan ini, ketika dia keluar dari tembok-tembok gereja dan susteran, ketika dia naik kereta api dan dia mengamati satu perkampungan kumuh di Kalkuta India. Ia mengamat-amati berjuta-juta orang kurus kering menanti ajal. Ia melihat tubuh-tubuh yang rusak karena sakit penyakit. Tetapi tidak ada satupun yang memperhatikan mereka, pemerintah tidak memperhatikan mereka, orang-orang disekitarnya tidak memperhatikan mereka, bahkan gereja terkungkung oleh tembok-tembok sehingga sulit melihat keluar.
Dia melihat gereja, selalu menyampaikan berita tentang kasih tetapi hanya sebatas tembok gereja, atau kepada sesama orang percaya, tetapi tidak mampu melihat keluar tembok gereja.
Ketika melihat kondisi seperti ini, ia memutuskan untuk keluar dari tembok-tembok gereja dan biara, dan Ia hidup bergaul dengan anak-anak gelandangan, ia mau memperhatikan dan merawat orang-org sakit. Apa rahasia Ibu Teresa, apa motivasi dia.
Dia memiliki motivasi yang mulia yaitu untuk melayani Tuhan dan lebih dari pada itu ia memiliki hati yang penuh kasih seperti hati Yesus (Ketika dia melihat org yg kelaparan, kurus dia melihat bahwa didalam diri mereka ada Kristus).
Di dalam pelayananya ada org yg mengkritik dia tetapi apa yg dikatakan: Kami hanya setitik air di samudera raya kemiskinan dan kemalangan. Namun… kalau setiap orang mau memberikan masing-masing setitik air itu, tentu samudera raya kemiskinan dan kemalangan ini bisa ditutup.
Berapa tahun lalu, ada seorang yang datang ke gereja, dia menceritakan kesulitan dia, setelah itu saya mensharingkan kepada beberapa orang termasuk hamba Tuhan, ada yang mengatakan kepada saya, orang seperti demikian banyak digereja kita..akhirnya memang tidak dibantu, setelah itu saya merenungkan kalau bukan gereja siapa lagi yg bisa membantu, lalu saya menceritakan kepada beberapa orang bersedia untuk membantu nya.
Kalau hari ini ditanya masih adakah orang yang memiliki hati seperti IBU Teresa? Ada mungkin yang mengatakan tidak ada …tetapi saya katakan seharusnya ada.. Karena setiap org Kristen seharusnya memilik hati berbelas kasihan.
Mengapa hari ini begitu banyak orang yang tidak memiliki hati yang murah hati, atau berbelas kasihan terhadap orang lain? Karena dihati kita, dimata kita masih ada penyekat, kabut, tembok yang belum di bongkar yang menyebabkan mata hati kita sulit untuk melihat keluar.
Yang menjadi tembok yang menghalangi kita untuk memiliki yang berbelas kasihan adalah pertama dari diri kita sendiri, kita lebih banyak memikirkan diri kita sendiri, kita lebih banyak memandang sesuatu dari cara pandang diri kita sendiri. Kita tidak mampu melihat keluar dari diri kita, kepada orang lain disekitar kita..
Tuhan Yesus dalam perumpamaan orang SAMARIA yang murah hati, maka diakhir cerita dia bertanya kepada murid-murid_Nya ‘ menurut engkau siapakah sesama manusia? Kalau kita memperhatikan konteks ketika dia berbicara tentang “siapakah sesama manusia”. Maka sebelum berbicara tentang orang Samaria yang murah hati Tuhan Yesus berbicara tentang mengasihi Tuhan dan sesama. Orang Yahudi adalah orang memiliki konsep bahwa diluar orang Yahudi bukanlah sesama manusia. Orang yang diluar Yahudi adalah orang kafir yang tidak layak untuk memperoleh kasih dan berkat dari Tuhan. Tidak layak untuk memperoleh keselamatan.
Ada satu sekat atau tembok yang menyekat hati mereka, sehingga ketika Tuhan Yesus mengatakan kasihilah sesamamu manusia, yang terpikir oleh mereka bahwa sesama manusia itu adalah sesama orang Yahudi. Bukan orang yang diluar Yahudi.
Kalau pertaanyaan ini ditanyakan kepada kita, siapakah sesama kita? Apakah yang dimaksud sesama kita, adalah sesama orang Kristen, keluarga kita, rekan sepelayanan kita? Saudara se suku kita, atau siapa?
Saudara. Bukankah hal ini juga sering terjadi bagi kita tanpa kita sadari, bahwa kita mampu bermurah hati, mengasihi hanya kepada sesama kita: siapakah sesama kita? orang Kristen atau satu gereja, orang sesuku dengan kita, rekan bisnis kita, itu adalah tembok kita; kalau orang di luar itu, maka itu bukan sesama, kalau ada kesempatan kita menolong kita tolong, kalau tidak,…tidak apa-apa. Ada tembok yang besar yang masih ada didalam diri kita yang menghalangi kita, untuk memandang bahwa sesama kita adalah semua manusia, tanpa membedakan latar belakang social seseorang.
Saudara Tuhan Yesus ketika ia berbicara tentang penghakiman dan kedatangannya ke dua kali. Tuhan Yesus katakan ketika dia datang dia akan memisahkan antara domba dan kambing (Mat.25:36-45). Dia mengatakan kepada orang-orang dipilih (domba) untuk masuk kerajaan surga, dia mengatakan waktu aku di penjara engkau melawat Aku, ketika aku lapar engkau memberi aku makan, ketika Aku telanjang engkau memberi aku pakaian. Orang-orang ini menjadi bingung karena mereka tidak pernah memberi makanan kepada Yesus, belum pernah memberi pakayan kepada Yesus, tidak pernah mereka mengunjungi Yesus di penjara. Tetapi Tuhan Yesus mengatakan; apapun yang kamu lakukan kepada orang yang paling hina, engkau melakukan untuk Aku. Ketika mereka memberi pakayan kepada orang yang tidak memiliki pakayan, ketika mereka memberi makanan kepada orang yang tidak memiliki makanan sebenarnya sama dengan mereka berikan kepada Tuhan Yesus.
Hari ini begitu banyak orang yang hanya menjadi penonton bagi penderitaan orang lain tanpa berusaha untuk membantu dan menolong. Banyak orang yang hanya menjadi komentator yg baik tanpa ada tindakan nyata. Dan lebih parah lagi banyak orang yang bersenang-senang, menumpuk kekayaan diatas penderitan orang lain.
Ketika tidak dapat melakukan sesuatu kepada orang yang membutuhkan pertolongan kita, maka itu sama seperti kita melihat Yesus yang membutuhkan pertolongan dari kita, namun kita hanya melihat saja tanpa ada usaha untuk membantu.
Ibu theresia, ketika melihat orang miskin, sakit, dia melihat wajah mereka seperti wajah Kristus, Dia melihat seperti Yesus yg sedang sekarat, sakit..Yesus yang sedang membutuhkan makanan.
Aplikasi: Sebagai hamba Tuhan, saya sering didatangi jemaat Tuhan, dan men-sharing-kan kesulitan mereka, saya tidak dapat menolong secara financial, saya hanya bisa memberikan masukan, dan berdoa.. Terkadang ketika mereka pulang maka saya sering merasa bersalah karena tidak dapat membantu mereka secara financial.
Alkitab dengan jelas mengatakan kepada kita agar kita memiliki hati yang berbelas kasihan. Sekurang-kurangnya ada tiga alasan, mengapa kita harus memiliki hati yang berbelas kasihan atau murah hati:
I. Teladan Yesus Kristus
Ada org yang mengatakan bahwa kasih dan cara hidup Yesus tidak relevan lagi diikuti saat ini. Kematian Yesus di kayu salib pada masa hidupnya tidak lagi relevan untuk hari ini? Apa yang dilakukan dan dikatakan Yesus tidak relevan lagi untuk hari ini, karena dunia sudah berubah, Ini bukan di bumi palestina. Bagaimana kasihnya bisa mencapai sampai ujung bumi yg berbeda budaya, waktu, suku bangsa dan kebiasaan. Tetapi Alkitab dengan jelas mengatakan kepada kita bahwa kasih Yesus tidak hanya ada pada waktu itu tetapi kasih Yesus menebus dimensi ruang dan waktu, sampai selama-lamanya. Perkataan Yesus tidak hanya di tujukan pada orang-orang pada waktu itu tetapi kepada semua manusia sepanjang zaman.
Kalau kita menyelidiki Firman Tuhan mengapa Yesus mau datang kedunia ini? Maka jawabnya yaitu karena dia mengasihi manusia dan berbelas kasihan bagi manusia. Kasih Yesus tidak terbatas untuk orang-orang Palestina atau orang Yahudi, tetapi kasih Yesus ditujukan kepada setiap orang, setiap suku dan bangsa disepanjang zaman
Kasih dan kemurahan hati Yesus ditujukan kepada setiap anak-anakNya tanpa memandang ras, bahasa dan segala zaman. Kasih Yesus tidak terbatas pada golongan tertentu tetapi mulai dari rakyat kecil sampai para pembesar, dari anak kecil sampai orang dewasa. Dari orang dianggap najis ditengah masyarakat pada waktu itu sampai kepada ahli Taurat yg menganggap dirinya suci dan baik.
Yesus memberikan teladan sempurna bagi kita, dia bukan saja hadir untuk segelintir orang tetapi untuk semua. Ia telah berinkarnasi atau menjadi manusia agar Dia bukan saja mengetahui penderitaan manusia tetapi Dia turut merasakan penderitaan manusia.
Hari ini jikalau saya mengajak kita untuk kembali sedikit merenungi akan kondisi kita saat ini. Pernahkah kita punya hati yang pekah melihat lingkungan sekitar kita, bukankah masih begitu banyak orang yg membutuhkan kasih, pertolongan dan uluran tangan kita. Apa yg pernah kita lakukan bagi mereka? Apakah kita hanya menjadi seorang penonton atau seorang komentator yg baik tanpa berusaha untuk membantu dan menolong orang yang berkekurangan dan mengalami penderitaan.
Kata murah hati bukan sekedar berempati bukan juga sekedar bersimpati tetapi lebih dari itu yaitu ikut merasakan atau mengambil bagian dalam penderitaan dan pergumulan orang lain.
Adakah hari ini diantara kita yg memiliki hati seperti Yesus yg turut mengambil bagian dalam penderitaan dan pergumulan orang lain? Yang turut merasakan penderitaan manusia. Dia yang tidak berdosa dihukum oleh karena dosa manusia.
Yesus yang adalah Tuhan Dia relah meninggalkan tahta surga dia menyangkal dirinya dan mau menjadi seperti manusia demi kita manusia, semata-mata oleh karena kemurahan hati Allah. Keselamatan yang kita peroleh hari ini adalah wujud belaskasihan Yesus bagi kita. Siapakah kita sehingga Yesus harus berkorban dan mati bagi kita? Kita tidak lebih dari orang yang berdosa, yang tidak layak untuk dikasihani tetapi Yesus berbelas kasihan bagi kita. Dia beranugerah bagi kita.
Jikalau Tuhan Yesus, sudah berbelas kasihan/bermurah hati bagi kita? Bagaimana dengan kita? Apakah kita memiliki hati yang berbelaskasihan kepada Yesus? Kita tidak akan pernah ketemu Tuhan Yesus meminta-minta kepada kita di jalan? Kita tidak akan menemukan Yesus yang sedang sakit di rumah sakit, kita tidak pernah akan menemukan Yesus di penjara? Kita tidak akan menemukan Yesus yang sedang kelaparan. Tetapi Tuhan Yesus katakan “ Apapun yang kamu lakukan kepada orang yang paling hina ini, engkau telah melakukan untuk aku.
Oleh sebab itu saudara, ketika anda meringankan kaki anda mengunjungi orang sakit, maka sama seperti mengunjungi Yesus, ketika anda memberikan sedikit makanan bagi orang sedang lapar maka sama seperti engkau memberi untuk Kristus, ketika anda memberikan sebagian berkat anda kepada orang yang berkekurangan, sama seperti engkau memberi kepada Yesus.
II. Karakter/sifat dasar orang Kristen
Saudara, Rasul Paulus mengatakan dalam Galatia 5:22 tentang buah Roh, ia menunjukan bahwa salah satu karakter dan sifat orang percaya adalah kemurahan hati, ini membuktikan bahwa seseorang itu hidup didalam Roh Kudus.
Murah hati adalah satu sifat dasar orang percaya. Oleh sebab itu yang menjadi salah satu tanda bahwa seseorang hidup benar-benar didalam Tuhan, adalah ketika dia memiliki hati yang murah hati.
Max Lucado dalam satu bukunya menuliskan sebuah pengalamannya. Ia melihat pada batu nisan tempat beristirahat seorg yg bernama : Grace Smith. Dibatu nisan tersebut, tidak ada tgl lahir dan tanggal meninggal. Hanya nama kedua suaminya dan Kata-kata: Tidur tetapi tidak beristirahat, mengasihi tetapi tidak dikasihi; Mencoba menyenangkan tetapi tidak disenangi, meninggal seperti masa hidupnya sendiri.
Dari Tulisan ini kita bisa mengetahui bahwa bagaimana kehidupan Grace Smith, dia hidup dengan penuh penderitaan bahkan sampai mati dia hidup dalam tekanan dan kesepian. Jelas bahwa kedua suaminya tidak ada yang membahagiakan dirinya, sehingga dia harus menuliskan dua nama suaminya di batu nisan, untuk mereka mengingat akan kerinduan dia akan kasih dan kebahagiaan..
Saat ini begitu banyak orang yang senasip dengan Grace, yang meninggal dalam kesepian dan penderitaan semasa hidupnya, meninggal tanpa ada kasih dari orang disekitarnya.
Begitu banyak saat ini manusia yang egois yg hanya memperhatikan diri sendiri tanpa mau memperhatikan akan orang lain. Bahkan dengan orang terdekatpun ; apakah suami atau istrinya dia tidak dapat berbelaskasihan. Begitu banyak saat ini orang yang hidup tanpa kasih. Begitu banyak orang yang relah mengorbankan orang lain demi kepentingan diri sendiri. Begitu banyak orang yang tidak punya hati yang penuh belas kasihan.
Alkitab menjelaskan bahwa hati yang penuh kasih dan berbelas kasihan adalah merupakan sifat dasar dari orang Kristen. Artinya bahwa kasih dan belas kasihan itu bukan didasarkan pada perasaan saja tetapi menunjuk pada satu tindakan nyata. Kasih dan belaskasihan tidak saja hanya ditujukan oleh karena kondisi atau situasi tetapi sesuatu yang keluar dari dalam diri setiap orang percaya yang dinamakan karakter hidup.
Bertrand Russel, seorang Ateis dalam bukunya “Why I am Not Christian” ia mengatakan bahwa orang Kristen adalah orang yang tidak konsisten dalam menjalankan amanat Tuhan-Nya. Orang Kristen sering mencoba membenarkan dirinya, dengan memanipulasi kalimat atau perkataan Yesus Kristus dengan mengatakan bahwa perkataan Yesus hanya perkataan figurative . Ujungnya ialah memberi ijin bagi dirinya sendiri untuk tidak memberikan apa-apa pada mereka yang meminta-minta. Saya mengakui bahwa tuduhan Russel ini sedikit banyak ialah kenyataan hidup kita sebagai org Kristen. Terkadang kita mengetahui apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus atau kita mengetahui Firman Tuhan tetapi dengan cara pikir kita sendiri, kita mencoba memutarbalikan firman Tuhan untuk membenarkan diri kita sendiri sehingga secara halus kita merasa kita tidak melanggar perintah Tuhan.
Contohnya: Ketika kita sedang menunggu kendaraan dipinggir jalan, atau lampu merah. Bagaimana sikap kita saat pengemis yg datang mendekati, Akankah kita dengan hati ibah dan penuh welas asih memberi sedikit yang kita miliki padanya? Mungkin kita bisa mengatakan bahwa kita bisa melakukan itu? Tetapi bagaimanna bila kejadian yang sama diulang sampai sepuluh kali dalam sehari? Apalagi kalau ternyata pengemis itu adalah orang muda? Bukankah seringkali kita menuding pengemis muda itu dengan kata M A L A S! dengan pengertian itu kita mulai enggan memberi seratus rupiah kepada mereka dan bahkan sama sekali tidak memberi.
Dengan penuh keyakinan kita menganggap bahwa apa yang kita lakukan adalah sangat bijaksana, amat bijaksana. Apalagi Alkitab katakan bahwa barang siapa tidak bekerja tidak boleh makan..
Saudara. Banyak kali kita sering lupa bahwa kasih dan belaskasihan adalah merupakan sifat dan karakter Kristen. Artinya bahwa kasih dan belaskasihan itu tidak tergantung kepada suasana hati, tidak tergantung pada perasaan tetapi sesuatu yang otomatis keluar dari diri kita dan dari hati yang paling dalam. Yaitu hati yang telah diubahkan oleh Allah melalui Roh Kudus. Hati yang yang selalu pekah akan suara Roh Kudus. Hati yg selalu pekah terhadap lngkungan dimana dia berada. Bukan hati yg telah diracuni oleh kedagingan manusia. Hati yg telah terkontaminasi oleh Ilah-Ilah Zaman.
Hati yang berbelas kasihan adalah karakter dari org Kristen, jadi seharusnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak memiliki hati yang berbelas kasihan. Sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bermurah hati bagi orang lain.
III. ALLAH TELAH LEBIH DAHULU MENGASIHI KITA/Bermurah hati bagi kita.
Sumber kemurahan hati manusia hanya satu yaitu kemurahan hati Allah yang mengalir dari Yesus Kristus. Kita mula-mula adalah manusia yg perlu dikasihani oleh karena dosa-dosa kita. Tetapi oleh kemurahan hati Allah Ia mengutus Anaknya Yesus Kristus untuk menebus dan membebaskan kita dari jurang kebinasaan. Untuk mengubah karakter hidup kita. Untuk memperbaharui hati kita agar semakin hari semakin menyerupai hati Kristus yang penuh belas kasihan.
Allah merupakan contoh utama bagaimana Dia merasakan dan bertindak secara murah hati. Kemurahan hati adalah sifat-Nya sendiri sebagaimana dikatakan, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” (Lukas 6:36) Dia memahami penderitaan manusia yang diakibatkan oleh dosa. Dia melihat dengan penuh belas kasihan kepada manusia yang penuh dosa karena mereka tidak punya harapan dan akan binasa.
Belas kasihan-Nya itu diwujudkan dalam tindakan yaitu mengirim Yesus Kristus. Yesus menjadi manusia supaya Dia juga bisa merasakan sepenuhnya apa yang dirasakan oleh manusia. Dia mengalami semua penderitaan yang dialami oleh manusia tetapi tidak berdosa di dalam penderitaan itu. Dia mati di kayu salib supaya manusia bisa mendapatkan pengampunan dosa. Allah telah memberikan belas kasihan kepada manusia secara umum melalui matahari, udara, dan alam semesta yang bisa dinikmati siapapun. Tetapi Dia memberikan belas kasihan secara khusus yaitu pengampunan dosa lewat pengorbanan Tuhan Yesus.
Kemurahan hati seperti inilah yang dituntut dari kita yang percaya kepada Tuhan Yesus. Perasaan belas kasihan yang diikuti tindakan yang memberi dengan penuh pengorbanan. Tanpa melihat siapa yang kita tolong,
Allah telah lebih dahulu mengasihi kita. Oleh sebab itu kita dituntut untuk dapat membagikan kasih Allah itu kepada orang lain.
Kita dahulu adalah org patut dikasihani karena kita adalah berdosa dan diambang kebinasaan tetapi Allah melalui Yesus kristus dengan kasih yg kekal mau membebaskan kita dari belenggu kebinasaan oleh sebab itu kita wajib membagikan kasih pada orang lain.
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk membantu orang lain. Hanya menjadi pertanyaan bagi kita ; apakah kita mau untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain atau tidak? Apakah kita mau hidup kita dipakai oleh Tuhan atau tidak?
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk orang lain:
Pertama: memberikan sebagian dari berkat Tuhan bagi kita untuk orang lain.
Allah telah memberkati kehidupan kita dengan melimpah, dengan berkat-berkat yang luar biasa, baiklah kita membagikan sebagian dari berkat Tuhan itu kepada orang yang membutuhkan. Didalam hal memberi jangan menunggu sampai kita berkelebihan, berkecukupan baru kita memberi.
Saudara, Orang kaya adalah orang yang memberi dalam kemiskinan dan orang miskin adalah orang yang memberi dalam kekayaannya.
Saudara. Jangan menunggu sampai hidup kita berkelimpahan dan berkecukupan baru kita memberi itu sama saja dengan kita tidak akan pernah memberi , karena tidak ada orang yang pernah merasa cukup dan berkelimpahan, selalu kurang dan kurang. Tetapi baiklah kita memberi didalam segala keterbatasan dan kekurangan kita.
Yang kedua yg harus kita lakukan sebagai wujud kasih dan belas kasihan Allah pada kita adalah memberitakan Injil bagi org disekitar kita.
Allah lebih dahulu bermurah hati menyelamatkan kita maka kita perlu membagikan anugerah keselamatan itu bagi org lain. Masih begitu banyak orang di sekitar kita, yang belum merasakan
Ketiga kita bisa mendoakan org yg mengalami kesulitan dan masalah dalam hidupnya.
Marilah kita menjadi orang pekah terhadap lingkungan dimana kita berada. Marilah kita menjadi orang yang sungguh-sunguh memiliki hati seperti hati Kristus yang penuh kemurahan. Tuhan memberkati. Amin
Langganan:
Postingan (Atom)